04

110K 12.5K 536
                                    

'Sial!'

•••

Dengan cepat Razan melepas rangkulan Tasya dan menyusul ketiga gadis yang kini berjalan cepat menjauhinya,

"Raina," tekan Razan sebelum menarik tangan Raina agar menghentikan aksi kanak-kanakan mereka,

"Apa?"ketus Raina sambil menghempaskan pegangan Razan pada lengannya,

"Darimana aja seminggu ini?"

"Nggak kemana-mana, di rumah aja,"

"Terus kenapa ngehindar,"

"Nggak ada yang ngehindar," sangkal Raina sambil melipat kedua tangannya di depan dada, bahkan Raina enggan menatap manik hitam yang menatap dengan tatapan tajam,

Razan menyentuh pundak Raina yang enggan menatapnya,

"Cuman?"

"Cuman jaga jarak aja,"

"Kenapa jaga jarak?" dengan sabar, Razan menggunakan nada lembut agar Raina tidak tersulut emosi,

"Pengen aja,"

"Udahlah, Zan! Nggak usah pegang-pegang!" ucap Raina sebelum menggoyangkan pundaknya,

Razan menghela nafasnya, lalu melepas pegangannya pada pundak Raina, "Kalau gue punya salah, ngomong! Jangan kayak anak kecil main ngehindar-ngehindar aja,"

"Terserah gue dong!" ketus Raina yang lagi-lagi membuat Razan memejamkan matanya menahan emosi, bodoh sekali! Ia sangat khawatir pada gadis di depannya setelah satu minggu tidak mendapat kabar, eh! Saat ketemu malah mendengar nada ketus yang keluar dari bibir Raina,

"Razan kamu—"

"Diem, Sya! Gue lagi bicara sama Raina," potong Razan sebelum Tasya kembali mengoceh,

Tasya yang mendengar nada tegas dari Razan pun langsung terdiam dan menatap kesal ke arah dua gadis yang berdiri di belakang Raina yang sedang menertawainya,

"Raina, gue nggak suka kalau lo ilang-ilangan kayak gini," mendengar nada lembut yang dikeluarkan Razan, entah mengapa membuat Raina menganggukkan kepalanya,

"Lo mau makan apa?" Tanya Razan yang membuat Raina menatapnya dalam diam,

"Razan nggak boleh deket-deket Raina lagi, Raina nggak suka berbagi," ucap Raina pelan, sebelum menarik kedua temannya untuk meninggalkan Razan dan Tasya yang masih bingung dengan hubungan Razan dan Raina. Teman? Bullshit, nggak ada pertemanan sampai mesra, kecuali mereka TTM-an,

"Razan aku boleh minta—" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Razan lebih dulu menyodorkan uang sebesar dua ratus ribu ke arah Tasya sebelum melangkah menjauh dari Tasya dengan tangan yang terkepal,

"Anjing! Kenapa malah dikasi uang?" kesal Tasya sebelum menatap punggung Razan yang sudah menjauh,

•••

Raina berjalan dengan lesuh setelah menyadari Razan tidak mengejarnya, seharusnya kan dikejar!

"Ra? Lo kalau sayang sama Razan lo jujur!"

"Gue jujur kok, cuman gue nggak bisa liat Razan deket sama cewe lain,"

"Lo jangan egois dong!" cetus Cici sambil melipat tangannya di depan dada, "denger! Mau sekarang atau pun nanti, Razan bakalan ninggalin lo, kenapa? Karena suatu hari nanti, mungkin 7-8 tahun lagi, dia bakal nikah, dan dia nggak bakal selalu ada buat lo."

Kok Kita Nikah?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang