Jangan lupa memberikan 🌟 sebelum membaca cerita ini
•
'Maukah kamu menikah denganku, Disa.' Ucap seorang laki-laki yang berperawakan tinggi dan gagah, ia kini sedang berlutut di depanku, dengan kuda putih cantik yang kini berada di sampingnya.
Laki-laki dengan pakaian seperti pangeran. Namun, aku tidak dapat melihat wajahnya. Karna wajah tampannya terhalang oleh topeng emas. Mungkinkah ia pangeran berkuda yang dikirim untuk menjadi pendampingku?
'Will you marry me, Disa.' Ucapnya lagi yang masih setia berlutut di hadapanku, dengan cincin berlian mewah yang ia pegang.
'Yes, of course.' Jawabku dengan sangat antusias.
Namun, tiba-tiba saja adik tersayang ku yang menyebalkan datang entah dari mana. Dan..
BUGH..
"BANGUUNN." Teriak nya sembari memukuli tubuhku dengan guling.
"YES OF COURSE, YES OF COURSE."
"WILL YOU MARRY ME."
"PANGERAN GANTENG BANGET."
"NGIGO LU YA, BANGUUNN CEPETAN." Ucapnya panjang lebar dengan guling yang masih memukuli tubuhku selama ia berbicara.
"ARGHH, NGERUSAK MIMPII GUE AJA LOO." Teriak gue, sembari narik guling yang ada di tangannya itu dengan paksa.
Sumpah, ni anak ganggu mimpi gue banget. Kenapa sih, mimpi indah gue selalu di rusak sama orang-orang.
SIALNYA, KENAPA PAS MIMPI INDAH AJA. KENAPA PAS MIMPI BURUK, GA ADA SATU ORANGPUN YANG BANGUNIN GUE DARI MIMPI ITU.
"Mimpi apaan lu, mimpi dinikahin ama pangeran?" Ucap Denis sembari tertawa pelan.
"Arghh, berisik tau ga lo." Ucap gue sambil nyari posisi nyaman lagi untuk ngelanjutin tidur gue yang keganggu tadi, kali aja mimpinya masih bisa keputar.
"Ehh, ehh. Mau ngapain? Mau tidur lagi lo?" Ucap Denis sembari menarik paksa tangan gue untuk bangun.
"Diem, gue mau ketemu pangeran lagi. Gue baru di lamar tadi, belom nikah."
"Gara-gara lo nih, jadi kacau mimpi gue." Sambung gue dengan nada suara yang masih lesu. Dan juga dengan tangan yang masih memeluk guling dalam posisi duduk.
"Udah jam setengah enam, sekarang lo mandi buruan, trs wudhu." Ucap Denis sembari menarik guling yang lagi gue peluk dengan nyaman.
"Abis mandi lo pake baju trs sholat subuh." Sambungnya.
"Pangeran lu ada di bawah, abis nganterin bubur. kalo lu ga bangun juga. Gua suruh dia buat bangunin lo." Ucapnya lagi panjang lebar.
Tunggu, apa katanya tadi? Pangeran? Pangeran mana yang rela dateng pagi-pagi cuma buat nganterin bubur. Gua rasa Denis ngigo.
Ga mungkin kan ada pangeran di dunia nyata, ada juga..
"PANGERAN?" Ucapku sembari teriak kepada Denis. Denis pun langsung menganggukan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH SENIOR
Teen Fiction‼️ PLEASE DON'T BE SILENT READERS‼️ 💠 REVISIONS WILL BE MADE WHEN THE STORY IS COMPLETE. *** Disa Sabiya dan Denis Satriya.. Sepasang saudara kembar yang bisa saling melengkapi satu sama lain. Mereka mempunyai beberapa orang sahabat yang begitu m...