Jangan lupa memberikan 🌟 sebelum membaca cerita ini
•
~ DISA POV OFF ~
Kriing.. kriing..
Kriing.. kriing..
Kriing.. kriing..
"duh, alarm siapa sih bunyi jam segini." Dumel Disa dalam tidurnya, Disa pun mengambil bantal dan menutupi kupingnya dengan bantal tersebut. Namun dering alarm masih saja terdengar jelas di telinganya, sangat keras.
"DENIS, JANGAN GANGGU GUA. GUA MASIH NGANTUK." Teriak Disa, Disa pun semakin erat menutupi kupingnya dengan bantal, agar ia tak harus mendengar kebisingan dalam tidurnya. Namun, justru dering alarm itu malah semakin besar volume-nya. Karna Disa juga kesal dengan suara alarm yang cukup keras itu, Disa langsung menegakkan tubuhnya dari atar ranjang tidurnya.
"DEN.." Teriak Disa yang tiba-tiba tercekat, mata Disa membulat saat tau dan melihat siapa seseorang yang menimbulkan suara alarm yang sudah berhasil menganggu dirinya tersebut.
"Apa?" Kata Rendi dengan raut wajah datar dan masih dengan intonasi yang sama. Bisa-bisanya ia lupa kalau ia sudah satu atap dengan manusia menyebalkan itu, yang sudah berstatus suaminya sekarang. Dan tadi, ia menyebut bahkan mengira kalau Denis yang sudah menimbulkan kebisingan tersebut.
"Hari pertama, lu belum bisa bangun lebih awal dari gua." Ucap Rendi. Disa pun mengerutkan alisnya, ia pun menatap Rendi dengan seksama.
"Emang kenapa? Masalah?" Kata Disa, Disa pun menoleh ke arah laci kecil yang berada di samping ranjangnya untuk mengecek ponselnya. Melihat Disa sudah bangun, Rendi pun segera berjalan ke luar kamar. Disa mengambil ponsel dan segera melihat jam yang tertera di LockScreen-nya.
"HAH, GILA. UDAH SETENGAH ENAM, MATI, GUE BELOM SHUBUH-AN." Teriak Disa dengan nada paniknya. Disa pun segera bangun dari ranjangnya dan berlari ke arah kamar mandi untuk sekadar gosok gigi dan mengambil wudhu.
Sesudah dari kamar mandi serta berwudhu, Disa pun masih tergesa-gesa, dan dengan segera ia mengenakan mukena-nya dan segera melaksanakan sholat shubuh yang hampir tertinggal.
Sekitaran 10 menit, setelah ia menyelesaikan sholatnya, Disa pun segera merapihkan alat sholatnya, setelahnya ia langsung mengambil ponselnya dan segera bergegas keluar kamar. Kakinya, membawanya untuk berjalan ke arah ruang makan. Entah, mungkin perutnya sudah membutuhkan ganjalan untuk pagi ini.
Setelah ia sadar bahwa dirinya sudah menginjakan kaki di ruang makan, lagi-lagi matanya pun membulat tatkala ia melihat manusia yang menurutkan menyebalkan itu sedang duduk di kursi meja makan yang mengarah kepadanya.
'Kan, kalo serumah pasti ketemu terus.' Dumel Disa dalam hatinya. Disa pun segera putar balik untuk meninggalkan ruang makan. Namun, sialnya ia telat, karna mata Rendi telah mengarah kepadanya meskipun hanya sekilas.
"mau kemana?" Ucap Rendi yang melihatnya dengan sekilas, lalu mengalihkan kembali pandangannya kepada ponselnya. Disa pun menoleh sebentar ke arah suara yang menegurnya itu.
"mau kemana kek, bukan urusan lu." Ucap Disa yang segera pergi meninggalkan Rendi sendirian di ruang makan.
"Kenapa si mama, maksa banget anaknya tinggal sama perempuan yang darah tinggi kaya dia." Ucap Rendi dengan nada kecil, habis ia melihat Disa meninggalkannya di ruang makan sendirian. Tiba-tiba terbesit dalam pikiran Rendi untuk menjahili istrinya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH SENIOR
Teen Fiction‼️ PLEASE DON'T BE SILENT READERS‼️ 💠 REVISIONS WILL BE MADE WHEN THE STORY IS COMPLETE. *** Disa Sabiya dan Denis Satriya.. Sepasang saudara kembar yang bisa saling melengkapi satu sama lain. Mereka mempunyai beberapa orang sahabat yang begitu m...