39

71K 7.3K 1.8K
                                    

Tidakkah mencintai segampang itu? Ia tidak akan memudarkan ingatannya sedikit pun tentang Raina.Raina, dan sang buah hati, memiliki tempat yang berbeda di dalam hatinya. Tidak ada yang bisa menempati tempat itu, selain pemiliknya sendiri.

•••

Endingnya udah ditentuin yang bund-bund🥰

satu tahun kemudian...

Pagi ini Razan telah siap dengan pakaian serba hitam yang melekat pas di tubuhnya.

Satu tahun.

Satu tahun yang ia lewatkan tanpa seorang wanita yang selama ini selalu berada di dalam hatinya,

"Razan? Udah siap?"

Razan memutar pandangannya ke arah sang Mami yang kini berdiri di ambang pintu dengan menggendong balita perempuan yang kini juga sudah menggunakan dress berwarna hitam, jangan lupakan topi hitam yang berada di kepalanya,

"Yah! Yah!" pekik balita itu sambil melambaikan tangannya,

Tia yang merasa cucunya ingin digendong oleh sang anak pun langsung memundurkan dirinya,

Ish! Belum sampai setengah jam berada digendongannya, sudah ingin pindah lagi.

Balita kecil itu langsung teriak dengan kesal dengan wajah yang sudah memerah.

"Yah!" Razan melangkah mendekati sang balita dengan senyum yang merekah di wajah tampannya,

"Cup-cup sayang Ayah," Razan mengambil alih sang balita yang membuat Tia menggerutu kesal dengan bibir yang cemberut.

Balita itu langsung menyembunyikan wajahnya di celuk leher sang Ayah,

"baby i? Udah mamam, Nak?" tanya Razan yang dibalas anggukan kecil dari balita yang dikenal dengan sebutan baby i itu.

"Udah yah? Mami keluar aja,"

Razan mengangguk sebelum menutup pintu, Razan membawa sang putri menuju ranjang lalu menundukkan balita itu di sana,

Razan mengamati balita itu,

Persis sama sepertinya, tapi memiliki aura yang selalu mengingatkannya pada wanita cantik sang mengisi hati,

Tasheen Rameesha Umayma Narendra, nama yang menjadi tanda pengenal untuk balita itu,

Memiliki makna yakni seorang gadis yang mulia, cantik, dan penyayang, serta diharapkan menjadi gadis yang lemah lembut dan murah hati,

"Yah!" Razan tersenyum sebelum menggelitiki sang anak yang kini tertawa karena apa yang ia lakukan,

"Udah siap ketemu bunda, nggak?" Umayma tampak berfikir sebelum menganggukkan kepalanya dengan senang.

Umayma memang mengetahui siapa itu 'bunda' yang belum pernah ia lihat selama ini karena sang ayah selalu menceritakan dan setiap hari selalu meminta izin untuk mengunjungi 'bunda'.

Umayma langsung menunjuk pada foto berukuran besar,

"Nda,"

Razan tersenyum lirih sebelum kembali menjatuhkan air matanya,

"Iya, itu Bunda,"

Kok Kita Nikah?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang