Sesampainya dirumah Disa. Rendi pun bergegas ingin melajukan motornya berniat kembali ke rumah.
Tetapi Disa menghalangi laju motornya itu.
"Masih ada yang mau gua omongin sama lu" Ucap Disa dengan tegas.
"Apaan lagi si? Masih tentang perjodohan iya?" Tanya Rendi dengan malas.
Tak lama terdengar suara Seorang wanita yang menghampirinya.
"Eh ada nak Rendi" Ucap bunda.
"Eh.. iya tante" Jawab Rendi sembari berjalan menghampiri kemudian bersaliman pada Bunda.
"Loh Disa? Dari mana aja kamu semalam?"
"Disa nginep di rumah Fika bun" Jawab Disa.
"Tadi pagi kamu ga sekolah?" Ucap bunya dengan tatapan penuh selidik.
"Se.. sekolah ko, kalo ga percaya tanya aja Rendi"
"Ya kan Ren?" Ucap Disa sembari mengedipkan mata nya memberi isyarat untuk meng-iyakan ucapan nya.
"I.. iya tante, tadi Disa sekolah kok" ya Tuhan Ampunilah Dosa hamba yang sudah berani boong sama orang tua.
"Tapi ko ga pake baju sekolah?" Tanya Bunda.
"Bun.. kalo mau ngintrogasi Disa nanti dulu ya.. ini lagi ada Rendi"
"Hmm.. yaudah, Ajak masuk dulu lah Sana Rendinya"
"Eh gausah tante. Rendi langsung pulang aja.." Ucap Rendi.
"Loh gitu, ya sudah kalau gitu hati2 ya"
Ucap bunda seraya masuk ke dalam rumah.Rendi pun kembali menaiki motornya dan ketika ia sudah siap ingin melajukan motornya tiba tiba Disa mencekal lengan nya.
"Apa lagi?"
"mau kemana lo?"
"Balik lah"
"Siapa yang nyuruh lo balik?" Ujar Disa sembari menaikan satu alisnya.
"Harus banget di suruh dulu gitu baru gua balik?" Ucap Rendi seraya ingin melajukan motornya.
"Coba aja kalo berani pulang"
"Gua pastiin lo bakal dapet omelan dari emak lo malem ini"
"Jadi ceritanya lu Ngancem?"
"Ya.. kalo lu mau pulang si pulang aja gapapa" Ucap Disa sembari mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana nya, mulai sok mencari cari dan mulai menempelkan ponsel pada telinga nya sembari berjalan ingin masuk ke dalam rumah.
Rendi pun langsung turun dari motor dan segera merebut ponsel dari genggaman Disa.
"Apaan si lo.. main rebut rebut hp orang aja, Ga sopan tau ga"
"Ga usah Rese" Ucap Rendi.
Disa berusaha menahan tawa nya ketika melihat wajah Rendi. Kenapa manusia ini sangat gampang di bodohi? Padahal menyimpan nomor Tante Kirana saja Disa tidak, bagaimana ingin menelfon nya?
Rendi pun mengembalikan ponsel kepada Disa dan mulai berjalan mengikuti Disa.
"Loh gajadi pulang?"
"Gajadi tante hehe" Ucap Rendi sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Yaudah ayo masuk" Ajak Disa pada Rendi.
Rendi dan Disa pun melangkah menuju Rooftop yang berada di halaman belakang dan kemudian mereka berdua duduk disana.
"Gua mohon ya sama lo ketOs SMA Angakasa yang nyebelin, gua masih pe..."
"Bikinin gua minum dong, gua aus" Ucap Rendi memotong kalimatnya sembari memerintah Disa.
"Gak"
"Yaudah kalo gitu gua juga gamau" ucap Rendi dengan wajah tengil nya.
"Ck.. yaudah bentar gua bikinin" Ujar Disa berdecak.
Selesai Disa membuatkan Sirup ia segera memberikannya kepada Rendi.
"Thanks" Ucap Rendi sembari meminum minuman nya.
"Gini ya Ren.."
Belum sempat Disa melanjutkan tiba tiba Denis datang menghampiri sembari memberikan suatu kotak kecil.
"Nih buat lu bedua" Ucap Denis sembari memberi kotak itu kepada Rendi. Rendi pun segera membuka kotak itu dan melihat apa isi nya.
"Cincin buat siapa?" Tanya Rendi. Mendengar Rendi berucap seperti itu Disa segera merebut kotak itu dari tangan Rendi.
"Lumayan bagus sih, gue mau ya satu" Ucap Disa seraya mengambil satu Cincin yang terletak disana.
"Jangan di pake sekarang lah oneng. Nanti aja pas hari nya" Ucap Denis.
Rendi dan Disa mengerutkan dahi nya, mereka masih tidak mengerti apa maksut yang barusan di ucapkan Denis.
"Maksutnya apaan si Nis?" Tanya Disa heran.
"Tau ga jelas banget dah lu" Sewot Rendi.
"itu cincin buat kalian berdua bodoh" Ucap Denis gregetan.
"Terus kenapa ga boleh kalo gue pake sekarang?" Tanya Disa.
"Nanti aja Rendi yang makein, seminggu lagi ko" Ucap Denis.
'Rendi yang makein? Seminggu lagi?' Lirih Disa dalam hati sembari memikirkan perihal perjodohan nya.
"Ampun dah gua mah.."
"ga kaka gue.. ga calon abang ipar gua, dua duanya Telmi" Lanjut Denis. Rendi dan Disa pun makin tidak mengerti apa yang Denis ucapkan."Lo berdua mau tunangan Njir"
DEGH!
Mereka berdua pun terdiam saling bertatapan satu sama lain. kemudian balik melihat kearah Denis lagi.
"Tu.. tu.. tunangan??" Ucap Disa terbata bata.
◽️ ◾️ ◽️ ◾️ ◽️Jangan lupa meninggalkan jejak sehabis membaca 🙌🏻
⭐️ HAPPY READING ⭐️
02 APRIL 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH SENIOR
Teen Fiction‼️ PLEASE DON'T BE SILENT READERS‼️ 💠 REVISIONS WILL BE MADE WHEN THE STORY IS COMPLETE. *** Disa Sabiya dan Denis Satriya.. Sepasang saudara kembar yang bisa saling melengkapi satu sama lain. Mereka mempunyai beberapa orang sahabat yang begitu m...