until i found you ( 🐹💜🦊)

64 7 0
                                    

Pernahkah kalian merindukan seseorang seolah kita bisa saja mati karena tidak bertemu dengannya?.

Pernahkah kalian merasa waktu berjalan lambat ketika semua orang bilang waktu terlalu cepat berlalu?.

Sowon sedang mengalaminya sekarang. Gadis yang berasal dari Korea itu  Sekarang percaya bahwa cinta bisa mengubah segalanya. Salah satu contohnya sudah disebut tadi.

"Sowon, bisakah kau bantu ibu untuk membuat wine agar kita bisa segera menjualnya di toko?"sowon yang sedari tadi melihat ke arah jendela berbalik dan mengangguk.

"Serahkan saja padaku Bu" balas sowon. Ibu angkatnya itu tersenyum saat mendengar ucapan sowon.

"Ibu, kekasihku di luar boleh aku pergi dengannya?" Sowon mengintip ke jendela dan melihat kekasih khatruna adik angkatnya.

" Oh, Ruska masih malu ternyata"

"Jangan menggoda kekasihku kak" sowon tertawa saat mendengar jawaban khatruna.

"Kalian akan pergi ke museum kan?. Hati hatilah" khatruna melompat lalu segera keluar menemui kekasihnya.

"Aku merindukanmu"

"Kita baru bertemu tadi pagi" sowon refleks tertawa mendengar ucapan Ruska yang kaku.

"Kau tidak paham orang yang sedang jatuh cinta ya?. Jawab jujur kau merindukanku tidak?"

"Tidak, kita baru bertemu tadi pagi"

"Sudahlah, apa yang kuharapkan darimu. Ayo cepat" Ruska menggaruk rambutnya yang tidak gatal lalu menerima uluran tangan khatruna.

"Lihatlah, siapa sangka orang kaku seperti Ruska akhirnya jatuh pada pesona khatruna" sowon tersenyum lalu kembali fokus membuat wine.

"Kau tahu sowon, umur ibu semakin tua dan ibu ingin sekali melihat kamu menikah" kegiatan sowon terhenti saat mendengar ucapan ibunya.

"Sepertinya agak sulit" balas sowon sambil melanjutkan kegiatannya.

"Kau tahu, Vero tetangga sebelah sepertinya menyukaimu. Jadi bagaimana jika kau menikah dengannya?"

"Aku pikir tidak Bu, Vero sahabatku dan irine juga menyukai Vero"

"Lalu kau mau menikah dengan om om?" Sowon Kembali tertawa lalu menggeleng.

"Irine berbeda dengan kita nak. Irine keluarga berada sedangkan kita?. Jika kamu menikah dengan varo hidupmu akan terjamin" sowon kembali menggeleng. Ibunya menghela napas lalu mengelus rambut sowon dan pergi dari sana.

Sebenarnya sowon buka tidak mau menikah, seperti yang dikatakan tadi cinta yang mengubahnya.

"Aku ini bodoh sekali, tapi aku masih ingin mempercayainya"

Tiga tahun yang lalu...

"HOI BRENGSEK, GANTI RUGI WINE YANG KAU JATUHKAN!! AKU MEMBUATNYA DARI KEMARIN SIALAN" marah  sowon saat wine yang hendak dia jual terjatuh dari tempatnya karena tersenggol pria yang berlari. hingga tanpa sadar dia mengumpat dalam bahasa Korea.

"Kau orang Korea?" Tanya orang yang menabrak stand wine miliknya.

"YA KENAPA?!. BAYAR WINE YANG KAU JATUHKAN ATAU KAU KULA--hump" ucapan sowon terhenti saat pria tadi menutup mulutnya dan membawanya ke gang sempit.

"KAU SUDAH GILA?!!"

"Shttt, kumohon diam dulu" sowon menatap muka panik pria di depannya.

"Sial, aku tidak membawa pistol" mata sowon membulat dia bertanya tanya apakah pria di depannya itu pembunuh atau kriminal?. Apa dia akan mati sekarang?.

our story |Hiatus|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang