22

77.4K 8K 412
                                    

Mendengar pujian Razan membuat Raina malu dan kembali menyembunyikan wajahnya.

•••

Razan menggandeng tangan mungil Raina menuju ke kelas mereka, sedangkan Raina sibuk dengan semangkok eskrim yang ia beli di salah satu supermarket yang tadi mereka lewati,

"Raina," ucap Razan setelah menghentikan langkahnya. Raina mengalihkan pandangannya ke arah Razan dengan alis yang ia naikkan.

"Udah yah makannya, kita udah sampai," Raina mengangguk sebelum membuang cup eskrimnya pada tempat sampah di samping pintu,

Lalu kembali menggandeng tangan Razan untuk memasuki ruangan mereka,

Raina tersenyum pada Razan yang terlihat gemas dengan tingkah kekanakannya.

Razan mengeluarkan tissue dari tas milik Raina lalu membersihkan ujung bibir wanita itu, dan kembali tersenyum saat menyadari Raina yang enteng dan tidak mengeluh saat lelaki itu membersihkan wajah cantiknya,

"Razan!" teriak Raina saat Razan dengan sengaja mengusap bibirnya yang ia yakini hanya untuk menghapus lip tint merah yang ia gunakan.

"Merah banget Ra, nggak bagus," tentu saja itu adalah kebohongan, Raina benar-benar tampak cantik dengan lip tint merah yang berada di bagian dalam bibirnya, dan itu yang membuat Razan kesal karena bibir seksi milik Raina terlihat dua kali lipat lebih seksi. Dan ia tak suka jika Raina menggunakan pewarna bibir seperti itu.

"Biar Zan, siapa tau ada cowo yang kecantol yee keeennn," goda Raina sambil memperbaik rambutnya,

Razan hanya diam dengan wajah dingin, lalu membuang pandangannya ke arah lain, ia cemburu! Ia cemburu saat Raina dengan terang-terangan mengatakan tentang laki-laki lain.

Raina yang hanya bermaksud bercanda pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Razan,

"Bercanda, ganteng," goda Raina sambil menarik pipi mulus milik suaminya itu,

Razan enggan mengalihkan pandangannya sehingga membuat Ayrin berangsur mendekat ke arah lelaki tampan itu.

"Razan! Raina cuman becandaaaaaaaa,"

"Tapi nggak lucu, Raina,"

Raina memilih diam saat Razan menyebut namanya dengan nada dingin dan terkesan tajam.

"Maaf yah, ganteng,"

Raina yang berniat menjahili Razan terhenti saat melihat seorang gadis cantik berjalan menghampiri mereka dengan senyum lebarnya,

"Razan!" sapa gadis itu setelah berdiri di samping Razan yang masih kesal.

Dengan pelan lelaki itu mengalihkan pandangannya ke arah seseorang yang tadi memanggilnya,

Razan mengangkat salah satu alisnya setelah melihat gadis yang berada di sampingnya, siapa dia?

"Iya?"

"Kamu lupa sama aku? Aku Dini, anaknya tante Adel," jelas gadis yang diketahui bernama Dini itu,

Razan mulai memutar otaknya untuk mengingat gadis bertubuh bak model di depannya,

Jika dibandingkan dengan Raina, tentu saja tubuh Dini lebih tinggi dengan tinggi 172 cm, sangat jauh jika dibandingkan dengan Raina yang hanya 157 cm. Tubuhnya yang terbilang kurus, dan kulitnya yang terlihat eksotis karena berwarna kecoklatan, dan dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa gadis di depannya pasti menyukai hal yang berbau ke barat-baratan.

Raina yang sedari tadi menatap bingung ke arah gadis yang terlihat sangat sok akrab dengan suaminya hanya bisa terdiam dengan rau wajah yang kurang bersahabat,

Kok Kita Nikah?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang