Gadis bernama yuju itu kini terduduk di depan sebuah piano yang lumayan usang. Tangannya perlahan menekan tuts piano menciptakan sebuah nada.
" Wise men say only fool rush in. But i can't Help falling in love with you" nyanyi yuju. Dia berhenti dan bangkit dari sana.
" Sebuah lagu yang sangat aku benci namun kamu memintaku untuk menyanyikannya kau brengsek Park Jimin" ucapnya lalu keluar dari ruangan itu. Yuju membiarkan kakinya melangkah kemana pun.
Pikirannya kosong, hingga tanpa sadar dia menabrak sebuah tiang.
"Aku, sial kenapa kau tidak menghindar dasar tiang sialan kau mau bertarung denganku-- akhh!!" Kesal yuju lalu menendang tiang itu alhasil dia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tanah.
Umji yang kebetulan lewat disekitar sana menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
"Yah ibuku bilang patah hati memang akan membuat orang gila ck ck ck" ucapnya lalu mendekat ke arah yuju namun terhenti karena melihat yuju dihampiri seorang pria.
"Siapa?" Gumam umji lalu segera bersembunyi di semak semak.
"Hoho lokasi strategis untuk menguping. Tidak dekat namun terdengar obrolan mereka berdua" lanjut umji lalu memasang telinganya baik baik, memastikan tidak ada kata yang terlewat sedikit pun.
" Yujuyya jangan begini, aku tau kamu sakit hati tapi ayolah masa kau sampai kehilangan akal sehatmu" ucap pria itu. Yuju menatap pria itu dengan matanya yang berkaca kaca.
" Kau tahu sendiri jae..., Jimin dia sudah seperti hidupku. Apa yang harus kulakukan jika dia meninggalkanku" ucap yuju, air mata mengucur saat kalimat itu lolos.
" Yuju, Jimin mungkin bukan jodohmu" balas pria itu sambil menghapus air mata yang mengalir di wajah yuju.
"Aku tidak bisa, maaf aku egois hiks aku ingin Jimin menjadi jodohku jae tolong aku kumohon hikss" pinta yuju sambil menangis tersedu. Pria itu menarik yuju ke pelukannya berharap semoga dengan ini yuju bisa melupakan rasa sakitnya.
"Hiks jaee aku mohon hiks aku lelah kenapa selama ini selalu aku yang berjuang hiks apa aku tidak bisa seperti sinb dan hoseok oppa yang selalu mesra hiks meskipun sering bertengkar hiks apa aku tidak bisa menjadi umji yang bisa meluluhkan si es batu hiks aku benci hidupku jaehyun!!" Jaehyun si pria hanya bisa menepuk nepuk punggung yuju untuk menenangkannya. Dibandingkan siapapun jelas jaehyun lebih tahu bagaimana kondisi yuju selama ini.
" Keluarkan semua yuju, jangan sampai ada yang terlewat kau boleh memaki atau apapun keluarkan saja aku disini" ucapnya. Yuju memukul bahu jaehyun bertubi tubi dengan sekuat tenaga.
Umji yang berada di semak semak tanpa sadar ikut menangis. Dan pada akhirnya memilih pergi dari sana.
" Yuju unnie, kuharap kamu menemukan kebahagiaanmu" harap umji sebelum benar benar pergi dari sana.
Yuju menghentikan pukulannya dan memeluk jaehyun lebih erat.
"Aku mau tidur jae" lirihnya lalu menyamankan posisinya.
Jaehyun menepuk nepuk punggung yuju lalu mengangkat tubuh yuju yang sudah masuk ke dalam mimpi.
"Aku mencintaimu yuju" ucap jaehyun lalu mengecup kening yuju.
💜💜💜
Yuju perlahan membuka matanya dan mengedipkannya berkali kali.
"Uhhh, perih" gumam yuju lalu bangkit dan mengucek matanya yang agak perih.
"Jangan dikucek, sini aku teteskan obat mata" sahut jaehyun yang sedari tadi duduk di samping yuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
our story |Hiatus|
Fanfictionsekumpulan cerita tentang kita Terinspirasi dari lirik lagu dan mv para idol💜💜 🐇💜🐇=Eunkook 🐥💜🐯= Taerin 🐶💜🐥=yumin 🐱💜🦄=sinhope 🐹💜🐱=sumji 🦊💜🐹=sowjin 🐹💜🐨=rapji
