feel special 🐶💜🐥

290 19 3
                                        

Yuju menghela napas, ini bukan pertama kalinya dia gagal masuk ke universitas favoritnya. Mata yuju menerawang melihat langit yang seakan mengejeknya.
"Langit jelek kenapa kau selalu cerah saat aku sedih,ini menyebalkan" keluhnya sambil menyandarkan punggungnya ke dinding.

"Hei yujuyya kau benar benar bodoh ya?" Ucap seorang lelaki lalu berlalu begitu saja.

"Lihat yuju benar benar sangat bodoh, dia gagal lagi"

"Tentu saja Choi yuju benar benar sok pintar"

"Lebih baik kau mati saja yujuyya".
Yuju mendongak menatap seorang lelaki yang baru saja mengucapkan kata itu.

"Kurasa dia benar harusnya aku mati saja" gumamnya lalu menunduk.

Drrt drrt

Yuju meraba ponselnya lalu mengangkat panggilan yang masuk.

" Kau gagal lagi?, Cepatlah pulang jangan berkeliaran di jalan, kau mempermalukan keluarga kita!!"

Yuju hanya tersenyum tipis.

"Omma, aku ingin pindah ke Paris bolehkah?"

"Kau gila?!, Disini saja kau itu tidak berguna apalagi di negeri orang!!, Lebih baik kau cepat pulang dan bereskan baju kakakmu!!"

"Omma aku pergi" ucap yuju lalu memutus sambungan teleponnya. Dan memilih menelepon seseorang.

"Omujiyya aku ingin ke Paris bolehkah?" Tanya yuju setelah panggilannya tersambung.

"Oh tentu yuju. aku menunggumu, aku akan memberikanmu tiketnya". Yuju tersenyum tipis lagi. Dia benar benar menyedihkan.

"Terimakasih umji"

***

"Welcome yuju" ucap umji saat yuju sudah tiba di rumahnya.

"Hei terimakasih, aku akan segera mencari pekerjaan"

"Tidak perlu" ucap umji lalu mengantar yuju ke kamarnya.

"Aish umjiyya, aku juga ingin bekerja" ucap yuju, umji akhirnya hanya mengangguk.

"Baiklah terserahmu".

Sebulan telah berlalu dengan baik, yuju memiliki pekerjaan. Namun akhirnya perlahan yuju menyadari bahwa umji harus membayar pada ayah ibunya karena dia membiarkan yuju menginap dirumahnya.

"Umjiyya boleh kita bicara?" Tanya yuju setelah umji mematikan ponselnya.

"Bo-boleh"

"Terimakasih sudah menerimaku, ini uang yang mungkin tidak bisa mengganti uangmu. Tapi semoga kau mau menerimanya, aku pergi" ucap yuju sambil memberikan amplop berisi uang dan langsung pergi.

***

Yuju menarik kopernya tanpa semangat. Kemana dia akan pergi sekarang?.

"Hei nona kau diusir?" Ucap seorang pria. Yuju mengangguk.

"Kau mau penginapan?, Aku punya kenalan ikuti aku"

Yuju awalnya ragu namun dia tetap mengikuti pria itu.

"Eunha, eunha" ucap pria itu. Tak lama kemudian gadis berambut pendek muncul.

"Oh jiminnie ada apa?"

"Ah ini ada seorang gadis sepertinya diusir" ucap Jimin sambil melirik yuju. Eunha menatap yuju dari atas sampai bawah.

"Oh tunggu sebentar" ucap eunha lalu masuk ke dalam rumah.

"Maaf lupa berkenalan, Namaku Jimin kau?" Ucap Jimin. Yuju tersenyum.

"Namaku yuju" jawab yuju. Tak lama kemudian eunha kembali bersama seorang gadis tinggi.

"Oh jadi kau, yang mau menginap?, Baiklah ayo masuk. namaku sowon ngomong - ngomong" ucap sowon sambil tersenyum. Yuju membalas senyum sowon dan segera masuk dibantu oleh Jimin dan eunha yang membawakan kopernya.

"Nah, kau mandi dulu saja, kami ada di ruang tamu jika kau butuh sesuatu" ucap sowon sambil tersenyum. Setelah sampai di kamar yuju.

"Ah terimakasih" ucap yuju lalu segera membersihkan diri. Setelah selesai, dia menemui mereka di ruang tamu.

"Oh kau penghuni baru?, Perkenalkan aku Jungkook" ucap pria yang sedang merangkul eunha sambil melambaikan tangan.

"Salam kenal, aku yuju" ucap yuju sambil tersenyum.

"Yujuyya duduklah" ucap eunha tanpa menatap yuju.

"Iya duduklah, namaku seokjin" ucap seorang pria satu lagi. Yuju mengangguk dan langsung duduk.

"Hei hei lebih baik kalian masuk ke kamar jika ingin bermesraan" tegur Jimin saat melihat eunha dan Jungkook berciuman. Mata yuju membulat.

"Ah maaf yuju, kami memang seperti ini, iya kan sayang?" Ucap eunha sambil mengelus dagu Jungkook. Sedangkan Jungkook hanya mengangguk.

"Kau mau bercerita kenapa kau bisa diusir?" Tanya jimin sambil duduk di sebelah yuju.

Yuju pun mengangguk dan mulai bercerita.

" Hei tidak usah khawatir, aku juga diusir dari rumah" ucap eunha tiba tiba.

"Kenapa?"  Tanya yuju.

"Ah eunha hamil " ucap Jungkook sambil mengelus rambut eunha. Mata Yuju membulat.

"Anakku meninggal" lirih eunha lalu langsung memeluk Jungkook.

"Kami juga, kasus kami sama" ucap jin sambil menunjuk sowon yang kini menunduk.

"Lalu Jimin?" Tanya yuju. Semua orang kompak menatap Jimin.

"Karena mengikutimu" ucap Jimin sambil menatap yuju dalam. Semua orang terkejut.

"Kenapa?" Tanya yuju lagi. Sambil menatap mata Jimin.

"Kami permisi" kompak empat orang lainnya dan masuk ke kamar masing masing.

"Aku bangga melihatmu, berjuang agar masuk universitas favoritmu dan menahan amarah karena dijadikan pembantu di rumahmu. Aku jatuh cinta padamu yuju" ucap Jimin sambil tersenyum.

"Aku, te-terimakasih" ucap yuju sambil menunduk.

"Ah yujuyya, meskipun dunia ingin menghancurkanmu percaya padaku. Bahwa aku akan tetap ada disini karena kau spesial bagiku" ucap Jimin yuju mengangguk dan memeluk Jimin.

"Benar,tidak peduli dunia akan menghancurkanmu kau harus tetap berjuang yuju, dan sekarang karena aku memilikimu" lirih yuju sambil mengeratkan pelukannya.

💜💜💜

our story |Hiatus|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang