Tidak pernah ada keputusan yang terbaik untuk menyangkut bayinya dan diri Opy sendiri jika terlibat dengan keluarga Draka. Tidak peduli bahwa itu adalah sosok Draka-nya saja atau keluarga pria itu yang lain. Termasuk Lazuardi yang nampaknya tidak akan menyerah untuk mendapatkan jawaban dari Opy. Pria itu seakan meraba kemungkinan besar Opy akan kabur jika tidak dikawal dengan ketat.
"Astaga!" keluh Trophy yang mendapati Lazuardi sudah berdiri di depan pintu apartemennya.
Karena pria itu yang semula menatap pemandangan lain, membelakangi pintu, jadilah dia menoleh dan mendapati wajah enggan Opy.
"Hai!" sapa pria itu tanpa merasa bahwa dirinya sudah mengganggu hidup perempuan itu. "Kamu mau pergi?" tanya Lazuardi melihat tas selempang yang dibawa Opy.
Opy mengabaikan pertanyaan itu. Dia memilih untuk segera menutup pintu dan beranjak meninggalkan Lazuardi.
Bukan keluarga Goshen jika tidak keras kepala dan ambisius. Karena buktinya pria itu mengikuti Opy dan mengajak bicara seolah Opy mau untuk diajak mengobrol.
"Aku semalam beli susu kehamilan. Niatnya mau kasih ke kamu, tapi ternyata kamu nggak keluar sama sekali. Kamu makan pesen apa masak memangnya? Sampe bisa bertahan di dalam gitu?"
Sungguh Opy tidak ingin bicara dengan pria itu sekarang. Karena dirinya memang tak nyaman untuk berada di tempat yang sama mengingat Lazuardi ternyata adalah sepupu Draka.
"Nanti aku akan kasih susunya ke kamu, karena sekarang aku nggak bawa. Eh, tapi aku beli rasa cokelat. Kamu suka rasa itu--"
Trophy berhenti berjalan. Sangat risih melihat sikap Lazuardi yang seolah sudah begitu akrab dengannya.
"Apa kamu nggak punya nalar?!"
Lazuardi bergeming sesaat. Lalu membalas, "Nalar untuk apa?"
"Nalar untuk sadar bahwa ada orang yang nggak ingin terlibat dalam keluargamu!" Itu sebuah seruan yang panjang. Tapi pria itu sama sekali tidak terganggu dengan hal tersebut.
"Trophy. Kamu sepertinya salah sangka denganku." Kata Lazuardi dengan desau napas yang mengindikasikan rasa frustasi menghadapi perempuan itu.
"Apa yang salah sangka? Kamu sudah memata-mataiku, kamu bagian dari keluarga Goshen, dan kamu adalah saudara Draka! Si pembuat masalah ini. Kalau aku nggak kenal Draka, aku nggak masuk dalam drama yang laki-laki itu lakukan, aku nggak akan kamu ikuti semacam ini, kan?!"
Lazuardi tahu bahwa Opy memang sudah begitu kecewa dan masuk dalam tahap tak mau tahu mengenai Draka. Namun, Lazuardi juga memiliki alasannya sendiri.
"Beri aku kesempatan untuk membuat kamu percaya, bahwa bukan menghancurkan kamu tujuanku. Aku hanya ingin kamu tahu, menyembunyikan bayi itu awalnya memang akan lebih mudah. Tapi begitu anak kamu tumbuh besar, kemiripannya dengan gen dari ayahnya akan semakin terlihat. Bukan hanya Draka yang akan penasaran dengan ciri-ciri yang anak kamu miliki, bahkan keluarga besar kami, Trophy."
Opy memejamkan mata dengan rasa kesal yang masih membumbung tinggi.
"Kenapa kamu bahas hal itu terus??!"
"Karena hal itu yang akan membuat semua keluarga Goshen mencari tahu siapa anak kamu sebenarnya. Mereka akan menjatuhkan siapa saja dan membuka fakta itu sebagai aib. Bukan hanya orangtua Draka yang kecewa, keluarga kamu juga. Terlebih kembaran kamu. Mereka akan sangat kecewa dengan informasi yang dibuka oleh keluarga kami yang lain."
"Terus apa yang akan kamu lakukan? Kamu bisa apa untuk itu?" tantang Opy.
"Aku ingin mereka terdiam dengan fakta bahwa anak itu adalah anakku. Saat anak kamu lahir dan memiliki kecenderungan mirip dengan Draka, maka tidak akan ada yang merasa aneh karena aku juga memiliki gen yang kami warisi dari keluarga Goshen."
Opy tidak tahu apakah ide yang Lazuardi kemukakan itu bisa menjamin atau tidak. Tapi mendengar usulan dan logika semacam itu ... rasanya bisa Opy pahami.
"Nggak ada yang bisa melawan takdir, kamu tahu?" ucap Opy dengan nada pelan. "Serapi atau sebagus apa pun kamu membantuku menyembunyikan fakta itu, ada orang-orang yang nggak bisa sepenuhnya dibohongi. Aku tidak merasa bisa menutupi fakta bahwa anak yang aku kandung adalah anak Draka, aku tentu sudah menyiapkan diri jika suatu saat nanti rahasia tetap harus dikuak dengan jujur."
"Kamu menyiapkan diri, dan mungkin kamu lebih siap untuk menghadapinya nanti. Tapi bagaimana dengan kembaran kamu, Imagery, dia tidak akan siap dan menyalahkan kamu adalah hal yang dia rasa tepat karena dia mengira kamu sudah menggoda suaminya. Tak peduli bahwa Draka dan kamu lebih dulu berhubungan. Kemarahan dan kekecewaan akan menutup akal sehatnya rapat-rapat."
Opy terhempas dengan sentilan kalimat Lazuardi. Itu benar. Sudah berapa banyak kompetisi yang mereka lakukan? Dan hal itu membuat hubungannya dan Ery kacau. Jika dia siap, maka Ery yang tak siap akan bersedia semakin membencinya sebagai saudara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE WANTS TO FIX ME / TAMAT
General Fiction{Tersedia e-book di google playbook untuk versi lengkap seperti versi buku. Di Wattpad tersedia bab tamat versi Wattpad.} Trophy Aglaea harus merasakan kecewa dan rasa sakit yang begitu panjang karena hancurnya kepercayaan akan hatinya dihanguskan...