"Kamu ga papa (nama)?"
(namakamu) tersenyum miris, makin sakit saja hatinya sekarang, apa ini, kenapa orang lain yang perduli pada dirinya, seharusnya Iqbaal lah yang peduli terhadapnya sekarang dan sampai kapanpun itu. Seharusnya.
"ga papa kok kak, cuma tadi dikit pusing aja, makanya kebangun"
"Yaudah kalo gitu, kamu makan dulu ya, aku bawa ini buat kamu, pasti kamu lahap makannya"
Zay mengeluarkan rantang yang di dalamnya terdapat 4 potong ayam kecap manis, uhh (namakamu) tergugah.
"Wahhh, kak Zay bawa banyak banget, buat aku kan?"
"Iya dong dikira buat siapa lagi, hmm"
Zay mengusap lembut kepala (namakamu). Seketika itu (namakamu) kembali merasakan sakit di ulu hatinya, andai saja Iqbaal seperti ini memperlakukan dirinya.
"Kamu kenapa melamun?"
"Emang aku melamun tadi?"
Tingkah (namakamu) selalu saja membuat dirinya tersenyum.
"Iqbaal jaga kamu, sejak kapan (nama)?"
"Sejak tadi pagi ka"
"Yaudah, kalo gitu kamu makan ya, bentar"
Zay mengambil meja khusus untuk pasien makan diruangan ini, kemudian menyiapkan piring dan gelas untuk (namakamu).
"nih kamu makan ya, tenang aja kaka ga bakal rebut Ayam Kecap kamu kok"
Zay terkikik meliat ekspresi bingung (namakamu)."Ih kak Zay, ayoo makan bareng aku"
"Boleh nih?"
"tapi kaka lauk lain, hehe"
"ih gemes banget tau gaa" Zay mencubit pipi (namakamu) gemas.
Brak
"upss, i'm sorry, ganggu"
"Mas Iqbaal"
Iqbaal menatap (namakamu) datar. Kemudian melangkahkan kakinya kedalam ruangan.
"Lanjutin aja, gue senang ko"
Iqbaal mengambil dompetnya yang tertinggal di atas sofa ruang inap (namakamu). Kemudian setelah mengucapkan kalimat tersebut ia keluar ruangan.
"Mas Iqbaall, hiks"
(namakamu) tidak tahan mendengar tutur dari Iqbaal seperti tadi, percayalah, tutur kata Iqbaal selama ini yang ditujukan kepadanya tidak ada yang menyenangkan melainkan menyakitkan.
"Sudah (nama), mungkin Iqbaal lagi ada masalah di kantornya, kamu lanjut makan aja ya"
(namakamu) tersenyum tipis.
"Aku nunggu Bunda aja ya kak"
Zay paham betul perasaan (namakamu) sekarang ini.
"Yaudah kalo gitu, kaka tutup dulu ya rantangnya"
"Kaka emang ga ada jadwal?"
"Nanti sore sih, ini kaka baru istirahat, makanya sempetin jenguk kamu kesini"
"Kaka cape ya? Istirahat aja dulu ka"
"Boleh nih?" Zay tersenyum.
"Ga boleh, kalo kaka ga rebahan di atas sofa, jangan duduk dikursi itu"
"Yaudah kalo gitu kaka istirahat dulu kalo gitu, kamu tidur lagi aja"
(namakamu) mengangguk.
_________________
Hermarizky as Zay
Ada yang tau isi hati Zay kalo berhadapan sama (namakamu) wkkw ?
__________________
Suami (namakamu)😋
(namakamu) gemess gini, kenapa Mas Iqbaal marah-marah muluuu sama diaa😭.
_________________Hiiii wkwk, makasih loh support kelen, dukung terus yaa karya ceritaku, dengan cara vote and comment, bolee jugaa follow akun ini wkwk😂.
Semoga sukaaa lagii hehe
As u know, all about the pictures in my story by Pinterest.
02/03/20.
Luv yaa
😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
General Fiction"Kamu gak pernah berubah Mas, dari dulu, sakit" (namakamu) menepuk dadanya, karena tidak tahan mendapatkan perlakuan dari suaminya itu. Ya, Iqbaal adalah suami (namakamu). "Dengar ya, gue ga pernah mau ada lo dikehidupan gue, pergi!" "Mas Iqbaal, ak...