Jangan lupa memberikan 🌟 sebelum kalian membaca cerita ini
•
Selepas mereka berempat pergi, kini yang tersisa di Ruang Tengah hanyalah Rendi dan Disa. Mereka memperhatikan langkah demi langkah dari mereka berempat, hingga langkah'nya tak lagi terlihat.
Suasana di Ruang Tengah pun seketika sunyi, bisa dilihat sebagaimana bete'nya wajah Disa sekarang. Bagaimana bisa ia tidak bete? Saudara kembar beserta teman-teman'nya yang menyebalkan itu meninggalkan'nya dengan musuh bebuyutan'nya sekarang.
Disa pun berdecih pelan sembari melihat ke arah Rendi sekilas, disana posisinya Rendi masih melihat ke arah 3 orang yang membawa adik'nya itu. Dan dikarnakan ia juga malas bertatap muka dengan sang KetOs, Disa pun merubah kembali posisi duduk'nya, dari yang melihat ke arah belakang, kini menjadi menghadap depan, menghadap ke arah laptop'nya kembali.
Dan jangan lupakan Rendi yang masih dalam Posisi berdiri'nya. Ketika mendengar suara perpindahan di Sofa, Rendi pun langsung menoleh ke arah gadis yang sedang bersama'nya di Ruang Tengah sekarang. Gadis yang tengah membenah-kan posisi duduk'nya, tak lupa dengan barang Elektronik menyala yang sedang berada di pangkuan'nya sekarang.
"Tuan rumah ga mempersilahkan tamunya duduk?" Ucap Rendi dengan nada suara seperti biasa'nya, dingin dan tak ber'intonasi.
"Duduk tinggal duduk, ribet banget." Ucap Disa dengan Sewot. Rendi yang mendengar kalimat barusan pun langsung berjalan memutari Sofa dan duduk setelah'nya. Dikarnakan ruang tengah ini cukup besar, jadi terdapat beberapa sofa di sini.
Dan dari beberapa banyak sofa di Ruang ini, Rendi lebih memilih duduk di satu sofa yang sama dengan Musuh'nya itu, musuh yang beberapa hari lagi akan menjadi teman hidupnya. Dan jarak di antara keduanya di sofa pun kira kira hanya ada sejengkal.
Rendi pun mengeluarkan ponsel'nya untuk dimainkan. Karna melihat Disa juga asik sendiri, mungkin akan lebih baik jika ia memainkan game di ponsel'nya itu. Dan ia pun
'duh.. ni orang kenapa duduk disini sih, kan masih ada sofa yang lain.' Lirih Disa dalam hati.
Ruangan ini pun sangat sunyi, hanya terdengar suara Laptop yang sedang memutar film dan suara game yang sedang di mainkan oleh Rendi. Disa maupun Rendi tak ada yang berniat membuka percakapan terlebih dahulu.
5 menit...
15 menit..
bahkan 30 menit pun berlalu, dan Ruangan ini masih dihiasi dengan suara suara dari barang Elektro masing-masing. Belum ada satu kata'pun yang keluar dari mulut masing-masing.
'ni orang kalo ga di ajak ngomong, emang ga bakal ngomong ya.' Kritik Disa dalam hati.
'Ni cewe emang gabakal buka suara ya kalo ga di duluin?' Ucap Rendi juga dalam hati, rupa'nya kedua'nya memang sudah bosan dengan kesunyian ini. Namun masih saja tidak ada yang berniat membuka suara dan membuat topik pembicaraan.
'si Denis juga kenapa lama banget si..' omel Disa dalam hati. Karna sedari tadi Denis dan yang lain belum juga kembali ke Ruang Tengah.
***
Dan disisi lain..
"Bang Denis, Kia kan makan'nya udah selesai, bang Denis juga, kenapa ga balik ke ruang tengah lagi?" Ucap anak kecil yang tengah berada di tengah-tengah Denis, Bayu dan Rapli itu.
"Kita disini aja Kia." Ucap Denis.
"kenapa kita disini aja?"
"Soalnya Kaka Disa sama Abang lagi pacaran." Ucap Bayu.
"Pacaran kaya Barbie?" Tanya nya lagi.
"Barbie?" Kata Bayu dengan wajah kebingungan sembari melihat ke arah Denis dan Rapli secara bergantian.
"iya, di film Barbie yang Kia lihat, Barbie kan punya pacar." Ucap Kia seraya memberi tahu.
"Iya Kia, Bang Rendi lagi kaya Barbie." Ucap Rapli.
"Barbie kan cewe, masa abang kaya cewe." Ucap Kia dengan nada Protes. Bayu dan Denis pun tertawa pelan ketika melihat seorang anak Paud berprotes kepada anak SMA.
"Maksudnya bang Rapli tuh, bang Rendi kaya pacarnya Barbie, kalo Kaka Disa baru kaya Barbie." Kata Bayu sembari sedikit membela Rapli.
"Yaudah kalo gitu, Kia mau lihat." Ucap Kia yang kemudian segera turun dari kursi. Namun dengan segera Denis menggapai badan mungil anak kecil ini.
"Eitttss, nanti aja Kia." Ucap Denis sembari membenarkan posisi duduk anak ini.
"Kia kan mau lihat." Ucap Kia sembari mengerutkan kedua Alis'nya.
"Gimana kalo kita kebelakang aja liat kolam renang." Usul Rapli.
"iya tuh, kan Bang Denis kan punya kolam ikan di belakang."
"Kolam ikan atau kolam renang?" Tanya Kia kebingungan.
"dua-duanya ada kok, Yukk" Ucap Denis. Denis pun langsung bangkit dari Kursi meja makan yang disusul oleh Rapli dan Bayu. Denis pun dengan segera menurunkan anak kecil ini dari atas kursi. Setelah itu ia menggandeng pergelangan tangan adik'nya Rendi dan menarik nya ke arah taman belakang dengan perlahan.
"Tapi Kia bilang dulu sama abang." Ucap Kia yang langsung menarik tangan Denis hendak ke Ruang Tengah menghampiri Rendi.
"Gak usah ish, nanti ajaa." Ucap Bayu yang rupa'nya sudah mulai gregetan dengan anak kecil ini.
"nanti kalo kia ga bilang, Abang bla.. bla.. bla.."
***
Rendi menyudahi game yang sedang ia mainkan dan menaruh ponselnya pada Saku celananya. Dikarnakan ia juga sudah muak dengan keadaan yang sunyi seperti ini, akhirnya mau tak maupun Rendi memutuskan untuk membuka percakapan terlebih dahulu.
"besok pulang sekolah ikut gua." Ucap Rendi. Disa tak menjawab, ia hanya melirik sekilas ke arah Rendi dan segera mengalihkan pandangan'nya pada Laptopnya kembali.
Rendi yang tak mendapat jawaban dari gadis yang tengah berada di depan nya ini pun langsung mengubah posisi duduk'nya hingga menghadap ke arah Disa. Disa yang menyadari akan pergantian posisi yang dilakukan oleh Rendi pun, mendadak gugup seketika tatkala Rendi berhasil menatap'nya.
"Besok ikut gua, lu denger kan?" Ucap Rendi dengan nada suara datar'nya. Lagi-lagi perkataan Rendi tak di gubris oleh Disa. Dan juga bisa Rendi lihat, seperti'nya wanita'nya ini sedang dalam keadaan gugup.
Entah ada angin apa yang lewat, terlintas sedikit di pikiran Rendi untuk mengusili gadis yang tengah ada dihapan'nya sekarang ini.
"denger aku kan sayang?" Ucap Rendi dengan suara yang sedikit bernada, dan..
'SHIT..'
◻ ◼ ◻ ◼ ◻
Thx U! Buat para Readers yang udah setia nunggu cerita ini Update dan Baca cerita ini sampai Chapter ini ❤🥰
INGAT.
Don't be a silent readers ‼
Jangan Lupa Share cerita ini ke teman-teman kalian..
◁ H A P P Y R E A D I N G ▷

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH SENIOR
Novela Juvenil‼️ PLEASE DON'T BE SILENT READERS‼️ 💠 REVISIONS WILL BE MADE WHEN THE STORY IS COMPLETE. *** Disa Sabiya dan Denis Satriya.. Sepasang saudara kembar yang bisa saling melengkapi satu sama lain. Mereka mempunyai beberapa orang sahabat yang begitu m...