Sesampainya Iqbaal di Kantor, Iqbaal menelpon sang Bunda untuk cepat kerumah sakit.
"Assalamualaikum Bunda, Iqbaal sudah balik ke Kantor bun"
"Waalaikumsalam le, yang jaga (namakamu) siapa le"
Intonasi suara Bunda Rike terdengar panik.
"Ada Zay"
Mengucapkan nama Zay, tiba-tiba dirinya menjadi geram.
"Aleee kenapa kamu suruh Zay sih yang jagain (namakamu)"
"Dia mau sama Zay"
"Bunda ga percaya"
"Ale sudah di Kantor, Bunda kesana aja lagi, Ale tutup dulu ya bun, Wassalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
tutt..tut
Iqbaal meletakkan Handphonenya di atas meja kerjanya, kemudian berjalan keluar.
"Citra, pesankan saya Kopi sama Nasi Goreng, nanti taruh di atas meja kerja saya"
"Baik pak, segera saya pesankan"
Iqbaal mengangguk, tidak ada ekspresi apapun yang dapat dilihat pegawai Kantor Iqbaal, tidak ada sedikitpun, sejak dahulu.
Iqbaal masuk kembali kedalam ruangannya, kemudian membuka kamar yang ada di dalam ruangan kerjanya. Disini Iqbaal bisa melepas penat setelah mengerjakan tugasnya sebagai seorang ternama di Kantornya 'Hernawan Corp'. Perusahan yang terkenal dan terbesar di Indonesia, Iqbaal lah yang meunggulinya sejak dari dahulu.
"Kamu, apa kabar disana"
Iqbaal memandang pas photo kecil diatas nakasnya, Iqbaal rindu, sangat rindu. Andai saja ia bisa menjaganya, maka Iqbaal dan ia, akan bahagia, percayalah, tidak seperti sekarang, penuh dengan kebencian dikehidupnya.
"Aku rindu kamu"
Iqbaal tersenyum mengejek, mengejek dirinya tepatnya. Sudah, Iqbaal coba untuk melupakan tetapi, ingatan kenangan itu selalu menghantam dirinya. Dada Iqbaal terasa terhimpit sesak, Iqbaal menutup kembali pas photo yang ia lihat tadi. Kemudian beranjak pergi keluar kamar ini.
______________"Kamu mau buah apa, sayang"
Bunda Rike mengikat rambut panjang (namakamu), kemudian memasangkan kerudung.
"Ih cantiknya kamu""Ihh bunda, aku jadi maluuu"
Bunda Rike terkekeh, melihat ekspresi tersipu malu (namakamu).
"Oh iyaa, katanya besok kamu dibolehin pulang"
(namakamu) berbinar mendengarnya, jujur saja ia ingin sekali kembali menyiram tanaman di belakang rumah mereka, apalagi bunga Matahari yang ia rawat, uh begitu senangnya (namakamu) membayangkannya.
"Aku senang Bunda, pokiknya aku gak mau sakit lagi, kesian tanaman aku disana gak terawat kalo aku sakit"
"Kalo begitu kamu harus jaga keahatan lagi ya"
"Siap Bunda kuu"
"nih buahnya, kamu suka semua kan, Bunda kupasin semua buah buat kamu"
"uuuhh sayang Bunda"
"yaudah kamu makan dulu buahnya, terus tidur"
"Siappp bundaa"
Tiba-tiba (namakamu) teringat Iqbaal.
Sedang apa suaminya itu sekarang, apakah sudah makan, apakah sudah istirahat, dan masih banyak apakah di dalam kepala (namakamu) ketika teringat Iqbaal."Bundaa, Mas Iqbaal sudah makan belum ya, tadi aku sudah nawarin Mas Iqbaal makan, tapi Mas Iqbaal keburu ada meeting mendadak katanya?"
Uhh, (namakamu) meminta ampun kepada yang Kuasa atas kebohongannya ini, dirinya menutupi keburukan Iqbaal terhadap dirinya.
"Ale kebiasaan kaya gitu, Bunda telpon lagi ya"
Ya, Hanya Bunda Rike lah yang mampu membantunya untuk mengetahui kabar dari Iqbaal.
tuttt.tutt...
"Alee, kamu udah makan belum?"
"Ini Iqbaal lagi makan bun"
"Syukur deh, (namakamu) khawatir sama kamu le"
"...."
"Ah ya, besok (namakamu) sudah dibolehin pulang lohh, kamu jemput besok ya"
"Bunnn..."
"Jemput Bunda sama (namakamu)"
"Besok Ale jemput"
"Yaudah kalo gitu, besok pagi ya le jam 8 pagi"
"Iya Bun"
Iqbaal menghela nafas berat, kembali lagi dihantam kenyataan, (namakamu) akan pulang dari rumah sakit, dan artinya kembali pulang ke rumah dirinya dan (namakamu).
"Ckk, jadi pusing gini"
Iqbaal memijat kedua sudut dahinya.
_______________
Hiii aku datang lagii wkwk
Vomment yaaa hehe
Trimakasi always support ma story
Semoga sukaa
Loveee yaa
Sumber semua photo by Pinterest
04/02/20
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
General Fiction"Kamu gak pernah berubah Mas, dari dulu, sakit" (namakamu) menepuk dadanya, karena tidak tahan mendapatkan perlakuan dari suaminya itu. Ya, Iqbaal adalah suami (namakamu). "Dengar ya, gue ga pernah mau ada lo dikehidupan gue, pergi!" "Mas Iqbaal, ak...