23

3.5K 412 32
                                    

Semakin hari toko Bunga (namakamu) ramai dengan pembeli, seringkali (namakamu) kewalahan mengurus seorang diri di tokonya. Rencananya ia ingin mencari seseorang untuk membantunya disini.

Ia semakin optimis menjalankan hari-harinya, sejauh ini dirinya merasa aman karena orang-orang yang ingin ia jauhi benar-benar tidak pernah lagi muncul dihadapannya.

Ah ya dirinya lupa bercerita, (namakamu) dinyatakan positive hamil saat ia memeriksa dirinya lusa setelah ia membuka resmi tokonya. Ya tepatnya 2 bulan yang lalu.

Ia sangat bersyukur, dengan adanya aktivitasnya sekarang hari-hari berlalu begitu cepat, dan pastinya ia tidak sabar melihat buah hatinya yang akan lahir kedunia ini.

(namakamu) mengusap perutnya yang mulai membuncit, rasa haru itu mulai menyerang (namakamu), masih seperti mimpi rasanya.

(namakamu) mengusap perutnya yang mulai membuncit, rasa haru itu mulai menyerang (namakamu), masih seperti mimpi rasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tring

Ada seseorang yang menekan bel meja, (namakamu) bergegas keluar dari ruangan kecil istirahatnya didalam toko. Lalu melihat Zay yang mengulas senyumnya sembari menopang dagunya dikedua tangannya.

"Kak Zayyy"

"Hiii, sini, aku mau ngasih sesuatu buat kamu"

Zay lalu duduk dikursi, lalu menyuruh (namakamu) duduk dihadapannya, Zay baru saja pulang dari dinasnya, dirinya selalu terbayang (namakamu) saat diperjalanan, bukan hanya diperjalanan saja, tetapi setiap saat. Perasaan memang tidak pernah bohong bukan.

"Ini buat kamu"

Mata (namakamu) berbinar saat melihat selimut yang Zay berikan kepadanya. Sangat cantik sekali, dengan motif bunga Matahari favoritenya.

"Bagus sekali kak"

"Suka?"

"Iyaa sukaa, terima kasih kak Zay"

(namakamu) memeluk selimut itu. Zay ikut tersenyum melihat (namakamu) tersenyum ceria, lama sekali ia tidak melihat (namakamu) tersenyum seperti itu.

"Ah ya gimana keadaan Baby uncle"

(namakamu) mengusap perutnya.

"Baiik kok uncle"

"Kamu harus jaga kesehatan ya, jangan sampai kamu stress, nanti berdampak sama baby kamu"

"Kapan mau cek lagi?"

"Aku ada dikasih jadwal sih sama Dokter Aura, bentar"

"Hati-hati (nama)"

(namakamu) mengambil kertas yang tersimpan dalam tasnya.

"Ini kak"

"Lusa, kaka temenin ya"

"Eh--Aku bisa sendiri kak"

"Ga nerima penolakan"

(namakamu) memberengut kesal, Zay keras kepala sekali, bukan kah dirinya juga ada kesibukan.

FirefliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang