46

1.2K 192 34
                                    

Happy Reading
👀💛

------------

"

Kamu hari ini pulang sendiri ya, saya ada urusan setelah ini"

Wajah Elize seketika berubah menjadi masam, pria didepannya ini mengingkari janjinya "pulang nanti, kita dinner dulu ya" kalimat itu terlontar dari mulut Iqbaal tadi siang.

"Ah ya, susu hamil dalam mobil punya kamu?"

"Iya pak"

"Buat siapa?"

"Ada kaka perempuan saya dirumah pak lagi hamil"

Pantas saja Elize membeli banyak susu hamil dengan varian rasa tersebut, ternyata untuk kakanya.

"Yaudah, nanti saya antarkan ke kamu ya, saya pergi dulu, hati-hati dijalan"

Iqbaal melangkah keluar dari ruangannya. Ia mendapatkan kabar bahwa Alara sudah bisa pulang malam ini. Keadaan putri kecilnya itu sangat cepat membaik.

"Alara, ayah datang"

Ia tidak sabar mengendong dan terutama ingin bermain bersama Alara dirumah.

Saat dalam perjalan menuju rumah sakit, Iqbaal mendapatkan telpon dari Egy, bahwa (namakamu) dan Alara sudah ada dirumah mereka.

"Zay?"

"saya tidak tau pak, saya hanya mendapatkan sms dari bu (namakamu)"

bip

Pasti yang telah menawarkan tumpangan itu adalah Zay.

Sialan cari muka saja pria itu.

Iqbaal mematikan telpon dari Egy itu, mengapa (namakamu) tidak menunggu dirinya saja, mengapa harus ikut Zay untuk mengantarkannya pulang.

Argh

Iqbaal harus meredamkan amarahnya sekarang, ia akui dirinya sangat tidak suka apabila (namakamu) bersama Zay.

Ia memutar balik arah mobilnya, kemudian melaju dengan cepat agar cepat sampai rumah, jangan sampai ada pria brengsek itu dirumahnya.

"Kenapa sih Zay, lo ada terus disekitar rumah tangga gue!"

Dengan susah payah meredam amarahnya disepanjang perjalan, akhirnya ia sampai dihalaman rumahnya.

Ia biarkan begitu saja mobilnya terpakir dijalan, kemudian ia bergegas masuk rumah.

Tetapi tidak ada mobil selain mobil (namakamu) yang terparkir didalam garasi.

"(namakamu)!"

Iqbaal menjelajahi ruang tengah dan kamar kerjanya disamping tangga, tetapi tidak ada (namakamu) disana.

"(namakamu)!"

Panggil Iqbaal sekali lagi, suaranya menggema didalam rumah ini.

Dapat Iqbaal lihat (namakamu) turun dari lantai atas dengan tergesa-gesa dengan keranjang tempat pakaian kotor.

"Mas--"

"Bagus ya kamu, kenapa ga nungguin aku jemput kamu hah!"

"Kamu pulang dianterin Zay kan!"

Baru (namakamu) paham sekarang penyebab Iqbaal marah seperti ini.

"Mas--"

"Aku ga suka sama dia (nama), kamu tau itu kan?!"

"kenapa kamu masih aja hah!"

"Dengerin aku dulu"

(namakamu) mencoba meraih tangan Iqbaal yang terkepal erat, ia melakukan kesalahan besar dengan mengiyakan tawaran Zay untuk mengantarkan dirinya dan Alara pulang kerumah.

FirefliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang