PART 28

7.7K 279 14
                                    

Setelah Aneeta memperlihatkan Ponsel yang berisikan gambar gua dan Rendi, dia langsung ngasih lagi ponsel itu ke Lulu. Dia dan kedua temennya itu udah natap gua dengan tatapan tajamnya dengan memperlihatkan senyum Smirk yang ia buat dan tak lupa juga dengan tangan nya yang sudah bertolak pinggang. Tapi gua masih nanggepin dengan biasa, karna udah terbiasa juga gue ngadepin orang macam gini.

"Ada hubungan apa lo sama Rendi?" Ketus Aneeta sembari menaikan satu alisnya.

Aku hanya terkekeh pelan dan langsung menjawab pertanyaan ketusnya itu.

"Bukan urusan lo" Aku pun kembali melanjutkan langkah kaki ku. Namun lagi lagi tangan ku di Cekal oleh Aneeta, di tarik dan di hempaskan secara kasar hingga kini kami berhadapan seperti kedua musuh yang sudah siap tempur.

Aneeta menarik kerah baju ku hingga wajah kami kian semakin dekat, hingga tak sadar jika sedari tadi ada beberapa Siswa/siswi lainnya yang berlewatan dan medapati kami yang sedang Bertengkar di lorong sekolah.

"Apapun yang berhubungan dengan Rendi, itu urusan gue" Ucap nya dengan penuh penekanan yang membuatku hanya memutar bola mataku dengan malas.

"Jadi gua ingetin sama lo"

"Jangan pernah ganjen ganjen, atau coba cona deketin Rendi"

"Karna dia Cuma milik gue"

"Milik An.."

"WOI" Teriak seseorang dari arah lain, dan bisa kupastikan teriakan itu mengarah ke arah kami, tak lama seseorang itu pun berjalan mendekat dan lebih mendekat hingga aku bisa melihat orang itu dengan jelas.

'Rizal'

"Heh Cabe.. berani nya keroyokan lu ya" Ucap Rizal dengan Spontan.

Aneeta yang mendengar ucapan itu pun langsung melepaskan kerah baju ku dengan kasar dan beralih menatap Rizal dengan tajam.

"Ngomong apa lu barusan?" Ucap Aneeta sembari bertolak pinggang.

"Cabe" jawab Rizal dengan tampang ngeledek sembari melipat kedua tangan nya di dada.

"maksut lo apa manggil gue begitu? Hah?!"

"Wett gausah ngegas Mba nyaa.."

"Mba nya ngerasa jadi cabe sampe marah gini?"

Aneeta dan kedua teman nya pun hanya terdiam setelah mendengar penyataan yang keluar dari mulut Rizal.

"Kenapa diem? Ngerasa?" Ucap nya lagi sembari menaikan satu alisnya. Tak lama Aneeta membuang nafas nya dengan kasar dan langsung pergi begitu saja sembari menghentak hentakan kaki nya ke lantai.

Aku hanya terkekeh pelan melihat Aneeta yang tiba tiba mati kutu karna perkataan Rizal. Rizal yang terlihat Cool dan Tampan ini juga punya kelebihan. Kelebihan nya ya itu, mulut nya lemes, Gacor, 11 12 lah sama ibu ibu yang tiap pagi biasa beli sayur ehehehe. Sama sama pedes omongan nya, tapi dia masih ga ada apa apa nya kalo harus di bandingin sama Bayu.

"Lu telat Jal?" Tanyaku padanya, yang sesekali melihat penampilan nya yang tidak mengenakan tas sekolah.

"Iyaa telat gua, jadinya gua ke kantin deh hehe" Ucapnya sembari cengar cangir.

"Yaudha sono lu masuk ke kelas" Ucapnya sembari mendorong tubuhku menjauh dari nya.

"Ish gausah dorong dorong kali"

"Yaudah sono"

"Iya cot" Ucapku sewot dan langsung pergi meninggalkan Rizal yang juga kembali ke kantin.

Triingg~~

Bel istirahat pun berbunyi.

"Cuyy kantin yuu" Ajak Farhan.

"Gamau kalo ga di jajanin" Ucap Rapli

"Ga ngajak lu dah gua"

"Pliss An, sekaliii aja. Gua pengen ngerasain rasanya di jajanin sama lu tuh gimana"

"Anjir apa apaan lu, Gausah ngadi ngadi jadi orang. Kemaren abis gua traktir kopi ama Rokok dua batang juga"

"Pliss An, plisss" Ucap Rapli sembari gelendotan di tangan kanan Farhan.

"Iyaa iyaa jing iyaaaa" Ucap Farhan pasrah sembari membuang nafasnya pelan. Rapli pun melepaskan gelendotan nya pada tangan Farhan kemudian mencoba tersenyum semanis mungkin.

"NAJISS" ucapku tepat di depan wajah nya.

"Ga suka aja lo" Ucap nya sembari merangkul Chika. Aku pun hanya dapat terkekeh pelan.

Kami berjalan beriringan menuju kantin dan sesampainya di kantin kami memilih duduk di tempat yang biasa kami tempati, dan di sana terlihat Rizal yang nampaknya juga sudah menunggu.

"Ngapain lu jir disini? Bukan nya masuk kelas" Tanya Rapli.

"Ngerasa udah pinter lo pake acara cabut cabutan?" Ucap Bayu sembari menoyor kepala Farhan.

"Gua telat nyettt, dari pada gua dihukum mending disini.. Amann" ucap Rizal dengan santai.



◽️ ◾️ ◽️ ◾️ ◽️

Haii Readers setiakuu wkwkwk♥️♥️
Terima kasih untuk yang sudah setia dan membaca cerita sampai Chapter ini hehe💙 semoga tetep setia nunggu Chapter2 yang Akan di upload selanjutnyaa 😘

Jangan lupa memberikan ⭐️ & komen.
Biar aku makin semangat nulis Ceritanyaa 😁😘

Cium jauh dari aku untuk kaliann😘😘😘😂

❤️ HAPPY READING ❤️

17 April 2020

MARRIED WITH SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang