(namakamu) hari ini pindah ke Apartment yang sudah ia beli, terhitung 1 minggu sejak ia pingsan di toko waktu itu, malamnya ia dan Zay kembali melihat kondisi Apartement yang ingin ia tempati sekarang.
Zay sekarang sudah mengetahui (namakamu) dan Iqbaal telah berpisah. (namakamu) yang menceritakannya kepada Zay. Tidak banyak respon yang Zay berikan setelah ia mendengar hal itu.
Rumah ini sudah jatuh kepemilikan kepada (namakamu), Iqbaal lah yang memberikannya kepada (namakamu).
(namakamu) tidak sanggup berdiam diri sendiri di rumah yang lumayan besar ini, dan tentunya akan selalu dibayangi bayangan Iqbaal.(namakamu) sibuk dengan barang-barang yang ia bawa nantinya ke Apartment dan besok ia akan membuka toko Bunganya untuk pertamakalinya, barang-barang ditokonya sudah siap, begitu juga dengan Bunga-bunganya.
"huhh, cape juga"
(namakamu) duduk mengistirahatkan dirinya di lantai dekat jendela, dirinya teringat seseatu, beranjak ke dalam kamar Iqbaal. Dirinya mengedarkan pandangan keseluruh sudut kamar. Kamar Iqbaal bersih tiada satupun barang Iqbaal yang tertinggal, rupanya Iqbaal sudah mengambil barang-barangnya saat dirinya pergi.
Menutup pintu itu, dan kembali ke kamarnya, dirinya harus bersiap untuk mengangkut barang-barangnya ini, tida banyak, tapi cukup kewalahan membawanya.
---------------
"le, keuangan perusahaan kamu menurun le"
"Ayah dapat laporan kalo kamu sering ga datang ke kantor"
"Tapi Ale selalu lihat perkembangannya yah"
"Kenapa sampai rugi banyak kaya gini"
Ayah Heri sedang berada di kantor Iqbaal, dan kebetulan sekali Iqbaal ada di dalam ruangan ini, dari beberapa hari ia datang kesini, tidak membuahkan hasil.
Iqbaal juga tidak terbuka seperti dahulu kepada dirinya dan Bunda Rike. Iqbaal terlihat seperti orang yang linglung. Raga ada tetapi jiwanya tidak ada mengisi raganya.
"yah--"
"Ayah beri 1 minggu, buat kamu memperbaiki semua ini, jangan buat Ayah kecewa"
Ayah Heri langsung beranjak keluar ruangan Iqbaal, meninggalkan Iqbaal yang terdiam, susah untuk dirinya mencerna apa yang dikatan Ayah Hari kepada dirinya tadi. Iqbaal akhir-akhir ini merasa tidak baik, semua badannya terasa penat, efek begadang untuk mengejar ketertinggalan sebagai petinggi di perusahaannya.
Tok--Tok
"Pak Iqbaal"
"Ya"
Egy memunculkan kepalanya, dan masuk kedalam, menenteng sebuah map.
"Pak in--"
"Sebentar"
Iqbaal bangkit dari duduknya kemudian berlari kedalam ruangannya. Tidak dapat Iqbaal tahan lagi, tidak ada cairan yang keluar, tapi di dalam perutnya bergejolak untuk dikeluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
General Fiction"Kamu gak pernah berubah Mas, dari dulu, sakit" (namakamu) menepuk dadanya, karena tidak tahan mendapatkan perlakuan dari suaminya itu. Ya, Iqbaal adalah suami (namakamu). "Dengar ya, gue ga pernah mau ada lo dikehidupan gue, pergi!" "Mas Iqbaal, ak...