PART 57

2.2K 187 12
                                        

Jangan lupa memberikan 🌟 sebelum membaca cerita ini

"Sayang." Terdengar suara lembut yang memanggilnya dari arah pintu kamar. Disa, Fika, Bayu dan Ceu Umin pun menoleh ke arah sana secara bersamaan.

"Eh, tante." Ucap Bayu yang kemudian menghampiri Ibu dari sahabatnya itu untuk sekadar bersalaman sembari melempar senyum manisnya kepada Nova —ibunda Disa. Bundanya Disa pun menyalami Bayu dan membalas kembali senyuman Bayu untuknya.

"Apa kabar Bayu, Fika?" Ucap Tante Nova yang sekedar menanyakan kabar. Fika dan Bayu pun tersenyum dan menjawab sapaannya tadi. "Baik tante."

"Mereka berdua doang nih bu yang di tanyain, Ceu Umin engga?" Ucap Ceu Umin sembari mengerucutkan bibirnya.

"Ceu umin gimana kabarnya?" Tanya Tante Nova kepada Ceu Umin sembari tersenyum manis.

"Baik dong bu." Jawab Ceu Umin sembari cengengesan. Bayu, Fika dan Tante Nova yang melihat pemandangan di hadapannya itu pun terkekeh pelan.

Tante Nova pun segera menghampiri anak kesayangannya itu yang sedang di rias. Ia melihat betapa anggunnya anak kesayangannya ini ketika menggunakan Make Up. Karna sehari-hari, Disa tak pernah MakeUp, ia mungkin hanya menggunakan liptint setiap ingin pergi kesekolah, untuk sekedar menghiasi bibirnya agar tak kelihatan pucat.

"Cantiknya anak bunda." Ucap Tante Nova kepada Disa sembari tersenyum bahagia. Disa yang melihat senyum Ibunda nya itu ikut bahagia.

'Lihat Disa, lihat. Senyum itu, senyum paling manis dari senyum sebelumnya, itu senyum kebahagiaan Disa. Gimana mungkin lo bisa ngecewain dia, gimana mungkin lo bisa bikin tawanya jadi tangis. Jangan lagi Disa, udah cukup lo buat dia sedih terus, udah cukup lo buat dia cape dengan sikap lo. Sekarang saatnya lo bahagiain dia. Bahagiain seorang wanita yang sangat berharga bagi hidup lo. Seseorang yang rela ngorbanin hidup dan matinya untuk lo. Lo gaboleh gagal untuk ngebahagiain dia kali ini.' Umpat Disa dalam hati kecilnya.

Ceu Umin memberhentikan sesi Make Up nya sebentar, ia tersenyum ketika menatap ke arah Disa dan Sang Bunda secara bergantian. Pemandangan yang mungkin sudah biasa ia temui pada sesi Make Up sebelumnya, namun berbeda.

Disa pun berdiri dari duduknya, ia berjalan menghampiri bundanya dengan tatapan penuh perasaan dan penuh cinta. Nova pun merengtankan tangannya, seolah menyambut Disa kedalam pelukan hangatnya. Dan yap, Disa masuk ke pelukan hangatnya Nova. Nova dan Disa saling berpelukan dengan erat. Pelukan hangat yang bisa Disa dapatkan setiap detik, menit, jam, serta setiap harinya. Pelukan penuh cinta dan kasih sayang. Entah, apakah ia masih bisa mendapatkan pelukan di setiap hari nya setelah ini.

Disa tak ingin banyak bicara, karna ia tau, kalau ia bicara, ia tak akan mungkin bisa untuk menahan bendungannya yang sedari ia tahan sekuat tenaga agar tak jatuh. Namun nyatanya perkiraan itu salah, cairan bening itu tak lagi mampu ia tahan. Air mata yang sedari tadi ia tahan agar tak jatuh itu, kini tumpah di pelukan Sang Ibunda.

'Disa ga sedih karna di jodohin sama Rendi ko bun, Disa sedih karna mau pisah sama bunda. Ga akan ada lagi senyuman manis bunda di setiap pagi Disa nanti.' Umpat demi umpatan ia simpan dalam hati.

Di dalam peluk, Disa melihat ke arah kedua sahabatnya itu yang sedang tersenyum mengahadap ke arahnya. Disa pun membalas senyuman itu, dan segera melepas pelukan bundanya. Ia segera mungkin menghapus air matanya. Sang Bunda mengelus pelan pipinya anak tersayangnya itu, dan menghapus air mata yang masih tersisa di sekitaran matanya. Ia tau bahwa anak perempuan nya ini tak bisa lepas darinya, ia lebih manja dari Denis.

MARRIED WITH SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang