Part 28

10.6K 1.1K 108
                                    

Kasih bintangnya dulu sebelum baca Babe, ramaikan juga komentarnya, bagi-bagi bapernya.

🥀

Rachel langsung menuju ke kamar Ibunya usai membaca beberapa pesan masuk yang baru ia buka barusan, rupanya sang Ibu— Sarah Waldron— mengiriminya banyak sekali pesan. Keluarga Waldron memang telah tinggal di Hotel itu sejak dimulainya rentetan acara persiapan pernikahan Robin dan Kellani, bahkan keluarganya sengaja memesan banyak kamar mewah untuk kerabat serta tamu mereka yang berasal dari Australia.

Sayangnya takdir baru mempertemukan Rachel dengan Matt hari ini karena Rachel baru tiba di Jakarta semalam, wanita itu sibuk dengan cabang Restauran barunya di Sydney.

Sarah Waldron heboh mencari Rachel sejak tadi karena putri kesayangannya itu tiba-tiba menghilang tepat setelah acara berakhir. Sarah berkata begitu menyadari kedatangan Rachel. "Hai, Rac, Kamu dari mana saja? Mommy mencari kamu sejak tadi, kamu bahkan tidak mengangkat telfon." Sorot mata wanita paruh baya itu penuh selidik.

Rachel tidak mungkin mengatakan bahwa ia baru saja menemui pria seksi yang menjadi teman tidurnya ketika berlibur di Havana beberapa bulan lalu. Memutar otak mencari alasan yang masuk akal. "Aku bertemu teman aku di Restauran bawah, Mom."

"Teman?" Sarah meragukan ucapan putrinya.

"Y-ya, Mommy tahu dia, Sahari Maia. Teman aku yang berasal dari Bali."

"Maksud kamu Sahari? Si-penari cantik itu?"

Rachel berdehem mengiyakan ketika Ibunya sedang dibantu beberapa asisten makeup artis menghapus riasannya. "Sahari sedang ada pekerjaan di Jakarta, Mom. Kami bertemu untuk mengobrol karena sudah lama tidak bertemu, dan hape aku silent."

Setelah ini Rachel harus menghubungi Sahari untuk berkomplot tentang cerita karangannya, padahal jelas-jelas wanita itu masih tinggal di New York. Keduanya bertemu di acara culture festival yang dilangsungkan di New York beberapa tahun silam.

"Ah, I see. Kebetulan besok Mommy dan Daddy akan terbang ke Bali, kamu ikut ya? Kita liburan bersama."

"Kak Robin dan Kellani juga ikut?" Rachel bertanya sambil mengambil posisi setengah berbaring di sofa, ia lelah dan ingin segera tidur.

"No, Kakak kamu akan pergi ke rumah keluarga Renner lalu langsung kembali ke Sydney." Jawab Sarah. "Makanya lebih baik kamu ikut Mommy, ajak Sahari juga."

"Sahari sibuk bekerja dan mengurus putranya, Mom. Dan kayaknya lebih baik aku nggak mengganggu honeymoon romantis kalian deh, siapa tahu aku malah punya Adik lagi setelah itu." Rachel menggoda Ibunya yang masih kelihatan segar bugar diusianya yang sudah tidak muda lagi.

"Kamu ini, Mommy mu sudah tua begini, sudah menopause juga. Lebih baik Mommy yang melihat kamu berjalan di altar lagi."

Rachel tidak ingin berdebat masalah seperti itu dengan Ibunya. Sarah memang suka mencampuri urusan putra-putrinya, berusaha sangat keras mencarikan jodoh yang terbaik. Sekarang setelah Kakaknya Robin menikah dan akan dikaruniai seorang bayi beban Rachel serasa berkurang satu, ia tidak perlu memikirkan bagaimana garis keturunan keluarganya diteruskan.

"Aku akan pulang ke Sydney besok, Restauran aku nggak bisa di tinggal terlalu lama."

Sarah berdiri dari kursinya. "Astaga, Rachel. Kamu baru sampai Jakarta semalam, dan besok mau langsung pulang?"

"Mom, Restauran aku itu—"

"Namanya Fabian." Sarah memperlihatkan sebuah foto dari layar ponselnya. "Keluarganya punya beberapa Departemen store di Australia. Dia duda dan memiliki dua orang anak, Mommy pernah bertemu putri-putrinya, lucu sekali, Mommy nggak keberatan kalau memilik cucu selucu mereka, Rac."

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang