"Kamu gak pernah berubah Mas, dari dulu, sakit" (namakamu) menepuk dadanya, karena tidak tahan mendapatkan perlakuan dari suaminya itu.
Ya, Iqbaal adalah suami (namakamu).
"Dengar ya, gue ga pernah mau ada lo dikehidupan gue, pergi!"
"Mas Iqbaal, ak...
(namakamu) menatap mata Iqbaal, pria itu nampak sedang memasang jas putih itu. (namakamu) juga sudah dibaluti dress sederhana yang nampak indah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya. Hari ini tepatnya mereka akan melaksanakan rujuk, sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
(namakamu) yang sedari tadi dilanda kegugupan hanya bisa menatap Iqbaal. Tepatnya menatap mata Iqbaal, ia tidak tahu mengapa mata iris mata pria itu, sangat mencuri pandangannya.
"Alara sama siapa?"
Iqbaal duduk dikursi samping (namakamu), pria itu sudah selesai memakai jas putihnya.
"Alara sama bunda Mas"
Sebenarnya Iqbaal yang sedari tadi menyadari bahwa (namakamu) memperhatikan dirinya.
"Kamu kangen banget ya sama aku"
Iqbaal terkikik melihat (namakamu) yang tersipu malu dibuatnya.
"Ih kan aku jadi pengen peluk kamu"
Lagi-lagi Iqbaal menggoda (namakamu) dengan merentangkan kedua tangannya kearah (namakamu).
Tok--Tok
"Ale"
Itu suara Bunda Rike, berarti keluarganya sudah datang.
"Masuk aja bunda"
Bunda Rike menilik kedalam ruangan make up ini, dan melihat (namakamu) yang nampak cantik.
"Cantik banget menantu bunda"
Lagi-lagi (namakamu) tersipu malu mendengar pujian dari Bunda Rike. (namakamu) berdiri menghampiri Bunda Rike.
"Ale ayo kamu keluar, udah siap disana"
Iqbaal mengangguk, sebelum keluar dari ruangan ini, ia tersenyum simpul kepada (namakamu), ia sangat bahagia sekali, dimana hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu sejak lama.
"Ayo kita keluar juga (nama)"
Bunda Rike tertawa ringan, saat mengingat Iqbaal yang awalnya tidak menyukai (namakamu), dan berakhir perpisahan pada saat itu, tetapi sekarang Iqbaal kembali mengucapkan ijab qobul untuk kembali bersama (namakamu).
