Part 31

11.5K 1.2K 140
                                    

Jangan sampe lupa buat klik bintangnya dulu ya gaesss sebelum kalian di buat baper maksimal

🥀

Sydney, Australia

Hampir setiap hari, di setiap pagi, selama beberapa minggu ini Matt selalu menyempatkan diri untuk sarapan di Restauran yang sama—La Joitie —dengan tujuan untuk bertemu dan mencicipi masakan pemilik Restauran tersebut, Rachel La Waldron.

La Jotie adalah Restauran mewah yang terletak di pusat kota Sydney dan terkenal dengan reservasinya yang selalu full. Tapi itu bukan masalah besar bagi Matt karena ia sudah membuat reservasi sampai tiga bulan ke depan, tentu saja hal itu mengejutkan banyak pegawai di sana, juga kedatangan pria itu yang selalu nampak luar biasa dengan beberapa pria berjas hitam yang berkeliaran di sekitarnya.

Hanya Rachel yang sanggup membuat seorang Matthew Wyman belajar arti kata bersabar karena rindu yang hampir sekarat, perasaan di dalam dadanya yang mencekik ketat, mempengaruhinya. Dahaga yang tak akan pernah hilang karena hanya bisa memandangi Rachel yang selalu sibuk memasak untuk para pelanggannya dari arah dapur yang di design terbuka.

Sesuai saran Damar, ia memang harus memberi Rachel lebih banyak waktu supaya terbiasa dengan keberadaannya, walaupun sebenarnya Matt sudah tidak sabaran dan ingin langsung menculik Rachel agar bisa ia simpan di kamarnya.

Dua jam yang lalu baru saja Restauran Rachel tutup, dan malam ini Rachel berencana untuk menginap di sana karena terlalu lelah. La Joitie terdiri dari tiga lantai dengan lantai satu dan dua yang di pergunakan sebagai Restauran, sedangkan lantai tiga Rachel sulap menjadi tempat tinggal pribadinya.

Malam ini Sydney sedang di guyur hujan yang bergemuruh, suara petir yang menggelegar senantiasa menemani Rachel yang sedang duduk bersantai sambil menatap kaca jendela yang mempertontonkan nyanyian hujan ketika ponselnya berdering nyaring.

"Aku ada di depan Restauran kamu, kehujanan, dan sangat basah."

"Kamu bisa pulang ke Hotel, kenapa malah ke Restauran aku?"

"Jarak Hotel aku terlalu jauh. Bisa kamu bukakan pintu untuk aku?"

"Lagian kenapa kamu pergi di saat hujan begini sih." Terdengar helaan napas berat dari suara Rachel.

"Aku sedang di jalan dengan motorku, lalu tiba-tiba turun hujan, dan aku hanya punya satu tujuan untuk berteduh.. kamu."

Rachel memberikan handuk kepada pria yang baru saja ia bukakan pintu, Matthew Wyman. Rachel tidak mengeluarkan sepatah kata ketika Matt melepas jaket kulitnya yang basah kuyup dan hanya menyisakan kaos hitam yang membalut otot-ototnya menggiurkan, memilih mengabaikan lalu berjalan menuju dapur untuk secangkir kopi.

Napasnya tersekat, kondisi Matt yang basah kuyup membuat Rachel menelan ludah tak berdaya. Pria tampan dan seksi dengan sikap liarnya yang membuat sekujur tubuh Rachel mendadak merasakan hawa panas, yang anehnya akhir-akhir ini mengendap-endap di dalam dadanya. Air hujan yang masih menetes dari untaian rambut hitamnya lalu turun ke wajah hingga urat-urat lehernya menambah kesan jantan yang tak bisa di bantah, sangat kuat.

Rachel membayangkan kembali ingatan itu, bagaimana jemarinya menyusuri rambut Matt yang gelap dan tebal, menariknya kuat-kuat hingga ia merasa gemetaran. Memori di Havana beberapa bulan lalu tak akan pernah bisa Rachel lupakan seumur hidupnya, pria itu hangat dan nyaman dengan sikapnya yang arogan, Matt berani menjadi versi dirinya sendiri. Membuatnya begitu menawan dengan caranya.

Aku ingin tubuh yang seksi itu, dan ingin tubuh yang seksi itu menindih serta memenuhiku tanpa ampun hingga aku menjerit. Astaga Rachel, apa yang kamu pikirkan wanita sinting.

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang