Ardi tahu bahwa menjadi pasangan Opy tak akan pernah sepenuhnya mulus dalam menjalani segala hal. Seperti yang terjadi sekarang, pembicaraannya dengan Draka nyatanya membuat Ery turut mengetahui fakta mengenai Musesa. Sebenarnya Ardi tidak akan terkejut jika saja Ery menanggapi kabar tersebut dengan kemarahan yang meluap-luap. Namun, yang terjadi sungguh kebalikannya. Ery diam saja dan menunggu apa saja yang terjadi di sana.
Sepertinya bencana dalam rumah tangga Ery dan Draka tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Atau sebenarnya Ery sedang menunda kemarahannya saja untuk ditumpahkan di rumah. Ardi tidak bisa menebak apa pun. Dia memilih untuk fokus menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh Draka ini.
"Jadi, anak kalian ... Musesa ... bukan anakmu?" tanya Ery dengan pandangan kosong.
Dave menghela napas dan ingin sekali menghajar Draka hingga habis nyawanya.
"Katakan saja kalo kamu marah, Imagery. Kenapa kamu diam saja? Suami kamu sudah melakukan pengkhianatan."
Ery menggelengkan kepalanya. "Itu terjadi sebelum kami menikah, Pi. Aku ... yang salah karena nggak bisa mencium dari awal perasaan mereka."
Dengan gemas Ardi menambahkan, "Sudah nggak penting mengenai perasaan Draka kepada Opy. Saya nggak ingin masalah ini menjadi semakin berlarut. Musesa putri saya dan Opy, jadi tolong hentikan suami kamu untuk mengacaukan masa kecil Musesa!"
Ery menatap Ardi. Hanya diam yang perempuan itu berikan. Lalu, dengan berdiri dari tempatnya Ery pergi tanpa sepatah kata apa pun.
"Ery!" seru Draka.
"Lihat apa yang kamu lakukan, Draka! Putri saya bahkan nggak bisa mengatakan apa pun karena kelakuan kamu."
Draka tidak banyak membantah, tapi dia keras kepala mengenai darah yang mengalir di dalam tubuh Musesa. Draka masih tak mau mengalah dan ingin Esa tahu mengenai dirinya.
"Masalah akan dengan mudah diselesaikan kalo papi dan Ardi bisa bekerja sama dengan mengatakan yang sejujurnya kepada Musesa. Dia putriku, dan harusnya kalian nggak menutupi ini darinya!"
"Hal yang sama terjadi pada putra pertama saya. Proda depresi dan berujung menjauhi keluarganya begitu tahu bahwa dia tidak memiliki darah dari saya dan Karyna. Menurut kamu, apa Musesa bisa kembali tersenyum dan bahagia jika merasa bahwa dia telah dipermainkan? Dia akan merasa hanya diasuh saja, tapi tidak dianggap ayah kandungnya."
"Saya akan ada untuk Musesa—"
"Memangnya Ery bisa menerima Musesa untuk tinggal bersama kamu? Apa kamu pikir Musesa akan menerimanya langsung kehadiran kamu?" Ardi menyela dengan kesal. "Kalo kamu benar-benar peduli, berhenti menyakiti Musesa. Karena ini hanya akan membuatnya sakit hati."
"Tapi aku berhak mengakui dan diketahui sebagai ayah kandungnya."
Ardi menggeram lebih kesal dari sebelumnya. Draka benar-benar membuat kepala pusing. Jika saja pria itu tidak bodoh untuk menyentuh Opy, semua ini tidak akan terjadi. Namun, Ardi tidak bisa menyesali keadaan. Bagaimana pun ia bisa melakukan segalanya untuk Opy karena semua masalah yang terjadi.
"Oke. Kamu bisa melakukan itu," ucap Ardi membuat Dave menatap menantu yang ia percaya itu.
"Ardi?" panggil Dave.
"Draka bisa mendapatkan gelar itu, Pi. Tapi dengan catatan bahwa keluarga besar kami, khususnya kakek akan mencoret namanya dari keluarga karena mengacaukan keluarga kecilku."
Draka menegang dan menuding wajah Ardi. "Kamu mengancamku, Ardi? Kamu sengaja memanfaatkan posisi sebagai cucu kesayangannya kakek! Aku tahu kamu akan selicik ini karena merasa kakek selalu berada di pihakmu."
Ardi menantang tanpa ragu. "Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, Draka. Coba saja mengacaukannya, aku yakin orangtuamu akan sangat marah karena anak laki-lakinya sangat bodoh hingga kehilangan kesempatan diberi bagian dari kakek."
Meski keras kepala mengenai statusnya sebagai ayah biologis Musesa. Draka tidak akan berani mengambil risiko dihina kedua orangtuanya dan kehilangan jabatan di perusahaan yang memang kakek berikan untuknya. Bisa apa Draka tanpa sokongan keluarga Goshen? Menghidupi istri dan anaknya tak akan bisa dilakukan, harga diri Draka akan mudah diinjak oleh Ery jika tak memiliki penghasilan. Lagi pula belum tentu Musesa akan mau menganggap Draka sebagai ayahnya meski diberitahu, sebab Musesa memiliki darah neneknya yang teguh akan pendirian.
"Papi nggak akan menolak usulan itu. Karena papi nggak ingin kamu mengacaukan kehidupan dua keluarga, Draka. Sekarang kamu bisa memilih, mana yang akan kamu korbankan?"
Draka tak percaya bahwa dirinya tidak mendapatkan dukungan dari mana pun. Ardi menarik semua atensi, baik dikeluarga Goshen ataupun dikeluarga Dave. Ia tak percaya Ardi bisa mengambil semua perhatian orang dengan kemampuannya yang dianggap keluarga besar Goshen adalah kelicikan.
Ditatap dengan geram oleh Draka, Ardi justru semakin menaikkan sebelah alisnya. "Apa? Kamu yakin bisa hidup tanpa uang? Kakek akan sangat senang jika aku menerima semua asetnya, Draka. Aku tidak akan berbagi, jika kamu mencari masalah dengan keluargaku."
Meski Ardi sebenarnya tak gila harta, tapi dia akan melindungi aset kakeknya. Lihat saja apa yang akan dipilih Draka.
"Sialan kamu, Ardi." Draka pergi dari kediaman Dave setelah mengumpat pada Ardi.
Terbukti, kan? Draka tak akan berani hidup tanpa harta dan tahta. Musesa tidak sebesar itu bagi Draka.
Uhuyyyyy. Akhirnya aku punya mood update ini juga. Wkwk. Kasih suara kalian di komen, ya. Jangan lupa nabung🙊
KAMU SEDANG MEMBACA
HE WANTS TO FIX ME / TAMAT
General Fiction{Tersedia e-book di google playbook untuk versi lengkap seperti versi buku. Di Wattpad tersedia bab tamat versi Wattpad.} Trophy Aglaea harus merasakan kecewa dan rasa sakit yang begitu panjang karena hancurnya kepercayaan akan hatinya dihanguskan...