18

91.1K 9.1K 229
                                    

"Gelud yuk, Ra,"

•••

Pagi ini Razan dan Raina disibukkan dengan perlengkapan mereka, berhubung hari ini hari pertama mereka kuliah, sebenernya mereka sudah menyiapkannya kemarin, tapi lebih berjaga-jaga lagi, jadi mereka kembali mengecek barang-barangnya,

"Raina?" panggil Razan,

"Iya?"

"Udah siap semua?" Raina mengangguk sebagai balasan pertanyaan dari Razan,

"Yuk sarapan,"

Raina melangkah mendekat ke arah Razan lalu menerima uluran tangan lelaki itu yang ingin menggandengnya,

Razan mengambil tas abu-abu yang digunakan Raina dan menyatukannya dengan tas ranselnya, -mengangkatnya dengan satu tangan,

Razan menggandeng Raina menuju ruang makan, dengan tangan kanan menggenggam tangan mungil Raina, dan tangan kirinya yang sibuk menggandeng dua tas dengan warna yang sama,

"Selai apa?"

"Coklat,"

Razan menyiapkan roti panggang setelah Raina duduk dengan tenang di kursi makan,

"Zan?"

"Iya?"

"Sini!"Razan berjalan memutari meja dan berhenti di samping Raina,

"Zan! Jangan lirik-lirik cewe yah?"

"Lo nggak percaya?"

"Orang selingkuh itu bukan karena niat, tapi karena ada kesempatan,"

"Kalau gitu lo harus jagain gue, supaya gue nggak pernah punya kesempatan untuk selingkuh dari lo,"

Raina tampak berfikir dengan ucapan terakhir dari Razan, "Gue harus posesif?" Razan mengangguk,

"Enggak ah!"putus Raina yang membuat Razan kesal, Razan berfikir ia akan lebih bahagia jika Raina juga bersikap posesif seperti ia lakukan pada gadis itu,

"Nggak takut?"

Raina menggeleng, "Toh kalau lo macem-macem, gue bakal pergi sama bayi ini," Raina menunjuk ke arah perut ratanya,

Razan menghela nafasnya lalu mengusap puncak kepala Raina,

"Lo boleh ninggalin gue,"

"Asalkan hal itu terbukti, kalau belum ada bukti lo harus tetap dampingin gue," lanjut Razan yang membuat Raina tampak berfikir,

"Tergantung!"

"Sekarang tergantung apa lagi? Lama-lama gue yang gantung diri," Raina terkekeh mendengar kalimat kesal dari lelaki tampan yang hebatnya berstatus suaminya,

"Tergantung, selevel apa nggak,"

"Apanya?"

"Gue! Gue nggak mungkin percaya kalau lo selingkuh sama cewe yang masih di bawah gue, kecuali lo selingkuh sama sekelas Lisa blackpink yah, sebelum perang pun gue mundur duluan,"

Raina terdiam setelah mengutarakan kalimatnya itu, bilang saja ia munafik, jika nanti Razan benar-benar selingkuh dengan siapa pun itu, ia yakin rasa kecewa dan sedih itu pasti ada, dan ia belum tentu bisa bertahan dengan status mereka yang menikah karena rasa tanggungjawab,

"Abis pulang kuliah, gue bakal tempel stiker tulisannya 'DILARANG OVERTHINKING!!' di mana-mana," Raina terkekeh sebelum menegakkan tubuhnya dan pergi mencuci tangannya,

Razan mengikuti Raina yang membuat gadis itu tertawa,

"Tanpa gue posesif! Lo bakal tetep ngikutin gue, Zan! Lo terima aja kenyataan, kalau yang sebenernya yang takut kehilangan itu bukan gue, tapi seorang Razan Zahair Narendra,"

Kok Kita Nikah?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang