Denis memberhentikan motornya dengan mendadak saat ia sadar kalau ia hampir menabrak seseorang yang juga ingin memasukan motornya ke area sekolah. Mata Denis dan mata lelaki itu bertemu beberapa detik hingga akhirnya, Denis sedikit memundurkan motornya dan memberi celah terlebih dahulu kepada seorang laki-laki itu untuk masuk ke area sekolah. Setelah motor itu benar-benar masuk melewati gerbang, Denis menyusulnya di belakang untuk ke area parkir. Seperti biasa, ia selalu memarkirkan motornya berderet dengan motor kedua sahabatnya, Dika dan Kiki.
Wanitanya ia persilahkan turun terlebih dahulu dari atas motor saat ia ingin memposisikan rapih motornya di antara motor kedua sahabatnya. Setelah selesai, ia langsung menyusul wanitanya. Tak lupa juga ia menenteng bekal yang Nova titipkan untuk Disa sewaktu sarapan tadi. Denis berjalan mendekati kekasihnya, kemudian menyambar jari jemari mungil milik wanitanya untuk ia gandeng. Beberapa mata di parkiran tertuju pada Denis dan wanitanya sekarang. Seperti tak percaya, seorang Denis Satria memacari seorang wanita pendiam dan tak banyak omong seperti kekasihnya sekarang. Jauh seperti wanita yang sebelum ini ia jadikan kekasih. Tapi Denis tak perduli. Menurutnya, percuma cantik kalau tak beratitude.
Denis melangkah bersama kekasihnya, melewati beberapa mata yang tengah menatap dan curi-curi pandang ke arahnya. Dari mulai senior, junior, dan teman seangkatannya. Tak sedikit juga wanita yang ingin menggantikan posisi wanita yang sedang dalam genggaman Denis sekarang. Namun, ia tetap tidak perduli, mau seberapa banyak perempuan yang menginginkannya. Perempuannya sekarang tetap pemenangnya.
Kini ia tengah menginjakkan kaki di koridor kelas, dengan jemari yang masih menempel dengan jemari milik kekasihnya. Ia menebak kalau Disa sudah berada di dalam kelas, karna sekarang, kakaknya itu milik Rendi. Laki-laki yang selalu disiplin akan waktu. "aku mau kasih bekel dulu ke Disa. Kamu mau nunggu atau mau langsung ke kelas?" Ucap Denis dengan lembut kepada wanitanya.
"Aku langsung ke kelas aja ya, soalnya jam pertama ini mau ada ujian harian." Jawabnya, Denis mengangguk dan tersenyum manis kepada wanitanya. "Yaudah, aku duluan ya." Pamit wanitanya yang kemudian langsung melangkah pergi meninggalkan Denis di koridor. Tak mau lama-lama berdiri di koridor dengan banyak siswa-siswi yang berlalu lalang, ia langsung melangkahkan kakinya ke arah kelas Disa. Namun, dipertengahan jalan menuju kelas Disa. Ia berpapasan dengan seseorang yang ia tak sukai. Denis menatap sekilas dengan tatapan sinis nan taut wajah datar ke arah seseorang itu saat berpapasan. Siapa lagi kalau bukan Doni.
'Tenang Nis, inget kata Rendi. Lu gaboleh gegabah.' Ucap Denis dalam hati, niat ingin mencoba menenangkan dirinya sendiri. Setelah beberapa langka yang ia tempuh, akhirnya ia sampai tepat di depan kelasnya Disa. Namun saat ia berancang mengambil langkah untuk masuk ke dalam kelas Disa. Seseorang menepuk bahunya dari belakang. Karna refleks, Denis langsung menoleh ke arah tangan yang menyentuhnya tadi. Ternyata Disa, bersama dua sahabat tengilnya.
"mau ngapain?" Tanya Disa. Rendi tak langsung menjawab. Ia memperhatikan tampilan Disa dari bawah sampai atas, dan begitu sebaliknya. "Helloo." Ucap Disa dengan nada agak tinggi sembari melambaikan kedua tangannya di hadapan Denis.
"Lu.." ucap Denis menggantung. Sembari masih memperhatikan tampilan Disa dari atas sampai bawah. Melihat Denis menatap Disa seperti itu, kedua sahabatnya pun ikut menatap Disa seperti itu dengan bingung.
"Kenapa?" Tanya Disa penasaran. Denis tak langsung menjawab. Seperti ada yang berbeda dari Disa minggu ini. Entah akan bertahan atau akan ada perubahan baru lagi.
"skip ah, bocah lemot." Ucap Fika pada Denis, yang kemudian langsung masuk ke dalam kelas, di ikuti dengan Rapli di belakangnya. Disa memukul pelan pundak Denis karna kesal mendengar ucapan gantung dari mulut adiknya. Denis meringis pelan saat tepukan yang diberikan Disa mendarat pada pundaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH SENIOR
Teen Fiction‼️ PLEASE DON'T BE SILENT READERS‼️ 💠 REVISIONS WILL BE MADE WHEN THE STORY IS COMPLETE. *** Disa Sabiya dan Denis Satriya.. Sepasang saudara kembar yang bisa saling melengkapi satu sama lain. Mereka mempunyai beberapa orang sahabat yang begitu m...