44

1.4K 218 51
                                    

Haii aku lanjutinn dipart sinii yaww😹

------

Mobil Iqbaal berhenti didepan rumah Elize. Mereka memutuskan pulang pada jam lima sore, karena sesuai dengan ucapan Iqbaal tadi siang, malam ini tiada lembur bekerja.

"Ah ya, aku lupa balikin ini"

Elize memberikan kepada Iqbaal sebuah pena yang sempat ia pinjam kepada Iqbaal untuk merevisi berkas tadi siang saat mereka di Cafe.

Iqbaal mengangkat kedua alisnya, lalu mengambil pulpen itu dari tangan Elize.

"Terima kasih atas semuanya hari ini pa"

Elize tersenyum diikuti semburat merah dikedua pipinya.

"Kamu selalu bilang kalimat itu selama satu minggu ini"

Iqbaal terkekeh melihat ekspresi yang Elize tampilkan. Dapat ia akui Elize orang yang sangat cekatan dalam bekerja, sangat patut diapresiasikan.

"Tapi saya suka mendengarnya"

"Besok saya jemput kamu lagi, seperti biasa"

Elize mengangguk, lalu ia membuka pintu mobil dengan hati-hati ia keluar dari mobil, karena hari ini ia memakai high hills yang cukup tinggi, yang terkadang membuatnya kesusahan berjalan.

Tapi ia tetap percaya diri.

Iqbaal menuruni kaca jendela mobil yang menjadi pembatas penglihatannya kini terbuka dengan jelas.

"See you"

Elize yang berada diluar sanapun melambaikan tangannya sebagai respon untuk Iqbaal. Setelah itu Mobil Iqbaal melaju dengan pelan, sehingga sampai dihalaman rumahnya.

"Assalamualaikum"

Iqbaal mengetuk pintu rumahnya, ia malam ini akan makan bersama dengan keluarga kecilnya.

Iqbaal tersenyum saat mendengar suara pintu ditarik dari dalam.

"Mas"

(namakamu) menyambut tangan Iqbaal, lalu menciumnya. Lalu beralih mengambil tas kerja Iqbaal.

"Ih manis banget sih senyuman kamu"

Iqbaal mengusap pipi (namakamu), wanita cantik ini selalu membuat dirinya semangat, walaupun saat dirinya kelelahan, (namakamu) lah menjadi energynya.

"Alara mana?"

"Lagi tidur Mas"

"Pasti tadi Alara rewel ya pas kamu belanja?"

"rewelnya karena ngantuk, bentar lagi bangun deh"

"yah gagal dong rencana kita mau bikin adik buat Alara"

"Mas--ihh"

(namakamu) mencubit pinggang Iqbaal, lalu disambut dengan ringisan Iqbaal, lebih tepatnya terdengar seperti ringisan menggoda.

"Awwsh"

"Mau aku cubit lagi--"

"Cubit disini aja yang"

FirefliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang