Part 22

12.9K 1K 101
                                    

Kasih bintangnya sebelum baca, habis baca langsung komen ya guys.

🥀

Sydney Australia

Sudah beberapa hari sejak liburan panas Rachel La Waldron berakhir, dan wanita itu langsung menyibukkan diri dengan urusan Restauran serta sidang perceraiannya.

Rachel selalu terlihat cantik apa lagi ketika mengenakan seragam Head Chef berwarna putih, memegang tanggung jawab penuh atas semua hal yang terjadi di dapur dan Restauran miliknya— La Joitie— bukanlah perkara mudah, namun Rachel melakukannya dengan baik.

Bermain dengan bahan-bahan makanan dan menciptakan sensasi rasa-rasa baru sudah menjadi kesukaan Rachel sejak dulu. Apa lagi pengalamannya yang pernah bekerja di Hotel bintang lima, hingga akhirnya memiliki Restauran berbintang tiga michelin adalah suatu pencapaian hebat, karena dibutuhkan pengalaman dan ilmu yang kuat.

Rachel tidak kunjung pulang ke Apartemen setelah Restorannya tutup, bahkan selepas seluruh pegawainya meninggalkan Restauran. Rupanya Rachel sedang menunggu seseorang yang tak lain sahabat baiknya, Samantha Oliver, beberapa menit kemudian mobil yang Samantha tumpangi pun tiba.

Mencium pipinya kanan-kiri, dan rasanya ada banyak hal yang ingin Rachel ceritakan pada Samantha. Mereka sudah berteman sejak elementary school, bahkan ketika Samantha memutuskan untuk kuliah fashion di Paris, Rachel secara rutin sering mengunjunginya.

Samantha menyeruput teh yang ada di hadapannya sebelum akhirnya tersenyum ketika bertanya kepada Rachel. "Jadi, aku ingin dengar langsung cerita lengkap kamu tentang liburan yang kata kamu sangat gila itu, so please tell me all, Rac?"

"Yaa, jadi mengenai itu..." Rachel mendesah pelan, terlalu malu untuk melanjutkan. "Seperti yang aku ceritakan di telpon, pria itu sangat panas dan luar biasa. Tebakanku, dia seorang Boss besar yang punya kekuasaan hingga sanggup mengosongkan sebuah pantai yang jelas-jelas adalah tempat umum." Dua wanita anggun itu melebarkan bibirnya ke atas karena terlalu bersemangat dengan kisah Rachel.

Samantha berdecak kagum. "Jadi, dia seorang Boss yang kaya raya, Rac? Sehebat itukah pria itu?"

Walaupun memiliki sifat yang blak-blakan, namun pembawaan Samantha Oliver selalu nampak anggun dan juga berkelas.

"Ya, dia hampir mengosongkan pantai itu supaya kami bisa bercinta disana." Rachel menggigit bibir saat mengingat-ingat kembali kejadian itu.

Samantha tersenyum penuh godaan. "Waow, aku cukup terkejut setelah mendengar dari mulut kamu langsung, Rac. Pria itu pasti sangat hebat, apakah dia juga luar biasa di ranjang?" Samantha menatap penuh selidik, menggodanya.

Gemas melihat ekspresi Rachel membuat Samantha ingin memprovokasi lebih banyak.

"Yes, He's hotter than hell, wilder than a wolf.."

Samantha menunggu Rachel melanjutkan.

"He gives Hermes, and other extraordinary gifts." Rachel tersenyum lembut, ia tidak akan pernah melupakan kenangannya selama dua minggu di Havana, rela di tiduri seorang pria seksi yang tidak ia ketahui asal usulnya, just friend with benefits.

"Oh my gosh. Aku sangat bahagia karena berkat liburan itu sahabatku justru kembali ke Sydney dengan wajah berseri-seri seperti sekarang." Samantha masih tersenyum nakal, lalu berkata dengan frontal. "Pria itu pasti sangat memuaskanmu di ranjang kan Rac?"

"Sam.. please, don't tease me." Wajah Rachel berubah menjadi semerah ceri.

Samantha tidak ingin Rachel menghentikan ceritanya karena terlalu banyak ia goda.

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang