Selamat membaca
👀💛
--------
"Kandungan anda sehat, tetap jaga pola makanan sama pola pikir anda ya"
Dokter Zevan tersenyum simpul kepada Veerza, yang menatap perkembangan bayi yanh sedang meringkuk didalam perutnya, ia sudah terbentuk dengan baik.
Veerza membalas senyuman dokter Zevan, sudah empat bulan ia selalu memerikperiksa kandungannya disini. Ya sejak ia dinyatakan hamil pada awal pertama ia datang kerumah sakit ini.
Usia kandungannya sudah memasuki tujuh bulan. Ia memutuskan untuk merawat bayi yang ia kandung ini, setelah melewati berbagai masalah sebelumnya, ia berhasil pada tahap sekarang ini.
Ia tidak akan memberitahu siapapun akan kehamilannya ini, termasuk kepada Iqbaal.
"Terima kasih dok"
Lalu Veerza keluar dari ruangan dokter Zevan. Ada banyak orang yang duduk sedang menunggu antrian. Veerza mengelus perutnya, anaknya ini lumayan aktif didalam perutnya.
"Kamu akan jadi temen Bunda nanti"
Veerza bergumam dalam hatinya sambil berjalan menuju luar, sehabis ini ia ingin membeli susu dan kebutuhan lainnya.
Langkah Veerza seketika terhenti ketika mendengar suara seseorang dari bilik ruangan yang ia lalui.
Suara yang sangat familiar.
"Kamu urus semuanya, saya tidak kamu tau!"
deg
Pintu disamping Veerza terbuka, dan benar ia duga, Iqbaal keluar dari ruangan itu dengan tergesa-gesa.
Veerza dapat bernafas dengan lega, Iqbaal tidak menyadari dirinya ada disini. Itu bertanda bagus.
Tidak terbayang apabila Iqbaal mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung anak Iqbaal. Mengingat Iqbaal akan mampu melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, termasuk merebut anak yang tengah ia kandung ini nantinya.
Tidak, tidak akan bisa, hanya anak ini lah yang ia punya, ia harus menjaganya dengan baik.
Veerza berbalik arah untuk jaga-jaga, kemungkinan besar Iqbaal masih berada didepan rumah sakit.
--------
"Sayang kamu tunggu Alara disini ya, nanti aku kesini lagi, ada urusan penting dikantor"
Iqbaal mengecup dahi (namakamu) sekilas, lalu keluar dari ruangan rawat inap Alara.
Alara sedang sakit, anak perempuannya itu tiba-tiba demam tinggi tadi malam, dan ia harus membawa Alara secepatnya kerumah sakit.
Iqbaal sedang diterpa masalah dikantornya, ada yang menyelewengkan uang perusahaannya dengan jumlah yang tidak sedikit.
Sekarang ia harus segera pergi kekantor. Setelah menerima Telpon dari Zay, pria itu melaporkan bahwa ada tanda-tanda orang yang ingin kembali mengambil uang perusahaan.
"Sialan siapa yang berani mengambil uang sebanyak itu"
Iqbaal memukul stir mobil, sedari tadi ia ingin melampiaskan amarahnya, tetapi tertahan karena ia tidak bisa marah apabila ada (namakamu) bersama dirinya.
Setelah puas memukul benda mati tersebut, mata Iqbaal tertuju kepada kantong kresek yang berisikan kotak susu khusus untuk orang hamil.
"Elize hamil?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
General Fiction"Kamu gak pernah berubah Mas, dari dulu, sakit" (namakamu) menepuk dadanya, karena tidak tahan mendapatkan perlakuan dari suaminya itu. Ya, Iqbaal adalah suami (namakamu). "Dengar ya, gue ga pernah mau ada lo dikehidupan gue, pergi!" "Mas Iqbaal, ak...