14

3K 337 30
                                    

(namakamu) membawa nampan yang berisi sepiring nasi dengan lauk pauk dan secangkir Cokelat panas untuk Iqbaal.

"Mas"

(namakamu) membuka pintu dengan bahunya, kemudian masuk ke kamar Iqbaal. Iqbaal yang sedang memainkan handphonnya di atas ranjang, menatap (namakamu) yang sedang menaruh nampan makanan di nakasnya.

"Kamu makan dulu ya Mas"

(namakamu) mengambil meja kecil khusus untuk makan di atas ranjang, lalu menaruh isi dari nampan tadi.
Senyum (namakamu) tidak pernah luntur sejak tadi, entahlah dirinya merasa senang sekali.

"hmm"

Iqbaal merasa heran sejak keluar kamarnya tadi wajah (namakamu) nampak ceria dan kemudian memasuki kamarnya senyum itu tidak luntur sama sekali. Saat matanya bertemu dengan mata (namakamu), senyum yang menghiasi wajah (namakamu) menjadi pudar.

"Lo kenapa sih?"

"Kenapa apanya Mas--"

Iqbaal menghidikan bahunya, kemudian menyeruput Cokelat panasnya. Dan memakan makanan yang sudah disiapkan (namakamu).

"Aku turun dulu ya Mas"

Iqbaal merespon dengan deheman, (namakamu) beranjak keluar kamar Iqbaal, ia ingin mengambilkan buah untuk Iqbaal.

Tok...Tok

"Assalamualaikum (namakamu)"

(namakamu) berlari kecil kearah pintu utama rumah mereka, lalu membuka pintu, ia sudah menebak siapa orang yang dibalik pintu ini.

"Hi"

"Kak Zay, aku kan bisa ngambil sendiri Kak"

"Gak papa (nama), ini"

Zay memberikan sebungkus obat yang ia beli tadi untuk (namakamu).

"Terima kasih ka, ini semua berapa?"

"Ga usah, Iqbaal mana?"

(namkamu) menghela nafasnya, Zay sangat baik kepadanya, Zay mempunyai kesibukan juga kan, maka dari itu ia merasa tidak enak kepada Zay.

"Mas Iqbaal ada di atas Kak, Kak Zay mau masuk dulu?"

"Gapapa nih?"

(namakamu) menggeleng kemudian tersenyum, memberi ruang untuk Zay masuk ke dalam rumah.

"Kak Zay mau minum apa?"

"Apa aja yang ada"

Zay terkikik melihat raut wajah (namakamu), sangat menggemaskan.

"Yaudah air putih aja nih"

(namakamu) meletakan segelas air putih di meja hadapan Zay. Kemudian dirinya tertawa.

"Yaudah kan Rezekinya segitu"

Zay meminum air putih yang disediakan (namakamu).

"Kenapa liatin?"

"Kak Zay kesihan"

"Lah kok kesihan?"

(namakamu) berlari kecil ke dapur lalu mengambil toples cemilan dan meletakkannya di hadapan Zay.

"Bantu aku habisin cemilan ini ya Kak"

"Apapun itu buat kamu"

Zay mengedipkan matanya sebelah kepada (namakamu). (namakamu) yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

Ah ya buah untuk Iqbaal.

(namakamu) mengambil buah yang sudah ia siapkan tadi di dalam keranjang kecil.

FirefliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang