PART 61

2K 179 8
                                    

Jangan lupa memberikan 🌟 sebelum membaca cerita ini

Setelah selesai, gua sama Denis langsung keluar gudang dan ngunci pintu gudang dari luar. Karna gua sama Denis ga mau ada seseorang yang tau, selain gua sama Denis. Apalagi sama isi dari perekam suara digital itu. Gua liat kayanya Denis masih sedikit emosi karna voice note tadi.

"Besok, gua bakal nemuin dia." Kata Denis ke gua.

"Jangan dulu. Soalnya gua gak yakin, kalo isi dari semua kotak itu dari dia sendiri." Kata gua ke Denis. Kenapa bisa gua bilang gak yakin? Ya karna gua emang ga yakin. Nada bicara seseorang yang nelfon Disa tadi, sama nada bicara seseorang yang ada di voice note itu hampir sembilan puluh lima persen berbeda.

"Maksut lu, ada seseorang yang jadi dalang dari semua ini?"

"Iya, dan itu pasti." Jawab gua dengan yakin banget. Pasti ada dalangnya, dan gua harus cari dia sampe ketemu.

~ RENDI POV OFF ~

* * *

Yang Disa tunggu-tunggu sudah tiba sedarj tadi. Tadi, setelah para sahabatnya sampai, Disa langsung menyeret para sahabatnya itu ke Rooftop halaman belakang. Karna Disa tau, apa yang akan ia dapatkan kalau mengajak para sahabatnya untuk sekedar berbincang di dalam rumahnya. Disa juga tak mau kalau harus cape-cape berdebat dan kena omel dari Rendi, hanya karna ia memberantakan isi rumahnya. Alhasil, ia memilih mengajak para sahabatnya untuk ke Rooftop belakang. Sembari melihat pemandangan air kolam renang yang tenang dan pemandangan yang cukup indah. Disa tak membuatkan apapun untuk sahabatnya, Disa lebih memilih untuk mentraktir tiga loyang Pizza dengan beberapa makanan kecil lainnya sesuai permintaan tamu-nya.

"Emang suami lu kemana Sa?" Tanya Rapli.

"Dia musuh gue. Dan akan selalu jadi musuh gue." Kata Disa, entah mengapa, sejak tadi di tinggalkan dirumah sendirian begitu saja. Disa sangat kesal dengan Rendi. Bagaimana bisa suaminya itu pergi tanpa adanya izin dari dirinya.

"Tapi kan sekarang udah jadi suami lu." Ledek Rapli. Disa pun hanya menghembuskan nafas dengan kasar, karna memang ini faktanya. Dia juga harus mencoba untuk menerima kanyataan kalau dia dan Rendi sekarang sudah resmi menjadi pasutri dalam usia muda.

"Makanya, jangan terlalu benci sama Rendi. Jodoh kan lu." Ledek Bayu. Chika dan Fika pun terkekeh mendengar ucapannya Bayu barusan.

"Tuh An denger, lu ama Rani harus akur." Ledek Fika.

"Dih, sorry, ade kelas lebih menggoda." Kata Farhan kepada para sahabatnya itu.

"Kita liat aja nanti, ntar juga ujung-ujungnya bakal ada orang yang minta bantuan buat nembak seseorang." Kata Fika lagi, dan yang lain pun setuju serta mengiyakan perkataan Fika secara bersamaan.

"Nah betul."

"Betul banget."

"Iya anjir, liatin dulu aja." Kata yang lain, dan Farhan pun hanya bisa diam karna sudah kena skakmat dari sahabat-sahabat biadapnya.

"Anjir lu ya semua, ya udah gua ngaku kalah. Tapi pasti gua ga bakal naksir sama dia." Kata Farhan dengan tegas, dan para sahabatnya pun masih tidak ada yang mempercayainya. Karna masa dimana saat mereka kelas 10 tidak akan pernah terlupakan.

MARRIED WITH SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang