NO AIR 🐥💜🐯

330 26 0
                                    

Dia sangat manis sekali astaga apakah dia seorang putri?. Ah andai saja aku bisa dekat dengannya.

"Hoi tae, apa yang kau lamunkan Hem?". Aku terkejut ketika mendengar pertanyaan dari sahabatku.

"Bukan apa apa kook, lebih baik kau pesan minuman" ucapku dia hanya mengangkat bahunya dan pergi untuk memesan.

"Aish sial kenapa bisa kau ada disini?!" Ucap seseorang yang tidak ku kenal. Aku menatapnya bingung.

"Kau, itu pembawa sial tahu?!" Ucap orang itu. Aku hanya mengerjakan mataku.

"Hei brengsek, pergilah jangan menggangu dia atau kau akan kupukul!!" Ancam Jungkook yang tiba tiba saja ada di sampingku.

"Hei Jungkook, seharusnya kau tidak mau mendekati taehyung siapa tau nanti kekasihmu akan celaka" ucap orang itu lalu pergi. Aku menatap Jungkook cemas.

"Aku tidak percaya padanya tae" datarnya lalu mengajak ku pergi ke kelas.

"Jungkook, eunha terluka" adu seseorang ketika kami baru saja sampai di kelas. Tanpa pikir panjang aku lihat Jungkook langsung pergi begitu saja.

"Hei kau Kim taehyung kan?, Jahat sekali" ucap siswa yang sepertinya kakak kelasku.

"Hei bukankah dia tau bahwa eunha adalah kekasih Jungkook, astaga dia jahat sekali" ucap siswa yang lain. Aku bingung dan memilih duduk di bangku ku menunggu Jungkook.

Jungkook akhirnya datang namun wajahnya seperti sangat marah.

"Hei keparat, apa salahku padamu?!, Jika aku punya salah padamu lampiaskan padaku jangan eunha brengsek!!" Umpat Jungkook sambil memukulku bertubi tubi. Tidak ada seorangpun yang melerai kami. Aku sudah pasrah jika Jungkook akan menghabisi ku tapi apa salahku?.

"Hei jeon, eunha sudah sadar!!" Teriak wanita yang selama ini aku Kagumi. Jungkook berhenti memukulku dan pergi ke luar kelas.

"Dasar brengsek" ucap siswa yang ada disana. Aku menunduk rasanya tidak adil kenapa mereka menyalahkan ku saat mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Hei, kau baik baik saja?" Ucap yerin sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Seberapa besar ombak yang akan menghantam ku, berapa banyak orang di dunia yang ingin menghancurkanku, asal ada dirimu aku baik baik saja" lirihku dan yerin terdiam.

"Hem kalau begitu, bisa kau jelaskan kenapa kau melakukan itu pada eunha?" Tanya yerin aku semakin menunduk.

"Aku bahkan tidak tau apa yang terjadi pada eunha" ucapku jujur. Yerin mengangguk.

"Ternyata kau jujur ya" ucap yerin lalu mengusap rambutku dan pergi dari kelasku.

Keesokan harinya Jungkook mendatangi bangku ku seolah tidak ada yang terjadi kemarin.

"Mian taehyung aku terlalu khawatir kemarin dan aku tidak bisa berpikir jernih" sesal Jungkook. Aku hanya mengangguk lagipula aku juga pasti akan seperti itu.

"Tapi, apa yang terjadi pada eunha?" Tanyaku penasaran. Jungkook menghela napas kasar.

"Ada surat di lokernya dan itu darimu yang menyuruh eunha untuk menemui Ku di taman belakang, namun ternyata eunha dipukuli" jawab Jungkook aku menggigit bibir bawahku.

"Tapi sekarang tidak apa apa tae, kami tau siapa pelakunya dan itu bukan kau"

Aku menoleh dan melihat yerin ada di depan kelasku beserta teman temannya.

"Tae, kuharap kau mau menjadi bagian dari kami"

Aku melirik ke arah Jungkook dan dia hanya mengangguk.

"Tapi kalian tau banyak orang yang bilang aku pembawa sial" ucapku namun mereka menggeleng.

"Tak apa, kami tidak akan membiarkan itu terjadi" ucap yerin sambil tersenyum.

Setelah hari itu, aku menjalani hari hariku dengan bahagia tidak ada komentar mencibir dan hinaan kepadaku.

"Taehyung" panggil yerin. Aku menoleh sambil tersenyum.

"Apa kau mau menjadi kekasihku?" Tanya yerin. Aku terdiam masih membedakan apakah ini mimpi atau bukan.

"Ya, aku mau yerin"ucapku dia tersenyum.

"Kalau begitu kita berpacaran" ucap yerin. Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untukku.
Namun itu tidak berlangsung lama hitungan seminggu sejak aku dan yerin berpacaran,  yerin memutuskan hubungan kami. Aku hancur jelas saja aku membenci yerin.

"Hei tae, apa kau tau?" Tanya Jungkook yang kini datang bersama eunha ke rumahku, Bikin iri saja.  Aku hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Yerin, dia sebenarnya sangat mencintaimu" ucap eunha sambil bergelayutan di tangan Jungkook. Aku hanya berdecih, omong kosong!.

"Yerin hanya tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh" lanjut eunha aku terdiam.

"Dia harus pindah ke Jepang"

"Jika kau mencintainya lebih baik kau tunjukkan padanya bahwa ldr itu tidak selamanya buruk" saran eunha. Aku perlahan mengangguk.

"Tapi--" ucapanku terhenti saat tiba tiba Jungkook mengeluarkan tiket pesawat dan beberapa lembar uang.

"Pergilah" titah Jungkook lalu menunjuk ke luar rumahku dan mataku sukses membulat karena teman temanku ada di sana dengan koper milikku. Aku berlari ke arah mereka diikuti Jungkook dan eunha.

"Hei, ini hotel yang sudah kami sewa untukmu gunakan waktumu dengan baik disana" ucap jin hyung, aku mengangguk dan segera pergi ke bandara diantar oleh Suga Hyung yang sudah siap.

Sesampainya di Jepang aku memilih untuk mencari yerin besok saja karena aku benar benar lelah.

"Ah yerin aku memang tidak bisa membencimu" gumamku lalu masuk ke alam mimpi.

Keesokan harinya aku berencana untuk pergi ke fujiko f fujio museum semoga saja yerin ada di sana karena dia suka Doraemon. Sesampainya disana aku memilih untuk duduk dan melihat sekitar hingga---

"Tunggu bukankah itu Yerin?" Gumamku sambil mempercepat langkahku. Sedikit lagi dan berhasil.

"Tae-taehyung apa yang kau lakukan disini?" Tanya yerin. Dia tidak berubah tetap manis. Tentu saja dia kan belum lama ke sini.

"Mencarimu" jawabku dia tersenyum.

"Yerin, aku hanya ingin mengucapkan bahwa mataku, hatiku, napasku hanya milikmu dan hanya tertuju padamu" gumamku lalu mengecup kening yerin lama.

"Aku akan menunggumu yerin, kuharap kau juga begitu" gumamku lalu menarik yerin ke pelukanku.

💜💜💜
Maaf buat typonya dan ceritanya yang berantakan makasih buat yang baca dan vote cerita ini💜💜

our story |Hiatus|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang