19

84.7K 9K 404
                                    

Tak berselang beberapa menit, suara notif pun berbunyi nyaring di dalam ruangan yang cukup sunyi, Raina dengan cepat mengubah smartphone itu ke mode hening, dan tersenyum canggung ke arah orang-orang yang menatapnya karena mendengar suara notif tadi.

•••

Follow instagram @navariraa yuk✨ biar bisa liat cast dan juga spoiler untuk chapter berikutnya,

Makasih❤️

Setelah sesi perkenalan selesai dengan lancar, kini Raina dan Razan sibuk dengan piring berisi nasi goreng di depannya,

Yah! Kini mereka sedang berada di salah satu cafe yang tidak jauh dari tempat kuliah mereka, berhubung Raina sudah merengek karena lapar, terpaksa Razan hanya membawa gadis itu di cafe yang tak jauh dari tempat kuliah mereka,

Raina sudah sibuk memasukkan nasi ke dalam mulutnya, begitu pun Razan yang menatap gadis itu dalam diam,

"Pelan-pelan," gumam Razan yang dihiraukan Raina karena memang sedari tadi perutnya sudah meronta ingin diisi, dan si dosen pun terus mengoceh tentang hal yang tidak penting,-cerita tentang perjalanan hidupnya yang tentu saja, siapa yang peduli?!

"Si Pak Dadan, lama banget cerita, nggak berhenti-berhenti kesel gue!" Kesal Raina setelah berhenti sejenak untuk meminum jus jeruknya,

Razan menghiraukan kekesalan Raina, dengan ikut memakan makanannya. Tak berselang beberapa menit Raina lebih dulu menghentikan acara makannya dan bersandar di sandaran kursi tak lupa mengelus perutnya, "Anak bunda udah kenyang?" tanyanya dengan mata yang tertuju pada perut rata miliknya,

"Iya bunda," Raina membalas pertanyaannya sendiri dengan nada anak kecil yang menggemaskan,

Razan terkekeh sebelum mengangkat tangannya untuk mengacak asal rambut Raina,

"Hai Razan," sapa seseorang yang membuat Razan menarik tangannya dan mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.

Razan melirik ke arah Raina yang menatapnya dengan tatapan yang sulit terbaca membuat Razan menghela nafasnya,

"Hmm, gue ke toilet dulu, kalian berdua ngobrol aja," ucap Raina, tapi belum sempat ia berjalan, Razan lebih dulu menarik lengan Raina dengan lembut sehingga gadis itu terduduk di sampingnya, bahkan setengah bokongnya sudah berada di atas paha suaminya itu,

"Di sini aja," bisik Razan sebelum kembali menatap ke arah Tasya yang terlihat kaget dengan posisi kedua manusia yang orang bilang hanya sebatas 'sahabat'.

"Kok kamu nggak datang sih, Zan? Di acara perkenalan," Tasya menghiraukan posisi kedua manusia itu dengan memberikan pertanyaan,

"Raina nggak mau pergi," balas Razan yang membuat Tasya menghela nafasnya dengan kasar sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Raina yang tampak biasa saja, kesal! Itu yang kini dirasakan Tasya, tapi apa yang bisa ia buat? Marah? Memangnya ia siapa?

"Kan kamu bisa pergi sendiri tanpa Raina, Zan," Tasya seolah lupa dengan posisinya yang kini tampak merajuk pada Razan,

'Cih, gatal,'-batin Raina sebelum membuang pandangannya ke samping,

"Gue nggak bisa pergi kalau nggak ada Raina,"

"Hahaha, Raina udah ngekor di kamu yah," canda Tasya yang membuat Razan menampilkan senyum miringnya sebelum membiarkan Raina berdiri, begitu pun dia, sehingga kini ia berdiri di depan Tasya yang menatap manik hitam milik Razan,

"Yang ngekor, bukan Raina, tapi gue,"ucap Razan sebelum merangkul Raina dan melangkah meninggalkan Tasya yang terdiam mendengar ucapan Razan,

"Sialan!" gumam Tasya sebelum menghempas kasar tas Gucci miliknya,

Kok Kita Nikah?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang