PART 55

2.6K 186 17
                                        

Jangan lupa memberikan 🌟 sebelum membaca cerita ini

Selesai mereka berdua makan siang menjelang sore di rumah Rendi, Disa pun langsung bergegas pergi ke teras rumah, berniat untuk menunggu Rendi yang sedang mengambil mobil di garasi rumahnya.

5 menit.

7 menit.

hingga 10 menit Disa menunggu Rendi tak kunjung jua datang.

"tuh anak ngapain si, ngambil mobil apa traveling ke Zimbabwe, Lama banget." Ucap Disa, yang rupanya sudah cukup bosan dan pegal menunggu ketidakhadiran manusia paling menyebalkan menurut dirinya itu.

Disa memikirkan, apakah ia harus mengahampiri laki-laki menyebalkan itu ke garasi mobilnya, ataukah menunggu beberapa menit lagi?

"Ah, tungguin aja deh, males banget gue nyamperinnya." Gerutu Disa. Alhasil, akhirnya Disa memutuskan untuk menunggu beberapa menit lagi.

Selang 5 menit kemudian, akhirnya laki-laki yang menurutnya paling menyebalkan itu datang. Mengendarai mobil Pajero Sport berwarna hitam yang Disa tau itu milik manusia menyebalkan itu.

Tin tin~~

Rendi mengklakson Disa setelah mobilnya berhasil keluar dari garasi, dan menuju ke halaman rumahnya untuk menghampiri wanitanya itu yang telah lama menunggu.

Rendi memberhentikan mobil tepat di depan Disa, ia melihat dari dalam mobilnya kalau wanita yang tengah menunggu beberapa menit di halaman rumahnya tengah berdiri sembari memasang wajah masam. Rendi menurunkan setengah kaca mobil penumpang yang berada di sebelahnya.

"Masuk." perintah Rendi untuk Disa, agar ia segera masuk ke dalam mobil. Tetapi Disa tak langsung masuk, ia tetap diam di tempat sembari melipat kedua tangannya di dada. Bertandakan, kalau Disa sedang ngambek kepada dirinya.

Mau tak mau, Rendi harus turun dari mobil kesayangannya itu untuk sekedar membukakan pintu dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil. Rendi tak mau kejadian seperti di malam ketika ia makan malam bersama itu terulang. Ya, meskipun Disa tak jadi pulang bersamanya karna terus menerus ngotot untuk duduk di belakang dan memutuskan pulang sendiri.

Memangnya aku ini supirmu? Pikir Rendi seperti itu kira-kira, kalau Disa lebih memilih untuk duduk dibelakang, lagi.

Rendi menarik pergelangan Disa dengan perlahan, dan menuntunnya untuk segera masuk ke dalam. Disa kali ini tak memberontak, ia mengikuti langkah kakinya Rendi yang menuntunnya ke arah kursi penumpang bagian depan. Disa pun langsung masuk ke dalam dengan mimik wajah juteknya.

"Kaya gini setiap hari kan enak." Ucap Rendi dengan intonasi datarnya. Disa pun segera menatap tajam ke arah laki-laki yang menurutnya paling menyebalkan itu.

Rendi pun segera melangkah memutari mobilnya sesudah menutup pintu mobil, ia segera masuk ke dalam mobil dan langsung tancap gas ke tempat yang ia tuju.

* * *

Keheningan meliputi suasana di dalam mobil sedari tadi, sedari tadi juga, hanya suara klakson mobil yang saling bersahutan di jalan raya.

Disa masih diam ditempat duduknya, menikmati pemandangan jalan dengan wajah juteknya yang masih terlihat. Ia tidak mau memandang ke arah manusia menyebalkan yang berada di sampingnya. Baginya sekarang, pemandangan jalan lebih damai dari pada harus menoleh ke arahnya.

Begitu juga dengan Rendi, yang tetap fokus dengan stir mobilnya dan juga jalanan yang di hiasi asap dari kendaraan lain. Ia hanya sesekali menoleh ke arah Disa jika ia mau.

MARRIED WITH SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang