Ceklek
Iqbaal melangkah di ikuti Rudi di belakangnya, dirinya bingung kemana (namakamu) tidak ada atas di ranjang, Iqbaal melangkahkan kakinya ke Kamar mandi, namun tidak ia temukan (namakamu).
"(namakamu)"
Iqbaal memanggil (namkamu) namun tidak ada sahutan dari sang empu. Iqbaal terus mencari (namakamu), dan sampai didepan kamar (namakamu), Iqbaal mendengar suara berdebam dari dalam kamar (namakamu), seperti ada benda yang jatuh.
"(nama) buka pintunya!"
Iqbaal menggedor keras pintu kamar (namakamu) yang terkunci, apa yang dilakukan (namakamu) didalam sana.
"(NAMA) BUKA!"
Iqbaal mencoba mendobrak pintu ini, di dobrakan ketiga, dirinya berhasil membuka pintu kamar (namakamu). Matanya terbelalak, (namakamu) sedang membuat pakaiannya kedalam koper.
"(nama)"
(namakamu) tidak bergeming ia sibuk membuat pakaiannya asal ke dalam kopernya, tidak memperdulikan Iqbaal yang mencoba menghentikan aktifitasnya sekarang.
"Lo kenapa sih hah!"
Iqbaal menarik koper yang dibuati (namakamu) pakaiannya tadi, (namakamu) tetap bungkam, air mata itu terus mengalir dengan derasnya.
"Kenapa (nama)!"
(namakamu) membalas tatapan Iqbaal, lalu ia menghapus air matanya kasar, berharap air mata itu tidak mengalir lagi.
"Kembaliin Mas--"
(namakamu) merebut koper yang ada ditangan Iqbaal, tapi Iqbaal menariknya kembali, Iqbaal meletakkan koper itu kebawah ranjang (namakamu). Melihat itu (namakamu) mencoba mengambil koper itu kembali.
"Ngomong sama gue"
Iqbaal menahan lengan (namakamu), dirinya penasaran, ada apa sebenarnya yang terjadi pada (namakamu).
"Lepas--Mass"
"Ga, ngomong sama gue, lo kenapa"
Iqbaal mengeratkan cengkramannya pada lengan (namakamu). (namakamu) terus membrontak ingin melepaskan tangannya pada genngaman keras Iqbaal.
"Lo jangan cari masalah baru ya"
"lo mau kabur? IYA"
Suara Iqbaal menggema di kamar (namakamu), dirinya terpancing emosi saat (namakammu) tidak menghiraukan dirinya sedari tadi.
Iqbaal mendorong (namakamu) ke ranjang dan beranjak keluar kamar.Trek--Trek
Iqbaal mengunci pintu kamar (namakamu), menyimpan kuncinta disaku bajunya dan mengahampiri (namakamu) yang tengah mencoba menggapai koper yang Iqbaal simpan di bawah ranjangnya.
"Lepas ga!"
Iqbaal merebut koper itu kembali, lalu menendangnya sampai kesudut dinding kamar (namakamu).
"Mau lo apasih hah!"
"KENAPAA MAS--hikss"
(namakamu) tidak tahan lagi menahan rasa sakit ini, terlalu banyak dan menyakitkan.
"KAMU TEGA SAMA AKU MAS"
"Dimana Akhlak kamu Mas--kamu ciuman sama perempuan tadi Mas--hiks"
"Kamu punya Isteri Mas, Aku isteri kamu Mas, Aku"
"Kamu ga Malu Mas"
(namakamu) menggelengkan kepalanya, sudah tidak sanggup dengan semua kenyataan yang menghantamnya, dari semua perlakuan Iqbaal selam ini, hal ini lah yang paling sakit yang (namakamu) rasakan, melihat secara langsung Suaminya bercumbu dengan seorang perempuan, dirumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
General Fiction"Kamu gak pernah berubah Mas, dari dulu, sakit" (namakamu) menepuk dadanya, karena tidak tahan mendapatkan perlakuan dari suaminya itu. Ya, Iqbaal adalah suami (namakamu). "Dengar ya, gue ga pernah mau ada lo dikehidupan gue, pergi!" "Mas Iqbaal, ak...