32

57.5K 6.8K 561
                                    

"Kalau kamu ke kampus, titip aku ke Mama aja yah?"Razan mengelus puncak kepala Raina dan tersenyum sebelum keluar dan membukan mobil untuk sang istri.
•••

Follow @navariraa buat lihat Spoiler chapter berikutnya, ada cast nya juga lohh❤️🥰

Sudah satu minggu Raina mengambil cuti dari kampus, hari ini sesuai dengan jadwal cek up untuk kehamilannya yang sudah memasuki enam bulan,

Raina menatap jam di dinding menunggu Razan yang belum juga menampakkan wajahnya di rumah, padahal seharusnya lelaki itu sudah pulang dari kampus dua jam yang lalu.

"Razan mulai nyebelin yah!" gerutu Raina setelah menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.

Raina sibuk menggerutu sedangkan Razan kini sibuk menatap tajam ke arah seorang gadis yang sedang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Sesekali lelaki itu melirik jam di tangannya.

"Razan, makasih yah. Aku nggak tau mau ngehubungin siapa selain kamu,"

"Nah itu! Ngapain lo ngehubungin gue, sedangkan Mama Papa lo masih ada di Indo!"

Dini terdiam sebelum menunduk,

"Aku cuman perlu kamu," Razan menghela nafasnya kasar sebelum melangkah menuju pintu, tapi terhenti saat teleponnya berbunyi nyaring,

"Hallo?"

"Razan kamu dimana, nak?"

"Di rumah sakit,"

"Ooh Dini udah ngehubungin kamu?" Razan tidak menjawab, ia memilih diam menunggu kelanjutan dari sang Mami.

"Adel minta tolong jagain Dini sampai malem, katanya ada acara di Bandung,"

"Tapi—"

"Jangan ngeyel Razan! Kita udah bicarain ini,"Razan mematikan sambungan teleponnya sebelum melempar ke arah sofa,

Melihat kejadian itu membuat Dini memejamkan matanya. Ia benar-benar tidak menyangka reaksi Razan akan seperti ini.

Razan berjalan menuju sofa dan mendudukkan bokongnya secara kasar.

Pikirannya terus tertuju pada wanitanya yang sendiri di rumah. Padahal hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu setiap bulan, jadwal melihat perkembangan sang bayi.

Razan juga berusaha menghubungi Raina, tapi wanita itu pasti lupa dengan smartphonenya.

•••

"Aduh Razan lama banget!" kesal Raina sambil memakan eskrim vanila miliknya.

Jika Razan melanggar janjinya kali ini, ini akan menjadi yang pertama kali lelaki itu lakukan. Biasanya kan, Raina menjadi prioritas utama untuk lelaki itu. Sesibuk-sibuknya Razan, jika ia sudah berjanji pada Raina lelaki itu pasti akan datang padanya. Bahkan tidak ada perjanjian pun, jika Raina membutuhkan Razan, Razan tidak pernah menolak dan akan selalu datang tepat waktu.

Raina meraba smartphone yang berada di sampingnya,

"Lah kok nggak nyala," gumam Raina, sebelum menepuk pelan dahi mulusnya.

"Pasti nggak ada casnya nih. Bego banget Raina," Raina segera mengambil powerbank di kamarnya,

Raina merasa terkejut saat melihat pesan dan juga panggilan tak terjawab dari Razan.

Tanpa membaca pesan yang dikirimkan Razan, Raina lebih memilih langsung menghubungi lelaki itu.

"Halo! Kamu dimana?"

"Astaga Ra! Kamu kemana aja! Aku panik banget!" Raina mendengar nada panik dan geram dari seberang telepon,

"Cas hp aku habis, kamu dimana?"

Kok Kita Nikah?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang