PART 69

1.3K 79 9
                                    

Jangan lupa memberikan 🌟 sebelum membaca cerita ini

"RENDI!" Teriak salah satu siswi yang ia kenali betul lengkingannya ketika memanggil namanya. Rendi tak menoleh dan tak juga menghiraukan suara yang baru saja meneriaki namanya dari arah belakang. Ia justru mempercepat temponya langkahnya agar tak terkejar oleh tiga fans beratnya itu.

"RENDI TUNGGU GUE." Teriakan Aneeta yang kian mendekat, Aneeta jua mempercepat langkah kakinya untuk mendekat ke arah Rendi. Namun, Rendi tak mau waktu istirahat di jam keduanya terbuang hanya untuk mengurusi para fans-nya ini seperti yang sudah-sudah.

"Ren, biasa." Ucap Rendi kepada salah sahabatnya itu sembari menepuk pelan bahunya. Seperti biasa dan dengan senang hati, Renaldi yang akan membantu Rendi untuk meladeni ketiga fansnya ini, terlebih lagi kepala sukunya. Rendi sebisa mungkin untuk mempercepat langkahnya dan menghilang dari pandangan Aneeta.

"Rend.."

"Eits, mau kemana lu?" Potong Renaldi sembari menghadang langkahnya Aneeta yang berniat mengejar Rendi. Karna refleks, Aneeta memberhentikan langkahnya dengan tiba-tiba. Ia menatap tajam pria yang tengah menghadangnya kini. Mengapa setiap kali ia ingin mendekati Rendi, ia selalu saja di hadang oleh salah satu sahabatnya Rendi yang ia anggap menyebalkan.

"Mau kemana kek, suka-suka gue. Minggir lo." Kesal Aneeta. Namun Renaldi tak juga mau pergi dari hadapan cewe itu meskipun ia sudah mendorongnya dengan sekuat tenaga.

"mending lu godain gua, dari pada godain Rendi mulu, kasian dia tertekan. Lagi pula, gua juga ga kalah keren sama Rendi." Ucap Renaldi dengan sangat percaya diri sembari membenahkan kerah kemeja sekolahnya.

"ishh, jangankan godain lo, deket-deket sama lo aja gua ogah." Kata Aneeta, terlihat jelas wajah kesal dan gemas Aneeta terhadap cowo di hadapannya ini. Dan justru, semakin wanita di depannya ini kesal, Renaldi semakin suka untuk menggoda serta meladeninya.

"awas, nan.."

"Ah banyak bacot lo, minggir, gua mau lewat." ucap Aneeta yang langsung menerobos pria yang sedang berdiri di hadapannya ini. Renaldi pun pasrah untuk minggir karna jumlah cewe-cewe itu lebih banyak. Tidak mungkin kan kalau ia di dorong tiga perempuan namun masih tetap saja kokoh dan berdiri di tempat.

Renaldi hanya memperhatikan kepergian ketiga perempuan itu sembaru menggeleng gelengkan kepalanya beberapa kali.

"DASAR NENEK LAMPIR, KEJAR TU RENDI AMPE KE UJUNG AKHERAT."
Teriak Renaldi kepada ketiga perempuan itu. Namun sepertinya ucapannya tak sama sekali di gubris oleh ketiga perempuan itu.

'Dia ga tau aja saingannya lebih mantep.' Umpat Renaldi. Setelah gagal menghadang ketiga perempuan tadi, Renaldi langsung melangkahkan kaki dari koridor itu untuk menyusul Rendi dan akbar.

***

Sepulang sekolah, Disa berniat pulang bareng dengan keenam sahabatnya itu, karna ia pikir, sudah lama juga ia tak pulang bersama. Tapi seperti biasa, Disa dan para keenam sahabatnya itu menunggu terlebih dahulu hingga koridor serta halaman sekolah sepi.

"Pli, gua pulang bareng lo ya hari ini." Ucap Disa sembari menepuk pelan bahu Rapli. Rapli pun menjawab dengan anggukan serta acungan jempol dari tangan kirinya. "Ahsiaap." Katanya dengan wajah selengean.

Kalau dilihat-lihat sekarang. Rizal, Farhan dan juga Chika sedang menampilkan mimik wajah badmoodnya. Sedangkan Rapli, Bayu, Disa dan fika menampil wajah polos tanpa dosa. Ia tahu ketiga temannya itu badmood karna salah barangnya tak ada di tempat yang semestinya.

MARRIED WITH SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang