27

66K 7.5K 302
                                    

"Iyalah, masa nggak boleh,"

•••

Follow ig @navariraa
buat liat cast dan Spoiler chapter berikutnya❤️

Huhu, ig baru:( soalnya ig lama lupa sandinya apaa😭😭

•••

Setelah sampai di rumah sang mertua, Raina langsung turun tanpa menunggu Razan membukakan pintu mobil untuknya,

"Raina, pelan-pelan!" tegur Razan saat melihat Raina berlari kecil menuju pintu, Raina yang mendengar suara Razan dengan cepat berbalik lalu menatap kesal ke arah suaminya itu.

"Kamu-nya cepetan!" teriak Raina yang membuat Razan menghela nafasnya, sebelum melangkah menuju Raina dengan langkah besar.

"Ayo," ajak Razan saat sudah sampai di samping Raina yang berdiri menunggunya.

Razan memperbaiki rambut panjang Raina yang sedikit berantakan. Raina hanya diam menikmati perlakuan Razan yang terbilang cukup romantis itu.

Razan tersenyum pada pelayan yang menyambutnya,

"Selamat datang tuan muda, silahkan," ucap wanita itu sambil membukakan pintu utama mansion Razan.

Raina mengikuti langkah Razan. Dari pintu masuk pun sudah terdengar suara bising yang berasal dari ruang tamu, mungkin para ibu-ibu sosialita sedang berbincang bersama.

"Mami," panggil Razan yang mampu membuat orang-orang yang berada di ruang tamu terdiam dan memusatkan pandangannya ke arah Razan dan juga Raina yang berdiri di samping lelaki itu.

"Oh, sayang." panggil Tia sambil tersenyum manis, lalu berjalan menghampiri sang menantu.

"Apa kabar anak Mami yang cantik ini," ucap Tia setelah melepas pelukannya pada sang menantu.

Raina tersenyum manis lalu mengapit lengan Razan yang berdiri sampingnya.

"Baik, Mami. Mami nggak pernah datang ke rumah, kan Raina sepi. Razan sibuk kerja Raina di rumah sendiri," rajuk Raina yang membuat Razan mengecup puncak kepala sang istri.

"Tapi kan kalau kamu butuh, aku selalu mentingin kamu, kan?"

"Ish!" kesal Raina yang membuat Tia terkekeh melihat keharmonisan rumah tangga sang anak.

"Mama mana, Mi?" tanya Razan setelah mengedarkan pandangannya ke arah perkumpulan ibu-ibu yang berdandan cukup mencolok dengan berlian dan emas hampir memenuhi jari-jarinya,

"Di dapur, tadi nganterin anaknya temen Mami yang cari toilet," Raina mengangguk sebelum mengikuti sang mertua dan sang suami memberikan sapaan pada teman-teman Tia,

"Halo Tante-Tante cantik, aku Razan, ini istri aku Raina." ucap Razan sambil memeluk pinggang Raina dari samping,

"Wah, ganteng dan cantik yah! Nggak kebayang babynya nanti kayak gimana," puji tante Hana, sambil tersenyum senang ke arah Raina yang juga membalasnya dengan senyum manis.

"Wah, anaknya cewe apa cowo itu?"

Raina menatap ke arah Razan yang tersenyum, "firasat aku kayaknya cewe deh, Tante. Biar cantik kayak Bundanya," balas Razan yang membuat seisi ruangan teriak heboh karena gombalan Razan.

"Wah udah panggil bunda-bunda yah," Raina memukul pelan pundak Razan,

"Iya, Tante. Niatnya bunda-ayah," Razan seolah menjadi kepribadian yang berbeda setelah menikah, biasanya lelaki itu hanya akan berbicara singkat atau tersenyum saat teman Maminya memberikan pertanyaan. Tapi kini lelaki itu terlihat lebih sering tertawa dan mulai mengetahui fungsi dari mulutnya.

Kok Kita Nikah?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang