Part 6

15.7K 1K 69
                                    

Matt sedang menempelkan ponselnya di telinga ketika angin laut membelai rambut hitamnya eksotis. "Just tell me what you called me for? No need for a log chit chat." Kali ini suara Matt terdengar jauh lebih santai dari pada semalam, atau tadi pagi, bahkan sambil bercanda.

Jav yang berdiri di samping Matt tentunya dapat menebak siapa yang bisa membuat Boss nya itu menjadi lebih ramah.

Seorang gadis muda pun membalas. "Ok, make it simple. Gue mau lo nyedikin cowok gue, Jordan Malvire, dan berikan semua barang bukti yang paling akurat. Harus lengkap."

Gadis itu bernama Kellani Valery Renner. Entahlah apa sebutan nya, namun mereka memiliki hubungan yang tak biasa, mereka seperti Kakak-Adik, yang tak sedarah. Lalu apa Matt memiliki perasaan khusus pada Kellani? Hanya Matt dan Tuhan yang mengetahui.

Yang jelas pria itu akan selalu menuruti permintaan Kellani, sekalinya permintaan itu tak masuk akal. Ini merupakan bentuk rasa terimakasih. Sejak kecil Matt sudah kehilangan kedua orang tuanya. Matt berhutang banyak kepada Keluarga Renner, terutama Robert Renner— Ayah Kellani— yang sudah ia anggap sebagai Ayahnya. Mereka memberikan Matt sebuah Keluarga dan membatu Matt kecil mengurus aset-asetnya. Hingga ketika tiba saatnya, Robert menyerahkan semuanya kembali pada Matt.

"Jadi, hal yang harus gue selidiki apa tentang perselingkuhan cowok lo?" Tanya Matt blak-blakan.

"Gue nggak yakin. Ini intuisi, tapi rasanya ada yang salah dengan Jordan akhir-akhir ini. Dua bulan lagi gue akan bussines trip ke Singapore, dan gue mau laporannya setelah gue balik dari Singapore." Jelas Kellani.

Feeling wanita memang tajam, tapi feeling Kellani yang paling menyeramkan.

"Kalian terlalu lama berpacaran. Mungkin aja dia udah bosen, atau muak sama lo." Ejek Matt seenaknya.

"Jaga mulut lo, bodoh!"

Matt tertawa begitu saja. "Ehem! But, Are you okay? You can call me anything, little girl. Mau curhat sama gue?" Sejujurnya Matt agak sedikit khawatir.

Tapi Kellani malah memutar bola mata di balik sana. "Nggak usah sok punya hati nurani! Lo cukup menuruti permintaan gue. Gue akan bayar, Matt."

"Lo memang menyebalkan bocah! Tenang aja, gue akan tetap melakukannya. Tapi gue nggak butuh uang lo, uang gue lebih banyak dari pada karyawan Bank kayak lo." Balas Matt dengan intonasi sombong, ciri khasnya.

Ya, pemuda itu sangat percaya diri dengan kekayaan yang ia miliki. Hobinya adalah memadu padankan warna baju dan mobil. Namun jika butuh cepat Matt hanya akan naik Rolls Royce atau BMW hitam yang wajib tersedia di seluruh bassment De Opera Hotel, Airbus adalah pilihan terbaiknya. merk helikopter favorit Matt.

"Kalau uang lo lebih banyak, kenapa lo masih ada di bisnis itu. Dasar Kere!" Ejek Kellani tak mau kalah. Mereka seperti saudara yang saling mengejek satu sama lain.

"Ini bukan tentang uang, Lani sayang. Ada kepuasan yang nggak bisa lo dapatkan, ini tentang kekuatan, kekuasaan, dan gue bisa melakukan semua permintaan lo karena gue ada di bisnis ini. Gue punya kuasa, gadis kecil."

Kellani lelah berbicara dengan pria sombong ini. "Terserah lo, Matt. Jangan sampai lupa dengan apa yang gue minta tadi."

"Anything for you, little girl. Dan gue siap bikin pacar lo kehilangan kedua kakinya kalau dia sampai beneran selingkuh." Kata Matt, menyeringai jahat.

"No, let's not do more of that!" Ucap Kellani tegas. Biar bagaimana pun Jordan adalah kekasihnya, Kellani mencintai pria itu, sehingga ia tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Jordan.

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang