Part 30

11.4K 1.1K 103
                                    

Minta tolong klik bintangnya yang banyak ya para pembaca budiman, dan jangan lupa kasih komen yg menarik. ✌️

🥀

Matt berpikir apakah ia sungguh menyukai Rachel dalam ranah romantis, atau hanya menyukai seks bersama perempuan itu. Tentu saja Matt menyukai seks, itu kegiatan menyenangkan, tapi menyukai Rachel sangat banyak merupakan perkara berbeda.

Rachel cantik. Gestur tubuhnya juga anggun walaupun jarang memakai berlian, perempuan itu sudah mewah dari sananya. Rachel memiliki mata coklat terang yang akan berbinar-binar ketika membicarakan masakan.

Rachel juga pintar, dia menguasai tiga bahasa selain bahasa Inggris. Teman diskusi dan bertengkar yang imbang. Lalu sikap galak perempuan itu... terkadang lucu di matanya, menggemaskan sehingga Matt ingin mengigit pipinya.

Lihatlah Matt, kamu sudah disihir rupanya, sudah tidak tertolong.

Damara Akbar memperhatikan sang atasan yang terus menghisap cerutunya frustasi tanpa berniat ingin melepaskan benda itu dari mulutnya sehingga ia berkata sebagi teman. "Paru-paru lo akan menjadi sakit kalau terus merokok seperti orang gila, Boss."

Matt sibuk teringat pada Rachel dan kata-kata wanita itu yang begitu kejam. "Aku nggak tahu apakah kamu serius atau main-main dengan lamaran barusan, tapi aku mohon, mulai hari ini mari jalani hidup masing-masing.

Matt tertegun lama, berharap kalau Rachel salah bicara. "Maaf Matt, tapi aku harus menolak niat kamu. Lebih baik mengatakan ini dari awal kalau aku bukan pasangan yang tepat untuk kamu. Mungkin aku kelihatan jual mahal sekarang, tapi ada jutaan wanita di luar sana yang lebih pantas dari pada aku. Pergi dari hidup aku dan tolong berjanji agar tidak menganggu aku."

Matt seolah merasakan kembali jarak yang diciptakan wanita itu ketika pertama kali mereka bertemu. Rachel memasang dinding yang kelewat tinggi padahal Matt sampai mengambil resiko. Ironi.

"Wanita itu sangat keras kepala sampai rasanya membuat gue mau gila!" Matt berteriak marah, meluapkan emosinya.

"Dia menolak gue sebagai pacar, dan menolak lamaran gue setelahnya." Tambah Matt kepada Damar. "Kalau begini apa lebih baik kita menggunakan cara kotor? Aku rasa mengancam dan menculik adalah sesuatu yang jauh lebih baik dari pada memohon."

"Dan setelah itu Rachel akan membenci lo seumur hidupnya." Kata Damar tajam.

Matt merasa napasnya dihentikan oleh kenyataan yang akan ia hadapi jika nekat melakukan hal itu. Tidak, Matt harus menjaga kewarasannya.

Matthew Wyman terkenal sebagai pria yang tidak pernah menunjukan isi hatinya pada siapapun, ekspresinya dingin, datar, muram, terkadang kejam. Damar yang sudah mengenalnya sejak SMA dibuat geleng-geleng kepala dengan perubahan sikap Matt sekarang. Seperti ibu-ibu hamil yang sensitif.

Jika biasanya Matt akan memerintahkannya atau Jav untuk menyiapkan sepuluh wanita agar berbaris untuk ia pilih, sekarang pria yang selalu Damar sebut iblis itu malah terlihat menyedihkan bak binatang kecil yang tak berdaya.

Harta, tahta, Rachel La. Mungkin benar kata-kata Ibunya dulu kalau wanita adalah racun yang bisa menjerumuskan banyak lelaki ke dalam jurang neraka, Damar percaya itu benar karena detik ini ia menyaksikannya sendiri.

Harusnya gue beli popcorn karena sekarang acting Boss udah kayak aktor-aktor di dalam telenovela, uh, so sad, dude. Ejek Damar dalam hatinya .

"Gue udah nurutin apa yang lo bilang termasuk hafalin dialog romantis yang kita ambil dari internet itu. Bahkan gue nekat melamar Rachel supaya dia percaya gue serius. Kata lo cewek bakal klepek-klepek kalau langsung di seriusin, sekarang mana hasilnya, Dam!? Semua rencana lo gagal total bodoh!"

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang