Part 36

8.7K 869 78
                                        

Saat berumur delapan tahun segalanya direnggut dariku dan aku harus menjadi kuat dengan usahaku sendiri, aku terus berlari seperti hantu dengan menghalalkan segala cara,

Oleh karena itu, apa sekarang aku boleh sedikit bersantai karena ada Rachelku yang penuh dengan kehangatan. Apa aku diperbolehkan bersandar kepada wanita ini, apa semua akan baik-baik saja jika aku memiliki seseorang seperti itu?

A few moment later...

"Sugar, bisa tolong lepaskan? Aku rasa kita sudah cukup lama berpelukan."

"Bukankah kamu yang memeluk aku duluan, Babe? Kenapa sekarang malah minta dilepaskan, kamu nggak nyaman?"

"Enggak, bukannya begitu, tapi kakiku sedikit kesemutan sekarang."

Matt menyambar tubuh Rachel untuk ia dudukan di pangkuannya, otot-otot besarnya senantiasa menyelimuti tubuh indah Rachel. Matt selalu suka ketika Rachel duduk dalam posisi begini, ia bisa merasakan pinggang mungil Rachel beserta wangi tubuh wanita itu saat lengan kekarnya memeluk erat.

Rachel selalu memenuhi otaknya, ia sampai berpikir jika dunia sengaja menciptakan Rachel khusus untuk dirinya seorang. Dia cantik, cerdas dan berhati hangat, memeluk Matt dengan kasih sayang yang tulus. Kemudian wajahnya memerah, tapi tidak ada demam.

Kini Matt tak bisa memikirkan apa-apa lagi selain; Rachel akan menjadi istri yang baik nantinya, ia juga tidak akan pernah kelaparan karena Rachel pandai memanjakan mulutnya selain padai memanjakannya di atas ranjang.

Haa, damn! Apa yang lo pikirkan pria brengsek! Pernikahan itu sakral, lo akan dikebiri malaikat kalau berani bermimpi seperti itu.

"Rachel.." Matt berbisik lembut ketika matanya terpejam untuk menumpahkan segala beban pikiran. "Aku merasa nyaman bersama kamu, tetaplah seperti ini sebentar lagi."

Pada awalnya aku sempat ragu, tapi sekarang aku ingin tinggal disisinya.. hatiku yang hancur terus menjadi serakah.

Rachel semakin tengelam di dalam pelukan Matt, ia telah kecanduan oleh keringat seorang pria yang selalu membuatnya gelisah, aroma parfum mewah yang bercampur asamnya peluh justru menjadi begitu seksi.

Matt kemudian bertanya kepada Rachel. "Apa kamu menyukai Hotel ini?"

"Of course, Hotel ini sangat elegan dan mewah Matt, juga ada 12 cabang di beberapa Negara, kan?"

"Kamu memang pintar sayang. Baik, aku akan mengatakan kalau mulai hari ini wajah dan identitas kamu sudah dikonfirmasi," Rachel mengendurkan pelukannya, mencerna ucapan Matt yang tiba-tiba. "So, kamu bebas masuk ke ruangan ini kapan saja tanpa butuh ijin dariku, juga seluruh cabang De Opera lainnya, semua boleh kamu nikmati sayang. Bawalah teman dan beberapa sepupumu juga."

Wanita itu perlahan mengangkat kepalanya, matanya yang awalnya terkejut lebih terkejut. "Tapi, untuk apa? Aku tidak pernah meminta itu Matt?"

Rachel masih tidak percaya dengan ucapan Matt sebab ia tak pernah berharap jauh.

"Apa ini kebiasaan kamu, Sugar?"

"Apa?"

"Memberikan hal-hal mewah, apa aku berhak?" Tanya Rachel ragu.

"Sangat berhak! Kamu wanita Matthew Wyman sekarang," Matt menjawab dengan sangat jelas ketika tangan kasar itu menyentuh lembutnya pipi Rachel. "Ini bukan rayuan, aku akan berusaha keras untuk memastikan kamu hidup mewah Rachel. Aku tahu siapa keluargamu, mereka bukan orang sembarangan, aku ingin setara. Jadi setidaknya biarkan aku melakukan ini untukmu."

"Rachel.. kamu adalah wanita pertama yang aku berikan akses untuk menyentuh ruangan pribadiku, dan aku merasa tidak enak jika kita selalu berkencan di Restauran mu. Aku akan terlihat miskin jika terus melakukan itu, Babe."

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang