unexpected (🐰💜🐰/ 🐯💜🐣)

77 10 2
                                        

Dalam hidupnya eunha tidak pernah sekali pun menonton hal-hal yang tabu namun hari ini dia melihatnya. Kekasihnya bersama dengan seorang wanita sedang melakukan hal yang tidak senonoh.

Kaki eunha lemas dia tidak tahu harus berbuat apa. Suara mereka terdengar jelas di telinga eunha.

"Menjijikan, menjijikan. menjijikan" lirih eunha. Air matanya keluar tidak sekalipun dia membayangkan taehyung akan melakukan hal segila ini.

Mata eunha menatap ke arah wanita yang berada di bawah taehyung. Matanya membelalak saat melihat wajah familiar yang sangat amat di kenalnya.

Wanita itu adalah Yerin. Rekan satu grupnya. Temannya ah tidak eunha sudah menganggap Yerin sebagai keluarganya.

Dia tidak kuat berada disana lebih lama. Dia memaksakan diri untuk bangkit dan keluar dari apartemen itu meninggalkan dua orang yang sedang di mabuk asmara.

Hancur sudah. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Sebenarnya apa yang terjadi?.

"Heuk. Sakit ini sakit" lirih eunha sambil menepuk nepuk dadanya yang sesak. Air matanya terus keluar bagaikan air terjun.

Dia membuka ponselnya dan memesan taksi untuk pulang. Bukan ke dorm tapi apartemennya dia butuh waktu untuk menenangkan diri.

"Loh nona?!. Anda baik baik saja?" Eunha menatap sopir yang menyapanya. Ternyata sopir yang mengantar dia kesini.

"Anda salah pak, yang kucemaskan memang tidak terjadi. Tapi..hal yang tidak pernah kuduga telah terjadi.." balas eunha dia masuk ke dalam mobil. Dan menyebutkan alamat apartemennya.

"Tidak apa apa. Dalam hidup tidak semuanya berjalan sesuai keinginan bukan?" Ucap sang sopir saat melihat eunha yang hanya diam dan beberapa kali menghapus air matanya yang turun.

Eunha mengabaikan kata kata sang supir dan memilih untuk melihat jalan yang dilewati. Baginya hari ini adalah hari terburuk yang pernah dia alami. Melihat kekasih hatinha melakukan hal gila di depan matanya terlebih dengan sahabat yang sudah kau anggap keluarga apa yang bisa lebih buruk dari itu?!.

"Nona kita sudah sampai" ucap sang sopir. Eunha memberikan uang namun ditolak oleh sang sopir.

"Uang itu bisa membuat Anda tersenyum dengan membeli cokelat atau apapun yang kamu sukai. Gunakanlah dengan baik. Jangan lakukan hal gegabah banyak orang yang mencintaimu" eunha menatap heran pak supir yang menolak uangnya. Namun sekilas eunha melihat air mata yang menggenang di matanya.

"Kenapa?" Tanya eunha. Si supir itu menunduk lalu tersenyum air matanya sedikit keluar.

"Aku kehilangan putriku karena tidak bisa memahami perasaanya. Karena itu tolong terima ini dan makanlah jangan pernah lakukan hal bodoh kau paham nak. Maaf saya permisi" eunha hendak menjawab namun sang sopir sudah masuk kembali ke mobil dan pergi begitu saja.

Eunha meremas uang yang dia genggam lalu segera masuk ke apartemennya. Dia membanting tas dan mengacak rambutnya.

"AKHHHHH KENAPA HARUS AKU!!. DARI SEMUA ORANG DUNIA KENAPA HARUS AKU SIALAN AKHHHH"  eunha berteriak sambil menjambak rambutnya sendiri. Dia kehilangan kendali akan tubuhnya sendiri. Dia membanting semua yang ada di dekatnya.

" DAN BAHKAN JIKA HARUS TERJADI HAHA HAHAHAHA KENAPA kenapa harus dengan Yerin unnie" tubuh eunha merosot ke lantai dia duduk meringkuk di dekat ranjangnya.

"Lalu apa hah...apa yang harus kulakukan sekarang.." pandangan eunha menatap ke arah cermin yang sudah pecah di lantai.

"Kau berantakan eunha.." lirihnya. dia menyelonjorkan kakinya. Tatapannya kosong pikirannya melayang entah kemana.

our story |Hiatus|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang