Selamat Membaca❤
------------
Beberapa hari sudah berlalu, tepatnya 5 hari ia sudah berada di rumah kedua orang tuanya.
(namakamu) baru saja mendapatkan panggilan video dari Xevier disana, tentu saja Janna yang mengambil alih handphone Xevier, sampai-sampai Xevier tidak dapat menampakkan wajahnya kepada (namakamu).
"(nama)"
(namakamu) menoleh kepada sang Bunda yang tengah menggendong Alara. Ya, Alara. Daifa Alara Ia telah memilih nama cantik tersebut untuk nama putri kecilnya.
Dimana Artinya dari nama putri kecilnya tersebut adalah seseorang yang bertahan dibalik pembuat cerita yang indah. Ia berharap anaknya dapat tumbuh dengan dengan kuat dan bisa membuat hal yang indah untuk dirinya sendiri maupun orang sekitarnya nanti.
"Ayah mau bicara sama kamu tuh"
"Iya bun, sini aku taruh Alara dulu"
(namakamu) bangkit dari tempat duduknya, lalu menghampiri Bunda di ambang pintu kamarnya.
Alara sedang tidur rupanya.
"Bunda gemess banget sama kamuu"
(namakamu) mengambil alih Alara dari dekapan Bunda Gina, lalu meletakkan Alara dikeranjang bayi.
(namakamu) menutup tenda kamarnya agar Alara tidak kesilauan.
"Tidur yang nyenyak ya anak Bundaa"
Kemudian (namakamu) menutup pintu kamarnya lalu ia dan Bunda Gina menuju ruang tengah, dimana Ayah (namakamu) sedang meminum secangkir teh sambari membaca koran.
"Ayah"
"lah Alaranya mana?"
"udah tidur yah"
Jawab (namakamu) lalu ia duduk disamping Ayahnya.
"Ayah mau ngomong apa sama aku?"
Ayah menatap (namakamu) sekilas.
"Kamu serius masih mau sama Iqbaal?"
(namakamu) terkejut mendapatkan pertanyaan tersebut dari Ayahnya.
Bukankah Ayahnya tidak suka apabila membahas tentang Iqbaal."Kata Iqbaal kamu masih sayang sama dia"
"Beneran?"
Ayah (namakamu) dapat melihat sikap (namakmu) yang seperti masih kebingungan akan pertanyaan dari dirinya.
"Ayah ga marah, asal kamu jujur sama Ayah, sesuai sama perasaan kamu sekarang gimana?"
"Iya Ayah, aku masih sayang sama Mas Iqbaal"
Hati (namakamu) menjadi berdegup dengan kencang saat menyebut nama Iqbaal lagi. Ia telah mengakui perasaannya dihadapan Ayahnya sendiri.
Ayahnya yang membenci Iqbaal.
Perasaan itu masih sama, perasaan sayang sejak ia menatap mata Iqbaal saat pria itu mencium dahinya pada akad nikah mereka waktu itu.
"Dua hari lagi Iqbaal mau datang kesini, kamu siap?"
"Aku siap yah"
Entahlah perasaan (namakamu) seperti apa sekarang ini, ia tersenyum saat melihat Ayahnya tersenyum simpul. Apakah senyum dari Ayahnya tersebut menandakan bahwa dirinya di izinkan untuk kembali bersama Iqbaal? Semoga benar adanya.
"Ayah ngasih kesempatan buat Iqbaal lagi, tapi ga berarti dia bisa nyakitin kamu lagi. Ayah pastiin ini kesempatan terakhir buat Iqbaal"
"Karena Alara masih butuh seorang Ayah dan kamu juga masih butuh seorang suami"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
General Fiction"Kamu gak pernah berubah Mas, dari dulu, sakit" (namakamu) menepuk dadanya, karena tidak tahan mendapatkan perlakuan dari suaminya itu. Ya, Iqbaal adalah suami (namakamu). "Dengar ya, gue ga pernah mau ada lo dikehidupan gue, pergi!" "Mas Iqbaal, ak...