29

3.1K 392 28
                                    

Star Park

Iqbaal membaca kertas di genggamannya ini dengan teliti. Zay mengirimkan sebuah box ke Malaysia yang berisikan Obat-obatan. Terdaftar disini nama pasien Zay yang sedang dalam perawatan di Rumah Sakit disana.

"Dokter Zay sempat bekerja di Rumah Sakit ini pak"

Ia memang tidak mengetahui kehidupan Zay, termasuk Zay yang pernah bekerja di Malayasia baru-baru ini.

"sejak kapan?"

"menurut informasi yang saya dapatkan, sejak 5 bulan yang lalu, dan sekarang Dokter Zay sudah kembali kesini, maka dari itu ia mengirimkan box berisi obat-obatan kepada pasiennya yang masih dirawat"

Iqbaal menatap pria yang berada di hadapannya sekarang, pria itu berujar dengan penuh keyakinan. Iqbaal menyimpan kertas tersebut disaku celananya.

"selalu kabarkan saya apabila ada pembaharuan informasi mengenai (namakamu)"

Pria dihadalan Iqbaal ini mengangguk, dan tersenyum licik saat
Iqbaal beranjak dari taman ini. Tidak banyak yang ia peroleh, ia kembali dengan wajah lesu, apa yang ia harapkan tidak sesuai.

Semua serasa menghilang. Iqbaal termenung, seharusnya ia berada disamping (namakamu) sekarang, tidak terpisah seperti ini.

Kemudian Iqbaal pulang, dan berharap semua lekas usai, ia sangat lelah, dulu ia beranggapan bahwa (namakamu) adalah sumber kesakitan apa yang ia alami, tetapi dirinnya salah, dirinya lah yang membuat (namakamu) sakit, dirinya lah sumber masalah ini.

Menarik tiga perempuan kedalam hidupnya, yang salah satu diantaranya adalah (namakamu) yang benar-benar tulus kepadanya.

Mengenai Alea, ia baru sadar Alea mempunyai ruang tersendiri di hatinya, dan tentunya mereka tidak dapat berjumpa lagi di dunia yang ia tempati sekarang, apa yang ia harapkan dari Alea? Tidak ada bukan.

Dulu ia hanya belum siap melupakan Alea, dan selalu menyalahkan dirinya atas kejadian itu, dan dirinya dulu merasa terganggu atas adanya (namakmu) dikehidupannya.

(namakamu) benar-benar pergi dari kehidupannya, dan ya berdampak sangat besar bagi dirinya.
Dan menarik lagi perempuan yang tidak mengetahui benar status dirinya.

Sebenarnya sudah lama ia menjalin hubungan dengan Veerza, semenjak usia pernikahan dirinya dengan (namakamu) 3 bulan. Setiap harinya ia jalani hari dengan (namakamu) begitu berat, entah mengapa ia bertemu dengan Veerza, seperti menarik hatinya.

Veerza selalu memberikan apapun yang tidak ia dapatkan dari (namakamu), sangat bajingan bukan.
Menjalin hubungan dengan Veerza saat bersama dengan (namakamu) serasa berbeda dengan tidak ada (namakamu) disampingnya.

Obesesi tentu saja ingin memiliki lebih dari satu, tetapi Iqbaal tidak benar-benar serius dengan Veerza. Veerza juga korban dirinya. Tujuan awalnya memiliki Veerza untuk menjauhkan (namakamu) dikehidupannya, dan meninggalkannya.

Mudah jikalau dipikirkan, tanpa bertindak. Iqbaal benar-benar menyesal, dan juga menyesal membiarkan Zay dekat dengan (namakamu).

"Arghh--"

prang

"harus kemana lagi"

Darah mengalir dari celah jemari Iqbaal. Bunda Rike selalu menemukan barang-barang dikamar anaknya ini hancur akibat pelampiasan dari Iqbaal.

"Ale, buka pintunya bunda mau bicara"

"Bundaa, tolong ale bun, kemana ale cari (namakamu)"

Pertanyaan yang sama selalu dilontarkan Iqbaal saat dirinya berhadapan dengan Iqbaal.

FirefliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang