PART 46

3.9K 236 10
                                    

Jangan lupa untuk memberikan 🌟 sebelum membaca cerita ini


"denger aku kan sayang?" Goda Rendi. Seketika tubuh Disa pun menegang tatkala Rendi memanggilnya dengan panggilan seperti itu. Dan tak lama dari itu pun..


Blushh...


'SHITT.' Ucap Disa dlam hati. Mata Disa pun membulat, Ingin sekali rasanya ia memegang dan menutupi pipi'nya saat ini, karna ia mewanti-wanti jikalau pipi'nya akan berubah warna menjadi merah, dan takut jikalau akan terlihat seperti tomat di hadapan Rendi.

'Apa-apaan ni, kenapa gua jadi deg-degan gini.'  Lirih Disa dalam hati. Ingin sekali ia menutupi wajah'nya saat itu, namun jika ia lakukan. Kemungkinan besar akan ada kemenangan di dalam diri Rendi karna niat'nya untuk mengusili Disa berjalan dengan baik.

Mungkinkah Rendi sengaja memanggil Disa dengan panggilan seperti itu, pikir Disa. Tapi kalaupun ia memanggil seperti itu, tidak akan mungkin dan pastinya tak benar-benar ia ucapkan dengan rasa di hatinya. Pasti memang terdapat niat lain yang ia rencanakan.

Kini Disa sedang dalam keadaan detak jantung yang tak karuan. Dan jika kalian tanya dan ingin tau bagaimana keadaan Rendi. Rendi sungguh baik, sangat-sangat baik. Ia sangat puas tatkala melihat gerak-gerik Disa seperti orang gugup. Dan jangan lupakan pipi wanita'nya yang sedari tadi menimbulkan warna kemerahan.

Karna Disa juga penasaran dengan laki-laki yang ada disamping'nya ini. Disa pun akhirnya menolehkan pandangan'nya ke arah Rendi sekilas, hanya sekilas.

Sekilas itu pun. Disa melihat dan bisa ia dipastikan, jikalau Rendi sedang duduk sembari menahan tawanya dengan payah. Mungkin karna menahan tawanya, lelaki yang kini berada di sampingnya itu jadi memunculkan sedikit lengkungan tipis dari bibir'nya. Yang mungkin bisa dibilang cukup manis.

'Duhh, salah nih gue nengok ke dia. Kenapa malah jadi tambah deg-degan gini.'

'Bisa ga si, di udahin natap gue-nya kaya gitu.' cibir Disa dalam hati.

Mendengar'nya memanggil dengan panggilan seperti itu saja sudah membuat Disa seperti orang yang akan terkena serangan jantung. Dan kini, bagaimana bisa ia memperlihatkan senyum manis-nya seperti itu. Apakah Rendi memang sengaja ingin membuat Disa mati mendadak?

'Keep calm Disa, keep calm..' lirih'nya lagi dalam hati, Disa pun mencoba untuk mengatur nafasnya yang tak karuan sedari tadi.

Sungguh, detak jantung'nya kini sedang tidak berdetak seperti detakan biasanya, detakan jantungnya kini lebih cepat dan tak karuan. Disa pun tak dapat mengatur'nya dengan baik.

Ingin sekali rasanya ia meneriaki laki-laki yang sudah lama berada di sampingnya ini, untuk menyudahi tingkahnya yang membuat Disa ingin mengubur dirinya sendiri.

Mengapa juga adik sialannya itu berlama-lama berada di dapur, apakah makan malam selama itu? atau sedang ada hal penting yang sedang ia bicarakan bersama dengan kedua teman laknat-nya itu. Menurut Disa tak ada hal penting yang mereka bicarakan, karna sebenarnya mereka bicara pun tak pernah ada dan tak pernah keluar pecakapan penting dari mulutnya.

Rendi sudah ingin menyudahi acara menggoda'nya. Namun ketika melihat Disa berancang-ancang ingin pergi dari hadapannya, Terbesit kembali niat jahil'nya untuk mengerjai Junior sekolah'nya itu.

MARRIED WITH SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang