06

3K 281 6
                                    

Iqbaal sempat membujuk Bunda Rike untuk menginap dirumahnya-- Rumah dirinya dan (namakamu), tetapi Bunda Rike tidak bisa menyetujui permintaan Iqbaal, karena Bunda Rike ingin memberikan mereka ruang untuk berdua mulai dari sekarang.

Bugh

"Mas Iqbaal mau pergi kemana lagi?"

(namakamu) heran melihat Iqbaal setelah menurunkan tas (namakamu) yang berukuran besar tepat dihadapannya, kemudian Iqbaal bergegas lagi memasuki mobilnya, seperti ingin pergi lagi.

"Gak usah banyak bicara deh, lo tinggal masuk sana!"

Seperti biasa tidak ada kelembutan saat berbicara dengan (namakamu).

"Mau kemana Mas?!"

Tekan (namakamu) dengan nada bicara tegas, wow dirinya saja terkejut, kenapa dirinya seperti itu terhadap suaminya.

"Ohh, sudah berani ya sama gue"

Iqbaal yang tadinya berada dalam mobil, kini kembali turun, dirinya sangat geram terhadap sikap (namakamu), berani sekali.

"Maaf Mas aku cuman nanya..hiks"

"Gue gak perlu sama lo, lo tuh ya suka bikin hal yang mudah jadi susah"

Iqbaal menarik pergelangan (namakamu) dengan kasar, (namakamu) tertatih.

"Mas, sakitt...lepasinn"

"Mas lepasiinn"

Tidak digubris oleh Iqbaal, dia sibuj mencari kunci rumahnya--mereka di dalam saku celanannya menggunakan tangan kiri, lalu membuka pintu rumah.

"Lo berani hah sama gue, gue akan lebih kejam kalo lo membangkang apa kata gue!"

"Aku cuma nanya Mas"

Plak

Badan (namakamu) bergetar hebat, sambil memegang pipi kanannya, pedih yang ia rasakan di ulu hatinya, kenapa Iqbaal setega ini kepada dirinya.

"Maafin aku Mas..hiks.."

"Pembangkang!"

Setelah itu Iqbaal meninggalkan (namakamu) dengan amarah menggebu-gebu, hatinya juga bergemuruh saat tangannya melayangkan tamparan keras kepada pipi mulus (namakamu).

Trek...trek

Iqbaal mengunci (namakamu) dari luar pintu, kemudian terdengar suara deruman Mobil menjauh.

"bodoh...baal.. bodoh, dia baru sembuh"

"akhhh, kenapa..kenapa"

Nafas Iqbaal menderu tidak beraturan. Pikiran Iqbaal sekarang seperti kaset yang diputar berulang-ulang saat dirinya menampar (namakamu) tadi.
______________

Sedangkan (namakamu) sedang berbaring di sofa ruangan tamu, dikarenakan dia tidak tahu dimana kunci kamarnya sekarang, maka sofa tamulah menjadi pilihan terbaiknya, karena kamar Iqbaal juga terkunci.

Sedangkan (namakamu) sedang berbaring di sofa ruangan tamu, dikarenakan dia tidak tahu dimana kunci kamarnya sekarang, maka sofa tamulah menjadi pilihan terbaiknya, karena kamar Iqbaal juga terkunci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas kapan kamu sayang sama aku"

Air matanya semakin deras, sedari tadi tidak ada hentinya mengalir, tidak ada lelahnya membasahi pipi (namakamu).

________________

Bersambung dulu gengss wkwk

Dukung terus yaaa😁

Tau kan caranya gimana hehe😋

Trimakasii sudah membaca dan vomment.

Luv yaa🙊

Semua foto bersumber Pinterest.

FirefliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang