Pukul 01.24 di rumah no 35
"Bangun woiii cepet ikutan sahur gak puasa Lo?!" Pria yang akrab disapa bang Jun itu kini mulai menggeliat dan membuka matanya perlahan.
"Astagfirullah cewe bego ini masih jam setengah dua Subuh masih jauh" komentar bang Jun yang kini menarik kembali selimutnya.
"Ya emang, anterin gua ke toilet buru!"
"Astagfirullah, mau gua cebokin lu?. Astaghfirullah meskipun kita saudara kandung gak boleh bego lu udah berumur 17 tahun" ucapan bang Jun sukses membuatnya menerima tamparan dari adiknya.
"Anyer bego!, Soalnya harus keluar WC di rumah mampet ayo buru Abang!! Ntar aku kasih nomornya Mba yeji" mendengar nama crushnya bang Jun langsung segar bugar. Lalu langsung bangkit.
"Lama amat dek, ayo cepet kayanya mau ke WC"
"Giliran dikasih cewe aja Lo mau bang" sindir adeknya. Bang Jun tidak menjawan dan bersiul senang setelah hampir dua tahun akhirnya dia dapat nomor crushnya.
"Noh masuk buru, dingin nih" Yuna masuk ke dalam toilet dan segera menuntaskan hajatnya.
"Njun...njun...." Bang Jun menoleh ke mana kiri depan belakang timur ke barat selatan ke Utara tak juga suara itu di temukan.
"Ini kan bulan puasa gak mungkinlah ada syaiton" ucap bang Jun menenangkan diri.
"Njun....njun...dimana kamu..."
"Astaghfirullah haladzim allahuma laka Sumtu" ucap bang Jun dan langsung lari meninggalkan adiknya yang masih di toilet.
Pukul 02.45 di rumah no 36
"Yang, bangun salat tahajud bareng yuk?" Pak Jeka mencoba membangunkan istrinya yang masih kebluk di alam mimpi.
"Emm...aku lagi dapet yang" pak Jeka mengangguk lalu mencium pipi ayangnnya dan pergi membangunkan anak-anaknya.
"Dek...bangun ayo salat tahajud dulu" bang jae yang emang anak masjid ternyata sudah bangun dan sudah memakai sarungnya.
"Jae bangunin dek Juan sama dek
Tama nanti langsung ke ruang tengah ya?" Pesan ayahnya. Jae mengangguk lalu melaksanakan perintah ayahnya."Dek bangun ayo tahajud" Tama yang pertama kali membuka matanya dan langsung pergi mengambil air wudhu dan sarung diikuti oleh Juan.
"Ayo ayah udah nunggu di ruang tengah" Juan dan Tama mengangguk lalu mengekor jae ke ruang tengah.
"Solat masing masing ya?. Abis ini kita tadarus" ucap pak Jeka saat melihat anak anaknya sudah lengkap.
"Mama mana yah?" Tanya Juan yang tidak melihat mamanya di ruang tengah.
"Lagi dapet, mulai ya" ketiga anaknya mengangguk lalu segera melaksanakan solat tahajud masing masing.
Selesai solat tahajud. Jeka membagikan Qur'an pada anak anaknya dan mulai tadarus.
"UWAHHHHH HANTU!!!!. ADEK GUA KETINGGALAN SIAPAPUN TOLONG KELUAR!!" Jeka menghentikan bacaannya saat mendengar teriakan di luar. Dia menutup Qur'annya dan membuka pintu.
"Jun, ada apa?. Kok teriak teriak?" Bang Jun menatap Jeka dengan tatapan ingin menangis.
"Ada hantu, Yuna ketinggalan di toilet"
"Itu Yuna" bang Jun menoleh dan melihat Yuna datang bersama ayahnya.
"Abang Ngadi Ngadi, untuk ada ayah yang baru beres ronda takut tahu ditinggal sendiri"
"Abang lain kali jangan gitu!. Kalau ayah gak lewat gimana hah?!. Pak Jeka maaf ya jadi ganggu. anak saya emang agak agak tolong maklum ya" pa Jeka mengangguk lalu pamit untuk masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
our story |Hiatus|
Fanfictionsekumpulan cerita tentang kita Terinspirasi dari lirik lagu dan mv para idol💜💜 🐇💜🐇=Eunkook 🐥💜🐯= Taerin 🐶💜🐥=yumin 🐱💜🦄=sinhope 🐹💜🐱=sumji 🦊💜🐹=sowjin 🐹💜🐨=rapji