(namakamu) terbangun saat cahaya Matahari menyinari penglihatannya, (namakamu) memperjelas penglihatannya.
"Astagfirullah.."
"Mas Iqbaal"
(namakamu) hampir ternganga saat melihat Iqbaal ada di meja makan, yang di tatap hanya menampilkan wajah datar dan tentu saja tidak merespon.
"Mas Iqbaal, kapan pulangnya?"
(namakamu) mendekatkan dirinya kepada Iqbaal, ingin menyalimi tangan Iqbaal.
"Gak perlu"
Tangan (namakamu) yang semulanya Ingin meraih tangan Iqbaal, terpaksa ditariknya lagi.
"Maaf Mas, aku gak tau kalo kamu pulang Mas, jadi aku belum sempat masak makanan buat Mas"
Iqbaal sudah nampak jengah sekarang. Dirinya tidak butuh apa yang dikatan (namakamu) di dalam hidupnya.
"Mas..."
Pranggg
(namakamu) tersentak atas apa yang dilakukan Iqbaal. Pecahan piring dan gelas menjadi satu di lantai, tepat di samping kaki (namakamu).
"Bisa gak sih lo sehari aja jangan ganggu gue, lo mau apa aja di rumah ini silahkan!, tapi jangan urus gue dan ganggu gue, NGERTI GAK HA?!"
Iqbaal mencengkram dagu (namakamu), kemuduan dengan cepat ia melepaskan cengkramannya,dirinya selalu emosi mengahadapi tingkah (namakamu).
"Gue peringatkan lagi, kalo lo berani ngelanggar apa kata gue tadi, lo harus ninggalin rumah ini"
Iqbaal beranjak pergi, mengambil jasnya yang terlampir di gantungan kayu.
Brakk
(namakamu) terisak, sangat sakit sekali hatinya sekarang ini.
"Ya Allah...sakit sekali"
(namakamu) menepuk dadanya, beharap sakit itu hilang, dan nyatanya menjadi tambah sesak, ketika mengingat perlakuan Iqbaal padanya, ini bukan pertama kalinya bukan? Kenapa (namakamu) tidak terbiasa dengan semua ini? Karena dirinya masih mempunyai harapan yang besar, semua akan indah pikirnya.
_______________Iqbaal memasuki ruangan miliknya, ada beberapa meeting hari ini yang ia miliki.
"Tolong antarkan 2 botol minuman"
Tok..tok..tok
"Masuk"
Suara khas milik Iqbaal menggema.
"Ini pak, pesanan bapak"
Karyawan Iqbaal itu menaruh 2 botol minuman yang dimaksud Iqbaal tadi, dan 2 gelas lalu membungkukan badannya, dan beranjak pergi.
"Permisi pak"
Iqbaal mengangguk, lalu menuangkannya kedalam gelas kecil.
Iqbaal merasakan tenggorokanya seperti terbakar, lama sudah ia tidak meminum minuman ini, kini ia merasakannya kembali.
_____________Kini (namakamu) sudah rapi, setelah membersihkan pecahan yang berserakan di lantai tadi.
"Kunci P3K kemana ya?"
"Biasanya disini nih"
(namakamu) mencari kunci Box P3K, di dalam laci lemari. Serpihan pecahan piring tadi mengenai kakinya, tidak parah tetapi cukup sakit.
"Mana ya, nahh ini dia"
(namakamu) membuka kunci box P3K lalu mengambil hal yang ia perlukan, kemudian menutupnya lagi. (namakamu) telaten mengobati luka yang ada di kakinya.
____________"ssshh.."
Iqbaal memijat keningnya, pening sekali ia rasakan sekarang, serasa isi kepalanya ingin di keluarkan dengan paksa.
Tok..tok..tok
Tangan Iqbaal semakin erat memijat keningnya, saat mendengar ketukan pintu itu semakin kencang.
"Pak Iqbaal"
Akhirnya si pengetuk pintu masuk, saat tak kunjung disahuti, ternyata Bosnya sekarang tengah tidak berdaya.
"Astaga bapak.. gimana nih"
"Egyyyy..."
Citra memanggil rekan kerjanya untuk mengangkat Iqbaal ke sofa, posisi Iqbaal sekarang terbaring di karpet, sambil memijat keningnya.
"Egyyy, cepat gy, lama banget, tolongin pak Iqbaal ini lohh"
Egy tercengang, ada apa ini pikirnya, kemudian ia mengangkat Iqbaal ke sofa, dan Egy tahu sekarang apa yang terjadi.
"Kita bawa pak Iqbaal Kerumah Sakit aja gy"
Egy mengangkat telunjuknya di depan mulutnya, dan menggerakan mulutnya, tanpa suara.
"Gak usah woi"
Citra tidak dapat mencerna apa yang dimaksud Egy, dirinya terlalu panik sekarang, Iqbaal ada janji Meeting di jam sekarang, dan rekan kerja tersebut sudah menunggu sejak tadi.
"Gy ini darurat gyy"
"sshhs..antarkan saya kerumah"
"tapii pa..."
Egy menyikut lengan Citra, menyadarkan Citra bahwa Iqbaal tidak suka, dan tidak akan pernah suka apabila di bantah.
"CEPAT!"
Egy memapah Iqbaal, memasuki lift pribadi Iqbaal, yang langsung menghubungkan ke area parkir perusahaan Iqbaal.
"shsshh.."
Iqbaal harus bisa menahan sampai dirumah nanti, apabila dirinya tidak sadarkan diri sekarang maka pasti saja nanti dirinya akan diberurusan dengan (namakamu).
_______________Wooo gengss, senang bisa kembali lagii hehe.
Iqbaal saat gitu masih aja ya bisa berfikir jernih ya wkwk.
Hope u guys selalu sehat, ingat kita harus jaga kebersihan yaa, sangat penting...
Segitu dulu yaaa, semoga sukaa, trimaksii suda vomment.
Foto by Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
General Fiction"Kamu gak pernah berubah Mas, dari dulu, sakit" (namakamu) menepuk dadanya, karena tidak tahan mendapatkan perlakuan dari suaminya itu. Ya, Iqbaal adalah suami (namakamu). "Dengar ya, gue ga pernah mau ada lo dikehidupan gue, pergi!" "Mas Iqbaal, ak...