Biasakan Follow sebelum baca!!!
Jangan lupa kasih Bintang dan Komentarnya juga buat support. Kerena gratisss.
🥀
Matthew Wyman
Aku tak menyangka kalau akan melihatnya lagi. Wanita dengan gaun ungu pastel itu benar-benar menyita perhatianku. Aku masih ingat dengan sangat jelas setiap lekuk tubuhnya serta tato yang terukir indah di kulit mulusnya. Perfect.
Wanita itu bak manekin hidup yang baru saja keluar dari kotak kaca, dengan tato cantik yang tak akan pernah aku lupa. Karena setiap tatonya memiliki makna berbeda. Aku sangat tahu itu.
Masih tergambar jelas di dalam ingatanku bagaimana caranya mendesah saat aku menciumi tato yang ada di tubuhnya satu demi satu. Desahan yang terdengar begitu indah. Dan di antara para wanita yang pernah menghabiskan malamnya denganku dia lah yang tercantik ketika mendesah.
Saat itu adalah dua minggu tergila di dalam hidupku, bersama seorang wanita asing yang masih menyandang status Istri orang di Havana, Cuba.
Kalau boleh jujur, menikmati milik orang lain rasanya memang sangat nikmat. Kalian pasti tahu maksutku dengan sangat jelas. Seperti merebut ice cream dari teman kita, terasa jauh lebih enak di banding membeli sendiri. Ada perasaan penuh kemenangan sekaligus bergairah yang tak bisa aku jelaskan.
Aku adalah brengsek!
Aku, mengakuinya. Itu kata makian yang sering wanita itu ucapkan padaku. Dan anehnya aku malah tertawa setiap dia memakiku. Lucu memang.
Ok, aku ralat. Sebenarnya aku masih punya sedikit manner, di atas ranjang. Pertama, aku tidak akan tidur dengan wanita mabuk. Kedua, tidak akan jadi bajingan pemaksa. Dan terakhir, tidak akan bercinta dengan perempuan bersuami. Namun wanita ini mungkin pengecualian, karena aku baru tahu kalau dia sudah bersuami pada malam terakhir kami di Havana.
Aku syok dan sangat marah padanya. Bahkan aku sampai mencengkram wajah cantiknya seperti ingin membinasakan musuhku. Tapi apa reaksinya? Dia malah tertawa dan mengatakan kalau akan segera bercerai dengan Suaminya.
Wanita itu seperti mawar liar. Begitu berduri namun selalu berhasil membuatku berdiri.
Kembali lagi ke situasi sekarang.
Aku ingin menyapanya tapi bahkan aku tidak tahu namanya, nomer ponselnya atau asal usulnya. Itu perjanjiannya, antara aku dan dia. Kami hanya sebatas vacation friend with benefits selama ada di Havana. Itu yang kami sepakati agar tidak mempengaruhi kehidupan nyata kami.
Aku meyakinkan hatiku sekali lagi. Ya, aku pasti salah. Dia pasti orang lain. Tapi tato itu tak mungkin berbohong. Mana mungkin ada orang yang akan memiliki karakteristik tato yang sama.
Namun mengapa wajahnya sangat mirip dengan wanita itu. Desahan hangatnya masih terngiang di telingaku, sensasi saat menciumi tatonya masih terkenang di otakku, tubuhnya yang seharum mawar liar selalu berhasil menarik ku agar memakannya, dan ingatan saat menyentuhnya tak akan pernah bisa membuatku lupa.
Tapi bagaimana bisa wanita itu ada di sini, di pernikahan Robin dan Kellani?
Siapa Dia?
Rupanya nama wanita itu adalah Rachel La Waldron. Adik perempuan dari Pak Tua, maksutku Robin Waldron. Otak ku tak dapat berfikir, aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Pak Tua kalau sampai tahu aku meniduri Adik perempuannya. Dia pasti akan membunuhku!
Setelah meminta Javas Nararya, salah satu tangan kanan ku untuk menyelidiki wanita itu. Akhirnya aku tahu kalau dia tinggal di Australia. Dan perkataannya waktu itu adalah jujur, kalau dia akan segera bercerai dengan Suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WIDOW ON MY BED
Romance"WHAT! Are you married? You're kidding, right?" Tanya Matt, jelas dan sangat panik. Rachel hanya mengangguk. "Oh, No! Bagaimana bisa aku tidur dengan Istri pria lain! Aku benar-benar bajingan sialan!" Teriak Matt sambil menjambak rambutnya frustasi...