Meski sebenarnya tak sedang ingin menerima tamu ditengah kondisi dirinya sendiri yang seperti ini. Namun, Opy sedikit merasa lega karena ada teman bicara dalam situasi yang bisa saja membuatnya ingin terus menangis tanpa melakukan apa-apa.
"Jadi, kamu Lazuardi." Opy menatap pria yang memang terlihat begitu matang itu. "Apa nggak ada nama panggilan yang lebih mudah?" tanya Opy tidak merasa mendapatkan nama panggilan yang tepat untuk pria itu.
"Buana Clovis Lazuardi. Kamu pasti memiliki pilihan dengan nama panjang saya itu. "
Teh hangat yang baru saja Trophy letakkan di meja tidak membutuhkan waktu lama bagi pria itu untuk menikmatinya.
"Pelan-pelan, panas." Opy tidak ingin ada adegan gelas pecah dan membasahi karpetnya hingga menambah PR bagi perempuan itu untuk membawanya ke binatu.
Lazuardi tersenyum. "Sudah cukup hangat untuk saya yang kedinginan menunggu kamu."
Trophy terkejut. Penuturan pria dihadapannya ini sedikit membuat Opy merasa ngeri.
"Kamu... menunggu saya? Untuk apa?"
Menaruh kembali gelas teh. Lazuardi mengambil jeda untuk menjelaskan.
"Apa kamu benar-benar nggak pernah merasa ada orang lain yang selalu melihat kamu dari kejauhan dalam waktu yang lama?" tanya pria itu dengan bertanya yang membuat Opy kebingungan.
Penuh dengan kernyitan di dahinya, Trophy mendadak merasa takut dengan pria di depannya ini.
"Kamu... itu maksudnya kamu, kan? Sejak kapan kamu memperhatikan saya?" Kali ini Opy tak bisa menjaga dirinya untuk tetap tenang sama sekali. Dia mengangap Lazuardi adalah pria yang harusnya tak dia sambut dengan baik. Sekalipun pria itu adalah tetangga yang sudah baik memberikannya minuman untuk dua kali kesempatan.
"Tenang, tenang!" Lazuardi menahan Opy yang berdiri dan menatap was-was pada diri pria itu. Menggerakan kedua tanggannya supaya Opy tidak bersikap defensif seolah dirinya adalah psikopat.
"Saya ini bagian Goshen. Apa kamu nggak pernah mendengar nama keluarga itu?"
Goshen? Itu adalah nama belakang yang disandang mantan kekasihnya juga. Draka, yang kini menjadi saudara iparnya.
Meras begitu dibodohi, Trophy segera membuka pintu apartemennya untuk menyuruh Lazuardi pergi dari sana.
"Kamu tahu masalah saya dengan keluarga kamu itu. Iya, kan? Itu alasannya kenapa kamu ada di pernikahan kembaran saya dan... dan kamu tahu tempat saya tinggal di sini!"
Sangat jelas terbaca bahwa Trophy tak ingin melibatkan diri lagi dalam lingkup keluarga Draka. Itu sebabnya saat ini Opy ingin sekali mengusir Lazuardi dari sana.
"Dengarkan saya dulu, Trophy. Saya ingin membantu kamu untuk keluar dari semua yang terikat antara kamu dan Draka. Saya ingin kamu tidak menjadi korban dari keegoisan Draka lebih jauh lagi."
Menekan dahinya yang terasa sangat berat. Opy menginginkan supaya tidak mendengar nama pria itu lagi.
"Bisa keluar sekarang? Saya sedang nggak ingin membahas masalah ini. Lazuardi, saya berterima kasih. Tapi tolong jangan ikut campur--"
"Saya akan tetap ikut campur, karena bayi yang kamu kandung adalah bagian dari keluarga Goshen! Kalau kamu nggak mau saya bantu, maka Draka akan lebih gila untuk mencari tahu mengenai anak kalian ketika kamu berani untuk jujur kepada keluarga kamu. Dan kamu pasti tahu apa yang akan Draka lakukan jika kamu masih sendiri dan nggak menerima bantuan saya. Asal kamu tahu, Trophy. Keluarga kami nggak akan membiarkan darah Goshen nggak mendapatkan bagian dalam keluarga kami. Draka akan mengakuinya di depan keluarga dan itu membahayakan pernikahannya. Apa kamu ingin menjadi sumber konflik Draka dan kembaran kamu?"
Dengan rahang yang mengetat. Trophy menatap Lazuardi dengan berani. "Dari mana semua ini kamu ketahui?! Kamu mencari tahu mengenai saya diam-diam?! Kamu sengaja mengumpulkan semua informasi ini?!"
Lazuardi tetap tenang meski Opy menunjukkan kemarahannya saat ini. "Kesampingkan kemarahan kamu mengenai hal itu. Pikirkan masalah anak itu, Trophy. Terima bantuan dan rencana saya, atau Draka akan terus mencari kamu di sini."
Trophy tidak pernah mempercayai orang lain seperti dia mempercayai dirinya sendiri. Namun, dia sempat membagi rasa percaya serta cintanya pada Draka yang berakhir kacau. Bagaimana bisa Opy percaya pada saudara Draka? Mereka sama-sama Goshen. Terlepas Lazuardi adalah sepupu Draka, tapi tetap saja semuanya menjadi berhubungan.
"Trophy. Percayalah, saya nggak akan mengacaukan hidupmu seperti Draka. Saya ingin kamu tahu, saya rela untuk disalahkan sebagai pelaku yang menghamili kamu supaya anak kamu bisa tetap menjadi bagian dari keluarga Goshen. Biarkan orang lain tahu bahwa dia adalah anak saya dan kamu. Dengan begitu, tidak akan ada rumah tangga yang hancur karena kamu dan anak kamu."
Trophy masih menatap nyalang Lazuardi. Dia jelas masih tak suka dengan sikap pria itu yang mencari tahu mengenai informasi pribadi Opy, tapi ada hal benar yang pria itu bawa.
"Pergi dulu dari sini. Beri saya waktu untuk memikirkan semua ini."
Dan Lazuardi memang harus menunggu keputusan perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE WANTS TO FIX ME / TAMAT
General Fiction{Tersedia e-book di google playbook untuk versi lengkap seperti versi buku. Di Wattpad tersedia bab tamat versi Wattpad.} Trophy Aglaea harus merasakan kecewa dan rasa sakit yang begitu panjang karena hancurnya kepercayaan akan hatinya dihanguskan...