Unexpected ( 🐰💜🐰 / 🐯💜🐣 )

101 14 2
                                        

GFriend benar benar sudah berakhir sekarang kami benar benar menjalani kegiatan kami secara terpisah. Namun syukurlah aku masih memiliki dua maknae kesayanganku. Jujur ini benar benar berat, di saat seperti ini biasanya aku akan menghubungi sowon unnie namun sekarang tidak bisa karena dia ada jadwal syuting. Kukatakan sekali lagi ini bukanlah akhir dari GFriend tapi awal yang baru aku bersumpah kami akan bersatu kembali sebagai GFriend itu pasti!.

"Unnie..., Mau makan Ramyun tidak?" Aku menoleh ke arah sinb yang sekarang duduk di ranjangku.

"Ini sudah malam sinb. Manager bilang Ramyun dua kali lipat lebih jahat saat malam jadi tahan dirimu" balasku lalu menutup buku diaryku.

"Kau jahat, kita kan berbagi jadi Ramyun nya tidak sepenuhnya masuk ke perut kita" aku menggeleng dengan tegas agar sinb berhenti. Bukan berarti aku tidak mau tapi kemarin aku melihat komentar orang orang yang bilang aku agak gendutan jadi kuputuskan untuk diet.

"Tch, sudahlah" sinb berdecak sebelum akhirnya meninggalkan kamarku.

Aku menyimpan buku diary milikku di lemari sebelum akhirnya keluar karena mendengar bunyi bel.

"Tada...aku disini apa kamu merindukanku?" Aku menahan senyum saat kekasihku tiba tiba datang dan merentangkan tangannya.

"Tidak tuh" balasku namun bergerak untuk memeluk kekasihku yang sibuk akhir akhir ini.

"Apa aku boleh masuk?. Aku takut dispatch ada disini" ah..aku baru sadar. Cepat cepat aku melepas pelukanku dan menarik kekasihku ke dalam.

"Aigoo... Jangan lakukan hal yang aneh ya kalian berdua atau kupukup nanti" aku menatap sinis sinb yang berucap dengan entengnya.

"Percayalah padaku sinb, eunha akan kujaga baik baik " aku tersenyum saat mendengar ucapan manis kekasihku ini.

"Aku tidak bisa percaya padamu taehyung oppa. Sudahlah bye" sinb berlalu ke kamarnya setelah selesai berucap aku menatap ke arah Taehyung yang juga menatapku dengan lembut.

"Apa?" Tanyanya. Matanya terpejam saat aku menyentuh pipinya.

"Aku merindukanmu" balasku pelan. Taehyung membuka matanya lalu menarik ku ke atas pangkuannya.

"Jadi kelinci tsundere ini merindukanku ya, sini sini aku cium" aku tertawa saat taehyung mulai mencium pipiku beberapa kali.

"Hentikan taehyung oppa" taehyung terkekeh sebelum akhirnya berhenti dan memilih memelukku.

" Jadwal VIVIZ besok kosong atau tidak?" Aku menggeleng karena belum mengecek jadwal yang ada di handphoneku.

"Besok aku memiliki waktu libur selama tiga hari. Mau menginap di apartemen ku?" Aku menggeleng, terakhir kali aku menginap di apartemen taehyung. Jungkook datang dan pada akhirnya kami malah bermain game sampai larut dan tertidur di ruang tengah.

"Tenang saja, aku sudah bilang pada Jungkook kalau aku tidak akan melakukan apapun padamu jadi dia tidak akan datang" aku terkekeh saat mendengar penjelasan taehyung. Yah..Jungkook memang selalu mengkhawatirkan ku, mungkin karena aku dan dia sudah dekat saat promosi di era me gustas Tu dia merasa bahwa dia adalah ayahku.

" Memangnya kau mau melakukan apa hmm?" Aku menggodanya. Taehyung berdecak sebelum akhirnya menarik hidungku.

"Aw sakit lepas" taehyung menggeleng, aku mencoba memukul tangannya namun dia tidak berhenti sama sekali.

"Katakan sayang berhentilah, baru kulepas" aku mencubit tangan taehyung hingga dia mengaduh dan melepaskan tarikannya pada hidungku. Aku bangkit dari pangkuannya dan menuju dapur untuk membuat minuman.

"Sekarang aku tahu kenapa pemeran utama pria senang melihat pemeran utama wanita saat sedang di dapur" aku menoleh ke arah Taehyung dengan tatapan bingung.

our story |Hiatus|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang