PART 1

23.4K 610 21
                                        

Pagi ini seperti pagi pagi biasanya, ini adalah hari Selasa, dan sekarang sekitaran pukul 06.15 Pagi.

Pagi ini, Disa sudah siap untuk berangkat pergi ke sekolah. Ia sudah rapih dengan seragam putih abu-abu yang sudah melekat ditubuh mungilnya.

Ia melangkah beberapa langkah untuk menghampiri Cermin yang cukup besar ya ada di dalam kamarnya itu.

Ia melihat pantulan dirinya di cermin yang sudah rapih dengan seragam sekolah yang ia kenakan. Melihat bibirnya yang begitu pucat di pantulan cermin, ia pun mengambil liptint favoritnya dan segera ia poleskan sedikit pada bibir mungilnya.

Seperti biasa, ia mengenakan tas ukuran sedang yang bertema hologram untuk ia kenakan sekolah.

Setelah ia rasa semuanya sudah beres, ia pun beranjak keluar dari kamar nya itu. Sampai pada depan pintu kamar, ia melirik ke arah pintu kamar Saudara kembarnya itu yang masih tertutup rapat.

Melihat pintu itu masih tertutup rapat dan hening di dalamnya. Disa pun berdecak pelan. ia melangkahkan kaki nya menghampiri pintu kamar Saudara kembarnya itu dengan malas.

Yaa, sudah dibilang pagi ini seperti pagi pagi biasanya. Pagi dimana Disa harus melakukan perang terlebih dahulu untuk membangunkan Saudara kembarnya ini. Tak jarang jika Disa sering terlambat Berangkat ke sekolah, ia sering terlambat dikarnakan harus menunggu Denis yang selalu bangun kesiangan.

Tanpa harus mengetuk pintu, Disa langsung membuka pintu kamar nya dan memasuki kamar milik sang kembaran, di dalam kamar ini Disa tak mendapati Denis berada di atas tempat tidur, juga dibeberapa sudut kamar lainnya.

Disa akhirnya masuk ke dalam kamar nya untuk  sekedar mengecek ke dalam kamar mandi nya, Disa mulai mengambil langkah dengan malas untuk mengecek kamar mandi nya.

Disa tak mendengar suara percikan apapun dari dalam kamar mandinya. Maka dari itu, ia langsung membuka pintu kamar mandinya, namun pas ia buka lagi lagi nihil, Disa tak mendapati Denis di kamar mandi.

Dan ketika Disa ingin berbalik keluar meninggalkan kamar mandi-nya itu, seseorang mengejutkannya.

"WAAAA!" Teriak Denis yang sengaja ingin membuat Disa terkejut, "AAAA..!!" dan dengan reflek, Disa pun ikut berteriak sembari menutup wajahnya.

Denis menatap Disa dengan senyum jahil nya, ia merasa puas dapat mengerjai kaka nya di pagi ini. Denis pun tertawa tak henti tatkala meilhat Disa yang berhasil ia kejutkan.

"Ish! Ngagetin aja lo" Kesal Disa sembari memukul bahu Denis. Denis pun meringis sesudah ia mendapat pukulan dari Kaka nya itu sembari memegangi bahunya.

"Ngapain lu di kamar gua?" Tanya Denis.

Disa tak menjawab nya, ia dibuat tak percaya dengan apa yang ia lihat di pagi ini. Sesuatu hal yang langka, yang membuat mata Disa seketika melebar.

Yap, sesuatu yang langka, entah ada angin apa pagi ini. Ia melihat serra memperhatikan dari ujung kaki sampai ujung kepalanya Denis.

"Ko tumben? Kesambet apaan lu?" Tanya Disa heran sembari terkekeh kecil.

"Kagum kan lu? Udah ntar aja merhatiin ke gantengan gue nya, ntar kita telat nih"  Jawab Denis yang kemudian menarik pergelangan Disa untuk keluar dari kamarnya.

Mereka pun keluar dari dalam kamar Denis, melangkahkan kaki ke arah anak tangga dan mulai menuruni anak tangga satu persatu.

Ia menghampiri Bunda dan Papa yang sudah menunggu di ruang makan. Melihat anak kembarnya itu sedang tumben akur, sedari tadi menuruni anak tangga sembari bergandengan. Kedua orang tuanya pun tersenyum manis.

MARRIED WITH SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang